Chapter 6

817 116 26
                                    

"Pacar gundulmu!" Yuta berjalan menuju Momo.

"Aku hanya bercanda, Yut" Momo memeluk Yuta.

Sekarang mereka semua orang yang dipenuhi candaan yang sayangnya sama sekali tidak lucu.

"Cintaku hanya padamu, Tuan Nakamoto" Jadi Yuta itu pacarnya Momo?

"Dasar pasangan aneh. Ayo Joy, kita tinggal saja mereka" Ten menarik tangan Joy. Berjalan menjauhi Yuta dan Momo. Doyoung mengikuti dibelakang.

"Hei katanya mau cerita!" Momo melepaskan pelukannya pada Yuta lalu menggandeng tangan Ten.

"Sekarang aku diabaikan lagi" Yuta mengikuti mereka semua.

Joy dan Doyoung berjalan didepan menuju kantin. Sedangkan di belakang mereka ada Ten yang sedang bercerita bagaimana ia bertemu Joy beberapa hari yang lalu, dengan Momo yang menggandeng tangan Ten. Dan Yuta yang berjalan di sebelah Momo.

Joy heran, apa Yuta tidak keberatan? Yuta yang notabennya pacar malah tidak digandeng. Wajah Yuta juga seperti tidak masalah dengan 'kemesraan' Ten dan Momo.

Mereka sampai di kantin. Mencari tempat kosong.

"Duduk di meja Taeyong dan Johnny saja" Yuta menunjuk Taeyong dan Johnny. Setelah itu Yuta memandu menuju meja itu.

"Yo!" Johnny menyapa mereka. Joy sadar jika Taeyong tersenyum padanya. Namun ia tidak mau melihat wajah Taeyong.

Joy mendudukan diri di sebelah Doyoung. Sementara Ten di sebelah Taeyong, dan tentu saja di sebelahnya ada Momo.

"Yang terakhir duduk yang pesan makan!" Momo tiba-tiba menghentikan Yuta saat akan duduk disebelahnya.

"Ha?" Yuta melongo.

"Cepat~" Momo menghentakkan kaki. Dan membuat gerakan tangan mengusir.

Yuta menghela nafas. Mengapa pacarnya ini selalu membuatnya jadi babu.

"Jadi mau pesan apa?"

"Ramen!" Ten.

"Ramen" Doyoung.

"Kimbab" Joy.

"Ramen, tentu saja" Momo.

"Ttobokki" Johnny.

"Jadi kau dari tadi disini belum pesan John?" Yuta.

"Aku dan Taeyong menunggu kau. Kami malas pesan. Biasanya juga kau yang memesankan" Johnny dan Taeyong tertawa. Miris sekali nasib Yuta.

"Taeyong?"

"Kimbab" Setelah itu Yuta segera menuju counter. Baru beberapa langkah ia kembali lagi.

"Apa kaian gila menyuruhku sendirian membawa semua itu?" Yuta baru sadar ia tidak mungkin sendirian karena yang ia pesan banyak.

Joy yang merasa tidak enak --karena ia murid baru--akhirnya mengajukan diri untuk membantu Yuta.

Tapi tiba-tiba Taeyong mengusulkan yang memesan ia dan Joy saja. Dan yang lainnya setuju-setuju saja. Terutama Yuta. Dan dengan bangganya Yuta duduk di sebelah Momo.

Dengan setengah hati, berjalan sedikit dibelakang Taeyong menuju counter. Menyesal telah mengajukan diri.

Taeyong menyebutkan semua pesanan pada bibi penjaga kantin.

"Yuta belum" Joy mengoreksi.

"Dan Takoyaki satu" Taeyong menambahkan. Mereka pun menunggu pesanan mereka.

"Kau suka kimbab?" Taeyong memulai pembicaraan.

"Ya"

"Apa kau suka bulgogi?"

WARMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang