Bab 8

766 32 28
                                    

Ini bab terakhir dari cerita ini, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih pada teman-teman yang sudah menyempatkan diri untuk membaca, like dan memberikan komen dan masukan untuk cerita ini, aku harap kalian semua juga akan menyukai bab ini.

Terima kasih untuk semua cinta yang diberikan :)

Nysa:

Kami sedang membuat syukuran untuk rumah baru kami, aku mendengar bel pintu berbunyi dan mama segera berlarian untuk membukanya sambil membisikkan padaku "itu pasti paman Karan"

Mama membuka pintu untuk tamu yang ternyata bukan paman Karan tapi paman Shahrukh yang berdiri disana dengan buket bunga di tangan. Untuk sesaat mereka hanya berdiri dan saling menatap dan kemudian paman Shahrukh menjatuhkan buket bunga yang dibawanya dan mama tiba-tiba saja pingsan.

Paman Shahrukh dengan segera memeluk mama dan mengangkatnya, bergegas menuju kedalam rumah sambil meneriakkan perintah, dimana kamar tidur, bawakan aku segelas air

Aku bisa melihat kecemasan dan cinta di wajah paman Shahrukh, dia sangat mencemaskan kondisi mama, dia mengeluarkan telepon gengamnya dan menghubungi dokter pribadinya, memintanya untuk segera datang secepat mungkin, kemudian mengalihkan kembali perhatiannya pada mama yang mulai sadar.

"Hey, kamu sudah sadar?" tanya paman Shahrukh dengan suara yang sangat lembut sambil mengelus pipi mama, mama hanya menatapnya dan tersenyum, paman menyenderkan kepalanya ke kepala mama dan membisikan sesuatu, aku tidak bisa mendengar jelas bisikannya tapi sepertinya dia berkata "jangan menakutiku seperti itu lagi" dan ibu membelai wajahnya. 

Kami dan para tamu terpana menyaksikan pertunjukan kasih sayang paman Shahrukh pada mama, bagaimana paniknya dia ketika mama tiba-tiba saja pingsan, bagaimana dia setengah berteriak kepada dokter pribadinya untuk segera datang seperti mama sedang berada dalam kondisi kritis, kemudian bagaimana dia memerintahkan mama untuk tetap berbaring sampai dokter datang dan memeriksanya, yang secara mengejutkan dituruti oleh mama dengan patuh. Kami seperti sedang melihat film drama tentang pasangan yang saling mencintai dan kami terpesona olehnya dan untuk pertama kalinya aku tahu mengapa mereka selalu dikatakan sebagai pasangan yang paling romantis di depan layar.

Aku juga baru menyadari betapa besarnya cinta paman Shahrukh pada mama dan dari yang terlihat hari ini, mama juga menyimpan perasaan yang sama.

Setelah dokter datang dan memeriksa mama, kami meminta maaf pada tamu-tamu karena pesta terpaksa harus dipersingkat karena kesehatan mama. Aku melihat dokter mengerutkan dahinya saat memeriksa mama dan menanyakan beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan dokter pada pasiennya seperti sudah berapa lama merasa gak enak badan, apakah ada keluhan atau ada bagian tubuh yang sakit. Mama mengakui bahwa dia memang sudah merasa kurang enak badan akhir-akhir ini tapi  itu hanya karena sedikit kecapekan karena mencari, mendekorasi dan mengurus perpindahan kami ke rumah baru ini, aku bisa melihat wajah paman Shahrukh yang menunjukkan ketidaksetujuannya.

Dokter membuat catatan di bukunya dan meminta mama untuk lebih banyak istirahat dan tidak melakukan kerja yang terlalu berat untuk sementara waktu, dia akan menulis surat rujukan bagi mama untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan suratnya kepada pada paman Shahrukh. Aku melihat paman berbicara dengan dokter saat dia mengantarkannya keluar. Wajahnya terlihat sedih dan aku jadi merasa tidak tenang, apa yang terjadi pada mama?

Shahrukh:

Apa yang dikatakan dokter membuat hatiku terluka, Kajol sepertinya sedang hamil, tapi untuk lebih pastinya lebih baik dia memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Aku berjalan menuju ke kamar Kajol setelah mengantarkan sang dokter ke mobilnya, hatiku sakit sekali tapi aku tetap harus memberikan selamat padanya. 

Ketika Takdir MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang