Chapter 3

4.4K 439 21
                                    

Author’s note : Sorry this chapter take long time to update (sok inggris mode on). Terimakasih kepada kalian yang sudah setia membaca fanfic ini. Muah. Love you all.

Ai wa Kurutteiru

Present by : yukka-keehl

Chapter 3

Naruto tahu, alasan mengapa kakaknya tertawa sedemikian rupa. Alasan mengapa ia tidak percaya bahwa dirinya dicium oleh Sasuke. Itu karena kakaknya tahu Sasuke gay. Tidak salah lagi, kakaknya tidak berbohong. Naruto mengenal kakaknya, kakak brengseknya itu selalu berbohong dengan cengiran menyebalkan, tapi kali ini tidak.

Rasa marah bergejolak di dalam diri Naruto. Karena apa? Karena dicium oleh Sasuke? Karena tahu Sasuke sudah mengetahui identitas asli dirinya? Tapi sejak kapan Sasuke tahu? Naruto bahkan belum memastikan secara benar. Sudah pasti tapi masih ada yang kurang.

Namun semua sudah terlanjur, karena Naruto sudah meluapkan emosinya, dan sekarang berada diatas Sasuke, menindihnya.

Kemudian Sasuke tertawa lepas. Beruntung tawanya tidak terdengar sampai keluar kamar. Naruto berpikiran untuk mencekiknya, dia berada dalam posisi yang menguntungkan untuk itu.

“Kau tahu, aku sudah mengetahuinya.” Ujar Naruto.

“Kapan? Tadi di toilet? Sudahlah, lepas wigmu itu, kau terlihat sangat lucu.”

Naruto pun menuruti perkataan Sasuke untuk melepas wig, karena gerah sekali.

“Perkenalkan, namaku Namikaze Naruto. Saudara kembar Naruko.”

“Ya, begitu jauh lebih baik.” Mata Sasuke berbinar melihat sosok Naruto yang asli. “Kau bahkan memperkenalkan diri dengan posisi berada diatasku.” Sangat menggoda, pikir Sasuke.

Naruto langsung menyingkir dari Sasuke dan duduk di ranjang sebelah Sasuke. Sasuke pun bangun dan duduk berhadapan dengan Naruto.

“Sejak kapan kau tahu?” tanya Naruto.

“Sejak kau memanggilku ‘sayang’ di pagi hari. Naruko tidak pernah melakukannya.” Jawab Sasuke. “Aku mengajakmu menonton sebenarnya untuk menemukan informasi lebih jauh, tapi ternyata aku melihatmu berciuman dengan Hinata, yang berarti perkiraanku tidak salah.”

Naruto mengakui, itu kesalahan dirinya sendiri sampai ketahuan. Tapi tetap saja, Naruto tidak percaya dirinya telah dipermainkan sedemikian rupa, bahkan dipisahkan dari kekasihnya Hinata.

“Kau... Kau telah menjauhkan aku dari Hinata, menggodaku untuk menciummu, dan menciumku untuk menjahiliku! Mempermainkanku!” Naruto berteriak tidak percaya dengan apa yang sudah Sasuke lakukan.

“Kau sendiri berniat untuk membodohiku menjadi Naruko. Jadi kita impas.”

“Ini bukan kemauanku, aku hanya ingin bertemu Hinata.”

“Kau sudah bertemu Hinata, dan pacarmu itu akan dijodohkan dengan Gaara, menyerah saja.”

“Diam kau!” teriak Naruto. “Aku akan kembali kepada Hinata sekarang, jika kau melarangku, aku akan memberitahu pada semua orang bahwa kau itu gay.”

“Kalau begitu, aku akan beritahu identitasmu pada semua orang. Dan kakakmu itu pasti dikeluarkan dari sekolah ini.”

Naruto kaget dengan ancaman Sasuke. “Kau-kau itu pacar Naruko, mengapa kau tega melakukannya?!” Naruto mencengkram baju Sasuke.

“Lepaskan tanganmu, aku bisa melakukannya sekarang juga.”

Naruto langsung melepaskan tangannya dengan geram. “Kau itu gay. Lalu mengapa kau pacaran dengan kakakku?”

Ai Wa KurutteiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang