Bab 2

500 36 9
                                    


Aku membuka mataku dalam kegelapan, hanya sedikit cahaya bulan yang menerobos ke dalam, seluruh tubuhku terasa sakit luar biasa, untuk sesaat aku tidak ingat dimana aku berada kemudian aku teringat bahwa pesawat kami harus mendarat darurat karena terjadi kesalahan teknis. Apakah kami berhasil mendarat dengan selamat ataukah pesawat kami telah menabrak sesuatu?

Aku mencoba untuk berdiri tapi sesuatu menahanku, aku meraba-raba dan menemukan bahwa yang menahanku ternyata adalah tangan seseorang dan aku baru teringat, Shahrukh menarikku dalam pelukannnya sesaat sebelum aku jatuh pingsan akibat benturan. Aku menelusuri tangannya dan menemukan wajahnya, aku terkejut saat tanganku basah dengan sesuatu yang lengket, aku mencium tanganku dan sadar bahwa itu adalah darah, aku mencari dadanya dan menempelkan telingaku disana dan menarik bernafas lega saat aku mendengar denyut jantungnya.

Aku menepuk wajahnya lembut, berhati-hati jangan sampai terlalu mengguncangnya untuk berjaga-jaga kalau dia mengalami gegar otak, "Shahrukh, bangun... jangan menakutiku sepeti ini, ayo teman" aku mendengar erangannya dan merasa lega.

Aku tidak tahu dari mana aku mendapatkan tenaga untuk menariknya keluar dari reruntuhan pesawat itu, tapi aku berhasil melepaskannya dari himpitan kursi dan meletakannya di bawah pohon.

Dengan bantuan cahaya bulan, aku bisa melihat lebih jelas luka-luka di badan Shahrukh, dia mengalami banyak luka tapi untungnya tidak tampak adanya pendarahan serius.

Aku kembali ke pesawat untuk mengambil kotak P3K yang kulihat di toilet semalam dan bergegas kembali untuk membersihkan dan mengobati luka-luka Shahrukh sebaik yang aku bisa, setelah selesai, aku duduk di samping Shahrukh dan memeriksa diriku sendiri yang secara ajaib hanya mengalami luka lecet saja, sepertinya itu karena Shahrukh telah melindungiku dari dampak akibat Ventura, karena itulah dia yang terluka sedangkan aku cuma mengalami luka lecet saja. Aku merapikan rambutnya yang berserakan dan mencium kentangnya lembut sambil membisikan "terima kasih" tanganku membersihkan letak kepalanya yang sekarang berada dalam pangkuanku dan mengelus rambutnya sambil melihat ke apa yang tertinggal dari pesawat kami dan tiba-tiba aku tersadar, bagaimana kondisi pilot dan co-pilot dan para bodyguard kami? Mereka mungkin berada di bagian lain dari pesawat, aku melihat ke sekitar untuk mencari pecahan lain dari pesawat tapi tidak melihat apapun kecuali pepohonan yang rusak akibat benturan pesawat, aku harap mereka juga baik-baik saja, saat ini aku tidak mempunyai tenaga untuk berpikir lebih jauh, seluruh badanku letih sekali dan akhirnya aku menyerah pada kantuk yang mengelayuti mataku.

************************************************************

Shahrukh:

Aku bangun dengan perasaan seperti baru saja ditabrak truk, seluruh tubuhku sakit sekali, tapi saat mataku terbuka, aku melihat pemandangan terindah dan rasa sakit di badanku terlupakan sesaat, Kajol tertidur dengan kepala sedikit , miring ke pundaknya, dia kelihatan capek sekali tapi sangat damai dan mentari pagi membentuk lingkaran cahaya di sekeliling kepalanya, dia terlihat seperti malaikat yang sedang tidur, walaupun dengan luka lecet yang menghiasi wajahnya. Luka itu mengingatkanku akan apa yang terjadi semalam, dan aku panik seketika, bagaimana kalau dia bukan sedang tidur, melainkan....

Aku tidak menghiraukan rasa sakit pada badanku dan mengangkat kepalaku dan meletakkannya pada dadanya, mengecek apakah jantungnya masih berdetak dan langsung bernafas lega saat mendengar detak jantungnya yang keras dan teratur.

Gerakanku mungkin telah membangunkan Kajol karena kemudian aku mendengar suara "Aku masih hidup, bodoh" dia tertawa dan menyentuh hidungku dengan lembut

"Selamat pagi" katanya dan aku langsung memeluknya tanpa menghiraukan rasa sakit di badanku, dia membalas pelukanku dan berkata "Berbaringlah, kamu memerlukan banyak istirahat setelah lelah berperan sebagai pahlawan yang menyelamatkan seorang wanita dari dampak pesawat jatuh" sambil mendorongku dengan lembut kembali ke pangkuannya dan membelai rambutku.

"Lihat pesawat kita, bagaimana kita akan keluar dari tempat ini?" katanya sambil menunjuk ke pesawat yang hanya tinggal separuh.

"Dimana yang lain?" aku bertanya padanya, dia menghela nafas dan mengangkat bahunya.

"Aku tidak tahu, tapi mereka pasti tidak jauh dari sini, jangan khawatir, mereka pasti akan menemukan kita segera" Kajol mencoba untuk menenangkanku dan akhirnya kami berdua kembali tidur, sepertinya tubuh kami yang kelelahan memang membutuhkan banyak istirahat.

***************************************************************

Kajol:

Ketika kami membuka mata kami lagi, hari sudah hampir sore dan perut kami lapar sekali, aku membantu Shahrukh untuk duduk kemudian kembali ke pesawat untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Untunglah pecahan pesawat kami termasuk bagian dapur, aku menemukan sejumlah makanan dan air mineral di sana.

"Menurutmu yang lain juga baik-baik saja?" aku bertanya pada Shahrukh dengan mulut penuh makanan.

"Seharusnya sih begitu, lihat kita, kita juga selamat kan? Dan mungkin mereka juga kelaparan seperti kita, mudah-mudahan mereka juga punya makanan di bagian pesawat mereka" Shahrukh menjawab dengan mulut penuh makanan juga, sepertinya dia sangat kelaparan sampai makanannya belepotan di mulutnya, aku menertawainya dan membersihkan sisa-sisa makanan dari mulutnya dengan tanganku.

"Tahukah kamu kalau aku ini duta kebersihan tangan? Ini pertama kalinya aku makan tanpa mencuci tanganku dulu dan kau tau, aku gak perduli" aku tertawa sambil menahan agar makanan di mulutku tidak muncrat keluar.

"Kita makan seperti orang yang sudah lama tidak melihat makanan" Shahrukh berkata dan kamu tertawa terbahak-bahak, menyingkirkan sejenak kekhawatiran kami, kemudian kami melanjutkan makan dalam keheningan.

Shahrukh melihat kekhawatiranku, "Jangan khawatir, kalau sampai mereka belum kelihatan malam ini, kita akan pergi mencari mereka besok"

"Kita tidak mungkin bisa pergi mencari mereka dengan kondisimu yang seperti itu dan aku tidak mungkin meningggalkanmu sendirian dalam kondisi seperti ini" jawabku

"Aku tidak selemah itu, ini cuma luka-luka kecil" Shahrukh mencoba untuk bangkit dan kehilangan keseimbangan, aku langsung menangkapnya.

"Yah, aku bisa lihat seberapa kuatnya dirimu" aku melototinya.

"Aku hanya perlu istirahat sebentar lagi, besok pagi pasti aku sudah segar, lihat saja nanti" Shahrukh masih saja ngotot.

"Oke, kita lihat saja besok" aku menggelengkan kepalaku, Shahrukh dan kepala batunya.

Kami duduk bersandar di pohon sambil menatap bintang, "Aku harap Yug sudah sembuh dari demamnya" aku teringat pada anakku yang sedang sakit di rumah, bagaimana kabarnya sekarang? "Maaf Yug, mama gak bisa bersamamu sekarang" Aku meneriakkan rasa frustasiku ke gelapnya malam.

"Anggap saja aku sebagai Yug untuk sekarang, lihat, aku juga sedang sakit" bahkan dalam kondisi seperti ini pun Shahrukh masih bisa saja bercanda.

Aku menepuk lengannya dan dia berteriak "aduh.."

"Maaf" aku lupa pada kondisinya dan kami tertawa bersama. Aku sangat bersyukur aku berada dalam kondisi ini bersama Shahrukh, dia adalah orang yang sangat bisa diandalkan, bersamanya, aku selalu merasa bahwa semua akan baik baik saja.

Cuaca malam ini sangat dingin dan akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di dalam puing pesawat, aku menemukan beberapa selimut untuk menjaga kami tetap hangat.

Kami meringkuk berdekatan, "Menurutmu, apakah ada yang akan datang mencari kita?" aku berbisik pada Shahrukh

"Tentu saja, paling tidak keluarga kita akan mencari kita bukan?" Shahrukh menarikku lebih dekat padanya dan meletakkan tangannya di belakang kepalaku sebagai alas. "Mereka pasti sangat panik sekarang, mereka akan melakukan segala upaya untuk mencari kita, jangan khawatir, mereka akan segera menemukan kita".

Kata-katanya membuatku merasa lega dan kami segera terbuai dalam alam mimpi.

Hanya saja kami belum tahu bahwa tidak akan ada tim yang akan datang untuk mencari dan menolong kami karena hal yang terjadi di Australia bersamaan dengan jatuhnya pesawat kami.

Ketika Takdir MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang