Chapter 6

6.3K 526 96
                                    

Warning : Yaoi, Sho-ai, Typos, sex scene, Lemon kurang asem, dll.

Naruto terpaku sejenak mendengar perkataan Sasuke mengenai kakaknya itu. Ia tak menyangka kakaknya jadi anak hilang.

"Tidak mungkin!" Naruto langsung bangkit dari kasur, mengabaikan semua rasa sakit yang ia rasakan. "Aku akan mencarinya langsung!"

"Jangan tergesa-gesa dulu, Naruto." Sasuke pun ikut bangkit. "Kau sedang cedera."

"Ta-tapi kakakku-" lirih Naruto. Ia benar-benar kaget kakaknya tidak ada di kota ini. Dan memang Naruto juga sadar kalau di setiap sudut rumahnya ada satu lapis debu, itu berarti kakaknya tidak pulang ke rumah.

"Aku mengerti kekhawatiranmu, Naruto... dan mengenai audisi kakakmu itu, tidak pernah ada audisi apapun."

"Apa?! Jadi selama tiga hari ini dia kemana?" Naruto menggigit bibirnya panik, dia juga bertanya pada diri sendiri akan kemana kakaknya itu pergi.

"Aku akan menemukannya, Naruto. Para informanku yang terbaik di negara ini."

Naruto hanya mengangguk. Dia berdoa dalam hati semoga informan Sasuke dapat menemukan kakaknya dengan cepat.

"Menurutmu, kemana kakakmu pergi?"

Naruto berpikir lagi. "Kakakku tidak punya banyak tempat untuk dituju... dia tidak mungkin pula pergi kepada orangtua kami, dia pasti akan kena marah. Ada satu, sebuah desa di Hakone, tempat makam kakek kami berada. Ya! Dia pasti ada disana!"

"Begitu." Kata Sasuke. "Aku akan menghubungi infomanku untuk mencarinya disana. Dan apabila dia memang benar ada disana, besok pagi kita berangkat."

"Ya, aku tidak sabar untuk menendangnya karena dia telah membuatku khawatir."

Sasuke tertawa. "Benar, wanita itu memang gila. Dia memanfaatkanmu untuk liburan."

"Benar sekali, pasti dia sekarang sedang mandi di onsen."

"Ponselnya sengaja dimatikan agar tidak mendengar ocehanmu, mungkin."

"Haa?! Aku tidak banyak mengoceh!" protes Naruto.

"Oh ya. Aku baru tahu." Sasuke tersenyum sarkastik. Tentu saja hal itu membuat Naruto kesal.

Naruto kembali berbaring tidur menghadap dinding kamar. Sasuke menuruti Naruto dan memeluk pinggang Naruto dari balik punggung. Tidak ada protes dari Naruto. Oleh karena itu, Sasuke semakin merapat. Menyesap tengkuk Naruto, menciumnya tanpa sadar.

"Sasu..ke...?" Naruto melirik ke belakang, dia kaget dengan tindakan Sasuke yang tiba-tiba. Hari ini Sasuke telah berhasil membuat wajah Naruto merona berkali-kali.

"Ah, maafkan aku Naruto. Kau membuatku gila. Sulit sekali bagiku untuk menahan diri." Meskipun Sasuke telah meminta maaf, tapi ia kini tengah menyesapi setiap senti leher Naruto. Naruto dibuat geli, ia bergerak-gerak resah akibat tindakan Sasuke. Namun gerakannya tertahan oleh pelukan Sasuke.

Sesungguhnya Sasuke-lah yang telah membuat Naruto gila. Naruto lurus, tidak pernah ia berpikir akan jatuh cinta pada sesamanya. Tidak pernah ia berpikir bahwa jantungnya akan bergerak secepat ini ketika berada dengan sesama jenisnya. Terlebih orang itu adalah Sasuke.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ai Wa KurutteiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang