Ketika Takdir Menyapa

Bab 5

Di India, keadaan akhirnya mulai normal kembali, media dan fans sudah tidak mengganggu keluarga Devgan dan Khan yang sedang berduka, semuanya mulai berjalan normal kembali, atau begitulah yang terlihat di permukaan.

Nysa:

Seluruh keluarga dan teman-teman datang untuk mengucapkan turut berduka cita kepada kami dan ada seorang wanita yang terlalu sering muncul di kediamanan Devgan, Bibi Shrada, aku tahu dia itu salah satu asisten Papa tapi sebelum ini dia jarang sekali datang ke rumah, tapi sejak mama meninggal, hampir tiap hari diamampir ke rumah. Aku mempunyai perasaan bahwa dia ingin menggantikan peran mama dalam hidup kami, aku malah pernah mendengar dia membisikan di depan foto mama "ibu jangan khawatir, aku akan menjaga anak-anak dan Ajay dengan baik" apa maksudnya berkata seperti itu? Dan yang lebih membuatku heran, ayah kelihatan senang dengan keberadaannya di rumah, awalnya kupikir itu karena ayah kerepotan karena harus mengurus anak-anak dan perusahaan film, karena itulah Bibi Shrada sering datang untuk membantunya tapi sesuatu dalam hatiku yang merasa bahwa ada sesuatu yang lebih dari hubungan kerja antara mereka. Aku bahkan pernah melihat Bibi Shrada keluar dari kamar ayah di tengah malam, aku tidak ingin berpikiran yang tidak-tidak pada ayah karena ayah adalah panutan dan pahlawan bagiku dan aku menolak untuk berpikiran buruk tentangnya, lagian mama baru meninggal beberapa bulan yang lalu, tapi aku juga tidak menyukai pikiran bahwa seseorang akan menggantikan posisi mama, apalagi secepat ini.

Kemudian, 8 bulan setelah kepergian mama, ayah memberitahu kami bahwa dia akan menikahi Bibi Shrada. Aku langsung menolak ide tersebut dan lari ke kamar, ayah mengikutiku ke kamar dan apa yang dikatakannya padaku menghancurkan segala image yang kumiliki tentang ayah yang terbaik, Bibi Shrada sedang hamil 2 bulan, batinku menjerit, bisa-bisanya ayah melakukan ini pada ibu? Ibu bahkan belum setahun meninggal, tapi aku menyimpan protesku karena aku tahu itu tidak akan membuat perbedaan apapun, aku pura-pura tersenyum dan mengucapkan selamat pada ayah, aku berkata pada diriku sendiri, aku bisa melakukannya, aku ini anak Kajol, sang aktris besar.

Aryan:

Aku merasa bahwa kematian ayah tidak begitu mempengaruhi ibu, aku mengerti dia perlu untuk bersikap tegar demi kebaikan kami semua, tapi sesuatu dalam hatiku berkata mungkin itu karena ibu sudah terbiasa dengan ketidakhadiran ayah di rumah karena ayah selalu terlalu sibuk dengan film-filmnya. Mama mengatur acara duka, konferensi press, jumpa fans dan lain-lain dengan bantuan Karan.

Karan adalah teman yang baik, dia membantu kami dan ibu melalui masa-masa sulit ini, aku tahu bahwa dia dan ibu adalah teman baik, tapi setelah semua kegaduhan ini, mereka menjadi semakin dekat dan aku tidak terkejut saat dia meminta izin kami untuk melamar ibu dua bulan setelah perayaan setahun meninggalnya Ayah.

Kami senang mereka akhirnya memutuskan untuk menikah, sudah waktunya bagi ibu untuk mendapatkan akhir yang bahagia.

***************************************************************************

Kembali ke pulau

Kajol:

Aku berhenti menghitung hari setelah beberapa bulan pertama berlalu begitu saja bersama harapan kami bahwa seseorang akan datang untuk mengeluarkan kami dari sini dan mulai beradaptasi dengan kehidupan di alam bebas, tempat yang kami pilih sempurna sekali, dengan danau yang tenang, air terjun kecil di sudut danau, rerumputan hijau yang membentang seperti karpet hijau dan pohon-pohon yang rindang, kadang-kadang kami bahkan melihat binatang kecil datang untuk minum air di danau, tempat ini sangat indah dan tenang. 

Bahkan Shahrukh kelihatan jauh lebih tenang di sini, tidak terlihat lagi Shahrukh si gila kerja, tapi dia masih energik, sebagai hasilnya kami sekarang punya kamar mandi dan ruang duduk, gubuk kami juga sudah berubah menjadi rumah kecil, kami bahkan punya patio dan ayunan yang sedang kududuki sekarang, sambil menatap semburat oranye matahari yang terbenam di balik bukit,