Aku menutup pesawat teleponku sambil mengutuk kecil, entah apa yang terjadi tapi sepertinya terjadi gangguan pada jaringan telepon sejak semalam, aku menoleh ke samping dan melihat Shahrukh juga mengalami hal yang sama.
"Masih belum tersambung juga?" tanyaku, dia hanya menggelengkan kepalanya "Nanti kita coba lagi saat mendarat" dan tersenyum kecil sambil meremas tanganku lembut, aku tahu bahwa dia juga merasa khawatir.
Kami baru saja sampai di hotel kami di Sydney saat Ajay menelepon dan mengabari bahwa Yug demam tinggi dan demamnya tidak turun-turun. Shahrukh langsung memesan pesawat pribadi untuk membawaku kembali secepatnya pada anakku, saat kami akan berangkat, aku mencoba menelepon Ajay untuk memberitahu bahwa kami dalam perjalanan pulang tapi entah mengapa telepon genggamku tidak mendapatkan signal, begitu juga dengan telepon genggam Shahrukh, dia tidak berhasil menghubungi managernya untuk mengabari kepergian kami yang tiba-tiba, jadi dia meninggalkan instruksi buat untuk men-check out kami besok pagi pada managernya dan meletakkannya di meja samping tempat tidurnya, dan di sini lah kami, dalam pesawat melintasi Samudra Hindia, dalam perjalanan pulang ke rumah, hanya ditemani 2 pengawal Shahrukh.
Fajar baru saja menyingsing dan kami melihat ke luar jendela, terpesona oleh indahnya matahari terbit di atas lautan yang biru,
Namun tiba-tiba saja pesawat kami berguncang hebat, masker oksigen berjatuhan di ikuti suara co-pilot kami yang mengatakan bahwa pesawat mengalami gangguan teknis dan kami terpaksa harus melakukan pendaratan darurat.
Kami bahkan tidak melihat ada daratan di sekitar kami, bagiamana kalau kami harus melakukan pendaratan darurat di atas laut, Aku dan Shahrukh saling menatap, aku bisa melihat kegelisahan yang sama di matanya, namun dia tetap tersenyum sambil memegang tanganku, seakan ingin menenangkan kegelisahanku, kami harus mempercayakan semuanya kepada pilot dan co-pilot kami, memakai masker oksigen yang tersedia dan bersiap menghadapi guncangan yang akan terjadi akibat pendaratan darurat tersebut, Shahrukh terus menggenggam tanganku sepanjang turbulensi, dan tiba-tiba saja kami mendengar letupan besar diikuti guncangan yang sangat hebat, hal terakhir yang aku ingat adalah Shahrukh merengkuhku dalam pelukannya untuk melindungiku dari benturan akibat pendaratan darurat sebelum kegelapan datang merenggut kesadaranku.
![](https://img.wattpad.com/cover/92251569-288-k993967.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Takdir Menyapa
FanfictionShahrukh dan Kajol telah berteman teman selama lebih dari 2 dekade, mereka mempunyai hubungan yang khusus, seperti ada sesuatu yang khusus yang mengikat mereka berdua, hubungan mereka lebih dari sekedar teman, mereka lebih seperti saudara, sampai Ta...