aku egois ?

66 12 1
                                    

Setelah berlari jauh dari rumah sakit, aku pun ingin pergi ke tempat keluargaku ada. Sesampainya itu aku langsung mencari tempat mereka ada, setelah lama ku menemukan mereka aku langsung terduduk disebelah Batu nisan mamaku dan papaku, ya mereka sudah ada disana dengan senyuman yang bahagia tetapi, apakah sekarang mereka tetap bahagia melihat anaknya ini sudah membuat mereka malu?.

Sakit ya tuhan sepedih inikah hidupku, semua orang tidak menyukaiku dan sahabatku sendiri sudah membenciku?. 

Aku terus menangis di dekat Batu nisan mereka, tiba-tiba ada yang memegang pundakku aku pun terkejut yang benar saja di kuburan malam malam seperti ini ada orang selain aku?  Dengan keberanian ku yang tersisa aku melihat ke belakang

"Booo"
"Aarghhhh" teriakku

Ternyata Rio sahabat laki lakiku aju pun menghempaskan nafas lega. Ku kira, aaa sudahlah lupakan saja.

"Hehehe kaget mbak? " tanya Rio
"Dasar lo anjirr gue kaget" jawab ku
"Hahaha lagian malem malem gini sendirian kesini" ucap Rio
Aku hanya tersenyum simpul.
"Kenapa sih? " tanyanya penasaran
"Udah aahh lupakan ayo anterin aku pulang yo" jawab ku mengalihkan topik.

Rio pun mengangguk, menandakan iya. Aku pun segera mengikuti Rio dibelakang. Setelah sampai di motor Rio tanpa basa basi aku langsung menaikinya.

Hening, itulah keadaan ku saat perjalanan pulang kerumah karena kejadian tadi membuat ku berkecil hati untuk ke sekolah besok.
"Heyyy" ucap Rio menmbuyarkan lamunanku.
"Ehh iya ada apa? " jawabku
Rio hanya tertawa simpul. Aku kebingungan.

Sesampainya di depan rumahku "emm yo makasih banyak ya udah anterin aku " jawabku dengan senyum yang tinggal sedikit ini
"Oke sama sama cepet tidur besok sekolah lo beb " ucap rio jail
Akupun kaget dengan kata 'beb'
"Ehh jangan baper gitu dongg, gue kan bercanda elah 😂" jawab rio santai
Aku pun menghembuskan nafas lega ku kira.
"Oke dehh see you soon babe" ucapnya jail sembari mengegas motornya itu
"Riooooo" teriak ku gemas

Sesampainya di kamar aku langsung merebahkan tubuh ku diatas kasur yang empuk ini, sambil berpikir akan kah besok aku sekolah?  Sudahlah lihat besok saja. Aku pun tertidur lelap di kasur ini.

Dingin, cerah, burung - burung berkicau. Aku segera bergegas bangun sekarang sudah pukul 05.30 aku langsung mandi dan memakai seragam sekolahku serta tas jansport berwarna pink muda. Aku tidak sarapan karena tidak ada makanan dirumah. Aku langsung pergi ke sma tunas bangsa dengan motor merah ninjaku.

"Brumm... Brum... " suara motorku aku langsung mengunci pintu rumahku. Di perjalanan aku sempat bertemu Dara aku pun mencoba memberi tanda dengan melambaikan tangan ke arah jendela mobilnya dia hanya menengok sekilas saja. Sakitt sebenci itukah dara kepadaku dan se egois itu kah aku, bukan niat ku ingin menikung sahabatku tetapi aku hanya ingin memberi tau raihan bahwa aku masih mencintainya tetapi ahh entahlah ku tak mengerti dengan diriku sendiri.
"Tiinnnn jalan woy! " ujar mobil di belakangku aku pun langsung menancap gas ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, aku memarkirkan sepeda ku tepat di sebalah mobil Dara. Tiba-tiba "brakk" saat dara membuka pintu mobilnya, ternyata terbentur dengan motor ku "eh motor sapanihh gk bisa parkir yang bener apa?! " tanya dara emosi
Aku hanya terdiam dan menatap dara takut "eh bego punya mulutkan bisa jawab gak lo? " tanya dara kasar aku terkaget dengan kata yang dia lontarkan padaku. "Ehh iiiii.. Iya maafin gue" sahut ku gugup, dara menutup pintu mobilnya dan menendang motorku.

Sakitt, sejak kapan dara sekasar ini padaku ohh tuhan se egois inikah aku? Jika memang aku satalh langkah ambillah aku ke pelukanmu sekarang juga "hehh ngawur kesambet lo? " tanya rio yang tiba tiba dateng dan kaget dengan ucapanku. Aku terkaget dan hanya bisa menjatuhkan air mata yang dari tadi sudah ku tahan kini tak kuasa di pelukan rio. Rio hanya diam mematung dia tidak tau apa yang dialami kedua sahabatnya itu dara dan aku.

"Saf sebenarnya gue gak tega liat lo kayak gini asal lo tau gue itu suka sama lo tapi lo gk peka pliss jangan nangis" batin rio

Setalah aku menangis puas aku langsung menatap rio sangat dalam
"Yo lo gk akan tinggalin gua kayak raihan? " tanyaku
"Ehh.. Semoga aja enggak " jawab rio
"Sakitt saf" batin rio

Aku langsung mengajak Rio ke dalam kelas dengan menyeret tangan nya.

Keadaan di kelas,

Halo semua gimana ceritanya pasaran ya?  Maafin yaa ini karya pertamaku heheh maklumi masih baru belajar oh iya jangan lupa like dan vommenf ya guys!  See you soon!  :)

Hello SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang