Not Me

198 15 1
                                    


Charlote POV


"Selamat pagi nona, saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda mandi, pakaian anda juga sudah siap, apa nona ingin mandi atau sarapan lebih dahulu? Atau ada sesuatu yang ada perlukan?" perkataan yang sudah aku hafal diluar kepala itu keluar dari pelayan ku, Anna.

"Anna, bukankah sudah aku beritahu kalau kau tidak perlu seformal itu, aku sudah sering bilang kan kalau kamu itu sudah aku anggap seperti saudara ku sendiri," gerutu ku untuk kesekian kalinya.

Aku dan Anna sudah bersama sejak aku masih berumur 7 tahun. Aku tidak berbohong tentang aku yang menganggap ia sebagai saudara ku. Ia yang selalu menemaniku dan menjagaku dari kecil, jadi apakah keformalan itu masih diperlukan? Menurutku tidak.

"Maaf nona, tapi sudah kewajiban saya untuk melayani anda dan menghormati anda sebagai majikan saya," jawab Anna

"Huufff, ya sudah lah. Tapi lain kali cobalah untuk tidak bersikap telalu formal oke? Oh iya apa mama sudah bangun?" tanyaku pada Anna yang masih setia berdiri tegak disebelah tempat tidur ku.

"Nyonya besar sudah bangun nona, ia sedang berada di taman belakang bersama Tuan Muda,"

"Charles juga sudah bangun?? Mengapa kamu tidak membangunkanku dari tadi??!!", ujarku sambil menaikan suara ku

"Maaf nona, tapi saya sudah berusaha membangunkan nona dari 1 jam yang lalu," ucapnya tanpa mengurangi kesopanannya terhadap ku.


"Ya ampun, maaf aku jadi memarahi mu," kata ku sambil bangkit dari tempat tidur
"Aku akan mandi dulu dan pastikan Charles untuk menungguku, bilang saja aku sedang menyusun laporan kerja minggu lalu," kataku panjang lebar pada Anna yang dijawab dengan "baik nona" olehnya.

~~~


Aku mandi secepat yang aku bisa, persetan dengan kebersihan!! Harga diriku sedang dipertaruhkan saat ini. Lagipula aku hanya tinggal memakai parfum dan menyisir rambutku nanti dan tidak akan ada yang menyadari bagaimana aktifitas "mandi" ku sekarang ini, semoga saja. Yang terpenting aku dapat muncul di hadapan adikku sebelum ia selesai sarapan.

Aku memperhatikan pantulan diriku di cermin, rambutku sudah rapi, baju yang sudah disiapkan oleh Anna juga sudah melekat ditubuhku dengan baik, aku memang tidak pernah meragukan selera pakaian Anna terlebih aku memang seorang perempuan yang buta style? Setelah merasa semua sudah rapi aku meninggalkan kamarku yang entah kapan sudah selesai di bersihkan oleh pelayan.

"Pagi ma," ucapku sambil mengecup pipi mama lalu bersiap untuk duduk di kursi makan.
"Pagi sayang, gimana rapat kemarin? Katanya ceo dari perusahaan Theodore kurang ajar sama kamu?" tanya mama dengan raut wajah yang agak khawatir

"Tenang aja ma, aku langsung memutuskan hubungan kerja dengan perusahaan mereka, dan aku juga memberikan "hadiah kecil" untuk perusahaan mereka," jawabku santai sambil memakan roti yang baru disiapkan oleh mama.

"Bagaimana bisa kamu memutuskan hubungan kerja yang proyeknya hampir selesai dan membangkrutkan perusahaan mereka yang jelas – jelas sudah berdiri jauh sebelum perusahaan papa berdiri? Dan kamu masih bisa berbicara dengan santai seperti itu? Dasar bodoh," kata iblis yang tidak lain adalah adikku yang tampan, Charles.

"Hei, orang tua itu sudah kurang ajar dengan memegang tangan ku, masih bagus aku hanya membangkrutkan perusahaan mereka, bukannya membantai orang – orang disana," jawabku agak kesal kepada adikku.

"Setidaknya lakukan itu tanpa perlu diketahui oleh media dong! Ini sudah ke 5 kalinya kamu ngelakuin ini! Gunakan otak kamu yang kecil itu untuk memikirkan resiko keselamatan keluarga kita juga," jawab Charles yang mulai meninggikan suaranya.

Another Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang