Evidence

71 5 0
                                    


Charlotte POV

Aku diam membeku saat sosok "aku" yang lain itu berjalan mendekat kearahku. Wajahnya yang pucat dihiasi oleh senyum kepuasan. Nafasnya yang terengah - engah tidak menyurutkan ekspresi kebahagiaan diwajahnya. Pupil matanya perlahan - lahan kembali membesar saat melihatku. Tepat saat ia tiba dihadapanku, ia menghentikan langkahnya dan memelukku bertepatan dengan hilangnya kesadaranku.

~~~

"haaahhhh..."

Aku terbangun di tempat tidur didalam kamarku. Apa itu tadi? Mimpikah? Aku menghela nafas lega saat mengetahui kalau kejadian mengerikan itu hanya mimpi. Aku mengelap keringat dingin yang membasahi keningku. Mimpi buruk yang terasa sangat nyata itu sudah berakhir, itu yang kupikirkan.

Aku turun dari tempat tidur dan melangkahkan kakiku masuk ke kamar mandi. Kelegaan sesaat itu berakhir saat aku berkaca dan mendapati diriku memakai jaket merah dengan tangan yang penuh dengan bercak darah yang sudah mengering.

"Ti-tidak mu-mungkin.." kataku terbata - bata

Aku merasakan ketakutan mulai menyelimuti tubuhku. Kakiku yang gemetaran tidak mampu untuk menopang berat tubuhku membuat ku jatuh terduduk dilantai kamar mandi. Bayangan tubuh anak anjing yang hancur melintas dikepalaku memaksaku untuk mengeluarkan sisa makanan dari perutku.

Mataku tidak bisa menahan air mata yang sudah terkumpul dari tadi di kelopak mataku. Aku benar - benar takut dengan kenyataan bahwa aku telah membunuh anak anjing tersebut. Aku tidak bisa mempercayai bahwa aku telah menghancur leburkan tubuh seekor anak anjing tak berdosa dengan kedua tanganku sendiri.

Tok...tok...tok..

Cklek..

Aku yang mendengar pintu kamarku yang dibuka langsung berlari menuju pintu kamar mandi dan menguncinya. Badanku bersandar pada pintu kamar mandi mencoba untuk menyangga takut pintu kamar mandi yang sudah kukunci itu terbuka.

"Nona, waktunya bangun. Nona ada dimana? Apa nona ada dikamar mandi?" tanya Anna diikuti dengan suara langkah kaki yang semakin mendekat kearah pintu kamar mandi tempatku berada sekarang.

"Iya, aku ada di kamar mandi. Kamu langsung turun saja Anna aku sedang berendam," jawabku secara spontan. Untungnya suaraku sudah tidak bergetar sehingga Anna tidak akan curiga.

"Baik nona, saya akan turun setelah saya menyiapkan pakaian untuk nona. Apa hari ini anda ingin tetap istirahat dirumah nona ?" tanya Anna lagi

"Iya, aku akan kembali bekerja besok. Terima kasih Anna,"jawabku

"Baik nona,"

Aku dapat merasakan Anna yang mulai membuka pintu lemari dan setelah beberapa menit aku mendengar langkah kakinya yang menjauh diakhiri dengan suara pintu kamarku yang ditutup.

Aku menghela nafas setelah mengetahui bahwa Anna sudah keluar dari kamarku. Aku yang tadi ketakutan tiba - tiba saja rasa ketakutan itu berubah menjadi kepanikan takut Anna mengetahui bahwa aku telah membunuh anak anjing itu.

Ketenangan berangsur - angsur menguasai diriku. Aku berjalan menuju wastafel dan mencuci tanganku hingga bersih dari noda darah. Setelah aku yakin bahwa tanganku sudah benar - benar bersih, aku berjalan kearah bath tub dan menyalakan keran air untuk memenuhi bak nya. Aku menanggalkan pakaianku satu persatu dan mulai masuk kedalam bath up yang baru terisi setengahnya.

Sambil berendam aku memikirkan kemana rasa takut yang tadi menyelimutiku. Kenapa rasa takut yang tadi seakan - akan menyerap tenagaku langsung hilang bahkan aku memiliki tenaga untuk berlari untuk mengunci pintu kamar mandiku. Dan sekarang aku sedang berendam sambil memikirkan hal - hal itu dengan tenang.

Another Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang