Reunion

35 4 0
                                    

Ditemani terik matahari siang, mata gadis itu menatap langkah kakinya yang kini semakin menjauh dari pria yang sedang memandang punggung kecilnya dari tempat mereka berdiri tadi.

"Jadi kamu beneran marah ya Charlotte," ucap pria tadi yang dapat terdengar olehnya.

Tanpa niat membalas perkataan Daniel, Charlotte melanjutkan tujuannya untuk segera sampai di rumahnya sesegera mungkin. Entah untuk alasan apa ia tidak ingin melihat Daniel untuk saat ini. Pikirannya semakin mempercayai perkataan suara yang terngiang di kepalanya tadi.

'Dia hanya bermain – main dengan mu, Charlotte'

Sepanjang perjalanan matanya menatap sepatunya yang bergesekan dengan aspal. Langkahnya berhenti ketika aspal yang dari tadi ia tatap telah berganti dengan rumput – rumput panjang. Charlotte mengangkat kepalanya dan mendapati sebuah rumah tua yang tak terurus di hadapannya.

"Loh kok malah sampai disini? Huufffttt gara – gara aku ngelamun sih" ucap Charlotte sambil mengacak rambutnya sendiri

~I just got your massage~

Baru saja Charlotte membalikan badannya, nada dering ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk. Tangannya merogoh kantung celananya untuk mengambil ponsel ketika ia melihat sebuah mobil yang sedang menuju ke tempatnya sekarang.

Tanpa sadar Charlotte segera berlari menuju teras rumah tua tersebut dan bersembunyi di antara pembatas yang berada di teras rumah itu. Ia berjongkok di balik pembatas teras berusaha menyembunyikan anggota tubuhnya agar tak terlihat oleh pengemudi mobil tadi. Kali ini Charlotte patut bersyukur dengan ukuran tubuhnya yang mungil sehingga ia dapat muat di tempat – tempat kecil.

Charlotte kini menunggu suara mobil itu dalam diam. Ia dapat mendengar suara mesin mobil yang makin mendekat, kini ia tahu bahwa mobil itu telah berada tepat di depan rumah tua tempatnya bersembunyi sekarang. Charlotte tetap menunggu sampai suara mobil itu menjauh.

Semenit berlalu tetapi suara mesin mobil menjauh yang diharapkannya tak kunjung terdengar tetapi malah digantikan dengan suara mesin mobil yang dimatikan diikuti pintu mobil yang terbuka lalu ditutup kembali.

Detak jantung Charlotte meningkat ketika suara langkah kaki milik si pengemudi mobil mulai mendekat ke arah tempatnya bersembunyi sekarang. Keringat dingin mulai menyelimuti permukaan kulit Charlotte di tengah teriknya siang itu.

~dareka umi wo maite kurenai ka. Boku no ku-~

Tepat beberapa langkah sampai si pengemudi mobil sampai di teras rumah tua tersebut, alunan lagu yang tak asing bagi Charlotte terdengar. Lagu yang sama dengan nada dering ponselnya mengalun membuatnya nyaris berteriak kaget. Charlotte membuka layar ponselnya yang entah sejak kapan telah berada di genggamannya. Benda kotak pipih itu hanya menampilkan pemberitahuan 1 pesan baru, tidak ada panggilan masuk yang menghampiri ponselnya.

"Ada apa?" Alunan lagu itu kemudian berhenti digantikan dengan suara seorang pria

Suara dering tadi berasal dari ponsel si pengemudi mobil yang kini hanya berjarak beberapa langkah dari Charlotte yang mendekap ponselnya erat.

"Baiklah. Aku akan ke sana sekarang." kata pria itu kemudian mematikan percakapan via ponselnya.

Charlotte menghela nafas lega ketika pria tersebut berbalik badan dan berjalan menjauhi teras rumah tua menuju mobilnya yang terpakir di pinggir jalan. Baru saja Charlotte akan mengintip pria itu melalui sela pembatas teras, pria itu berhenti dan tertawa kecil.

"Kita akan bertemu kembali, Charlotte" kata pria itu sebelum masuk ke dalam mobilnya.

Charlotte yang mendengarnya menahan nafasnya, ia merasa bahwa detak jantungnya baru saja berhenti sejenak. Ia merasakan bulu tengkuknya berdiri dan udara di sekitarnya berubah dingin. Ia merasa de ja vu dengan perasaan ini.

Another Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang