Chapter 4

866 111 11
                                    

Seluruh mata di kantin tertuju pada Taeyong.

Tapi ini untungnya bukan ajang kecantikan :)

Menatap Taeyong yang sedang menutup mulut Ten dengan tangannya. Ia lalu melirik Joy.

Ternyata gadis itu sedang memandangnya dengan pandangan 'Apa kau gila?'. Taeyong melepaskan sumpalan tangannya pada Ten. Lalu memandang seluruh isi kantin.

Taeyong tertawa hambar lalu menyeret Joy dan Ten keluar dari kantin.

❇❇❇

"Apa maksudmu?!" Setelah mereka sampai di taman Joy mengeluarkan suara penuh kekesalannya pada Taeyong.

"Hei hei, tenang" Taeyong mencoba menghindari pukulan Joy.

"Apa kau benar-benar pacar Taeyong hyung?" Ten bertanya dengan polosnya pada Joy.

"Bukan, dia bukan pacarku. Tadi aku hanya bercanda" Taeyong mengeluarkan cengiran khasnya.

"Aku kira..." Ten terlihat sedikit kecewa.

"Jadi kau masih gay hyung?" Pertanyaan bodoh Ten disambut Taeyong dengan jitakan.

"Bodoh! Aku masih normal dan selalu normal!" Taeyong tidak terima dan terus menjitaki Ten.

"Hentikan hyung~" Joy melihat tingkah mereka sengit.

"Sudah selesai urusannya kan? Cepat antar aku pulang" Joy menghentikan aksi Taeyong menjitak Ten.

"Baiklah" Taeyong pasrah.

"Kau menurut sekali sih hyung. Tapi kalian serasi kok. Jadian saja" Seenaknya sekali bocah ini, Joy membatin.

"Kalau begitu ayo kita jadian" Dasar Taeyong gila! Pikir Joy.

"Bicara seperti itu lagi kubunuh kalian" Joy menatap sengit pada Ten dan Taeyong.

"Galaknya" Ten cemberut. Begitu pula Joy. Hanya Taeyong yang sumringah.

"Chittapon Leechaiyapornkul!" Taeyong memeluk Ten.

"Sebelum aku meninggalkan tempat ini, aku mau berpesan sesuatu"

"Aku serahkan lomba tahun ini pada mu. Aku sudah mempercayakan posisi ketua padamu. Jadi buktikan kalau kau bisa" Taeyong menepuk panggung Ten. Joy yang melihatnya hanya memutar bola mata.

"Aku tahu hyung, tapi jangan peluk-peluk" Taeyong pun melepaskan pelukannya. Ten melirik Joy lalu melanjutkan.

"Sana pulang, yang dibelakangmu memelototi aku terus" Taeyong menoleh pada Joy. Lalu memandang Ten lagi dan mengangkat bahu.

"Baiklah, sampai jumpa Ten. Jangan lupa latihan!" Taeyong berlari mengejar Joy yang sudah berjalan duluan.

"Jangan khawatir hyung!" Ten membalas.

Sabtu, hari ke-13 Joy ada di Korea.

Dan Joy menyimpulkan.

Apapun yang berhubungan dengan Lee Taeyong itu menyebalkan!

❇❇❇

Ini Minggu pagi. Masih pukul 9 dan Joy sudah di ruang dance. Dengan celana selutut dan baju lengan panjang berwarna merah, Joy menguap.

"Eonni, aku tidak harus melakukan ini kan? Yang benar saja"

"Aku mohon, kau harus menolong kakak sepupu mu yang malang ini kan?" Wendy merajuk dengan aegyo.

Joy menghela nafas.

"Kalau bukan karena bibi dan Eonni itu sepupuku, aku tidak akan melakukan ini" Joy meletakan botol minum yang ia bawa ke lantai.

WARMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang