Chapter 2

4.3K 444 29
                                    

Baru kali ini Sasuke terburu-buru, ketika sampai di kantin dia langsung memilih roti untuk diberikan kepada Naruko. Dia tidak memerlukan waktu lama ketika membayar, karena tidak ada pembeli lain selain dirinya.

Langkah Sasuke semakin melambat ketika hampir sampai di pintu UKS karena merasa ada orang lain selain Naruko disana. Ketika dia melihat, ada Hinata disana dan sedang berciuman dengan Naruko. Sasuke bukannya mengintip, dia melihat dengan jelas. Kemudian sedikit seringai tergambar di wajah Sasuke.

Dia menunggu beberapa saat, lalu memasuki ruangan.

“Apa yang kalian lakukan?” tegur Sasuke. Hinata dan Naruto tentu saja kaget, mereka saling menjauhkan diri.

“A-aku pergi dulu.” Hinata melesat pergi. Dia menyerahkan semuanya pada Naruto.

Kemudian di UKS hanya ada Naruto dan Sasuke. Naruto memberi cengiran kepada Sasuke, Naruto tidak tahu apakah Sasuke melihat dia dan Hinata berciuman atau tidak. Dan Naruto tentu saja berdoa agar Sasuke tidak melihatnya.

“Kau habis membuat Hinata menangis?”

“Yeah...” Naruto memalingkan matanya dari Sasuke, berusaha untuk tidak menatapnya.

“Dan kau menciumnya?”

“Yeah... eh A-apa?!” Naruto langsung memandang wajah Sasuke dengan pandangan kaget. “Kau melihatnya?”

“Tentu saja jelas sekali, aku tidak percaya kau selingkuh di depan mataku dan partnermu ternyata sesama wanita.”

Sebenarnya, aku pacaran dengan Hinata dan merasa telah berselingkuh denganmu. Kata Naruto dalam hati.

Tapi sepertinya dia masih belum tahu aku laki-laki. Pikir Naruto dalam hati.

Naruto tidak percaya kalau dia harus dimarahi oleh orang yang baru ia temui dan kenali. Dalam situasi seperti ini, apa yang harus dia katakan? Apa dia harus membeberkan semuanya atau bagaimana?

“Kalau begini, kita sudahi saja hubungan in-“

“TIDAK! JANGAN!” Aku bisa dibunuh kakakku, jerit Naruto dalam hati. “Aku mencintaimu, sangat mencintaimu.”

“Bagaimana bisa aku mempercayainya?”

Naruto langsung memeluk Sasuke. “Aku tidak akan selingkuh lagi, aku janji.” Setidaknya tidak didepan matamu. “Aku sangat mencintaimu, mohon percaya padaku.” Kakakku pasti sangat mencintaimu.

“Kau kan sekamar dengan Hinata, kau pasti selama ini pacaran dengan Hinata.” Kata Sasuke.

Naruto tidak tahu ekspresi apa yang sedang Sasuke pasang dikarenakan posisi mereka yang dimana Naruto memeluknya. Tapi dari nada bicaranya, Sasuke terdengar sedih?

“Kalau begitu, bagaimana bisa aku membuatmu percaya padaku?” Naruto melempaskan pelukannya dan memandang Sasuke.

“Tanyakan itu pada dirimu sendiri. Apabila kau menjadi diriku, kau pun tentu tidak akan bisa percaya.”

Naruto otomatis berpikir untuk mencium bibir Sasuke. Tapi jika itu terjadi, maka itu akan menjadi ciuman pertamanya dengan laki-laki. Naruto merasa ingin menangis. Akan tetapi, jika dia tidak melakukan apapun, hubungan kakaknya dan Sasuke akan putus.

Meskipun Naruto membenci kakaknya itu, tapi Naruto tidak mau melihat Naruko menangis. Selama yang ia tahu, Naruko itu selalu tegar disaat apapun tapi bukan berarti hatinya tegar juga.

Naruto pun menarik kepala Sasuke, lalu mencium bibir Sasuke lembut. Sasuke kaget, namun dia menikmatinya juga dan memang sudah mengharapkan hal ini terjadi.

Ai Wa KurutteiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang