Kami memulai perjalanan kami pagi ini dengan tekad yang besar, kami memasuki hutan dengan kepercayaan diri penuh, yang berkurang sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu dan kami masuk semakin dalam ke hutan. Pada sore hari, walau bagaimanapun Shahrukh berusaha meyakinkan aku kalau kami tidak tersesat, aku tahu pasti kami 100% tersesat, kami telah mengitari area ini untuk yang kesekian kalinya, aku bersumpah telah melihat pohon yang sama beberapa kali dan aku kakiku sudah pegal sekali. Aku menghentikan langkahku dan duduk di tanah, sambil menarik Shahrukh untuk duduk juga.
Kami bersandar di pohon terdekat, untung saja di hutan ini banyak sekali buah-buahan yang bisa dimakan, masalah terbesar kami saat ini adalah air minum yang sudah hampir habis, kami harus segera menemukan sumber mata air yang bisa di minum, tapi sampai sekarang belum juga kami temukan, diperparah dengan fakta bahwa kami tersesat dalam labirin hutan.
"Kita perlu melakukan sesuatu, aku bersumpah telah melihat pohon yang sama untuk kesekian kalinya" aku mengomel pada Shahrukh
"Kamu ada-ada saja, bagaimana kamu bisa membedakan pohon yang satu dengan yang lainnya?" Shahrukh mencoba menenangkanku sambil memberikan botol minum padaku, aku menyesap sedikit air yang tersisa, yang terasa semakin berharga seiring berlalunya waktu.
"kita perlu menandai jalan yang sudah pernah kita lalui, dengan begitu kita bisa tahu adalah kita berjalan dalam lingkaran atau tidak" kataku sambil memberikan botol air pada Shahrukh.
Shahrukh mengambil botolnya, menyesap sedikit, kemudian sibuk mencari-cari sesuatu dari dalam tas ransel yang dia bawa.
"Ah..ha.." katanya sambil mengeluarkan 2 buah spidol merah dan memberikan satu padaku.
"Jadi selama ini kamu punya spidol dalam tas dan baru kepikiran untuk mengeluarkannya sekarang?" Aku memarahinya sambil mengambil spidol dari tangannya. Dia hanya nyengir saja, dasar Shahrukh, pikirku tersenyum sambil meninju lengannya lembut.
Setelah melepas lelah, kami berangkat lagi, kali ini dengan spidol di tangan.
*****************************************************************
Langit sudah mulai gelap dan kakiku sudah menjerit minta istirahat, entah sudah berapa jam kami berjalan, aku tahu Kajol juga pasti merasakan hal yang sama karena dia tidak terdengar suaranya sama sekali. Aku baru saja mau menyarankan untuk mencari tempat untuk beristirahat malam ini saat dia menangkap tanganku dan berkata "Kamu dengar itu?""Dengar apa?" aku bingung apa yang harus kudengarkan
"Suara air" bisiknya, matanya berbinar gembira, lalu kami berdua diam dan mencoba mencari asal suara tersebut dan berlalu menuju kesana.
Kami berdua terkesima sejenak melihat keindahan danau di depan kami, lalu berlomba menuju kesana dan langsung terjun ke dalam air danau yang jernih tersebut.Berendam di dalam danau setelah berhari-hari tidak menyentuh air terasa sangat menyegarkan dan tidak perlu waktu lama kami langsung bermain perang air. Shahrukh bermain curang, dia memeluk dan menarikku ke dalam air bersama dengannya secara tiba-tiba, membuatku gelagapan karena air masuk ke hidungku. Aku langsung memukuli dadanya dan dia langsung tertawa, tawa lepas yang pertama kudengar sejak pesawat kami jatuh dan kami tersadar di tempat ini dan tawanya menulariku, kami terus bermain air seperti anak-anak, melupakan sejenak semua kecemasan yang menghantui hati kami.
*****************************************************************
Capek bermain, kami duduk di pinggir danau, sambil menikmati indahnya pemandangan yang berada di depan kami, danau yang jernih di kelilingi rerumputan yang hijau, bahkan ada air terjun kecil di ujung danau.
Angin yang berhembus mulai membuat kami kedinginan karena pakaian kami yang basah.
Aku mencari handuk dari dalam tas ransel yang kuasa dan memberikannya pada Kajol.
"Hari sudah mulai dingin, pergilah mengganti bajumu, kamu kesana dan aku akan ganti di sana" aku menunjukan arah yang berseberangan kepadanya supaya dia bisa berganti baju dengan tenang, tapi dia memegang tanganku "jangan tinggalkan aku sendirian" aku melihat ketakutan dalam matanya, akhirnya kami ganti baju di tempat yang sama, hanya saling membelakangi. Saat itulah aku sadar betapa besarnya kepercayaan Kajol padaku.
*****************************************************************
Hari demi hari berlalu dan kami terus berjalan untuk mencari desa terdekat sampai akhirnya spidol di tangan kami sudah tidak bisa digunakan lagi tapi kami belum juga menemukan ada manusia selain kami di sini. Sekarang pilihan kami hanya dua, satu: terus berjalan tanpa bantuan spidol dengan resiko tersesat seperti dulu, atau dua: berjalan kembali ke tempat terakhir yang kami lewati yang memiliki cadangan air, pohon buah-buahan dan mendapat banyak cahaya matahari dan terletak di tempat terbuka, sehingga kalau suatu hari bala bantuan datang, mereka akan mudah menemukan kami. setelah banyak pertimbangan, kami mengambil opsi kedua
*****************************************************************
Shahrukh dan aku membangun gubuk kecil dengan menggunakan kayu bekas dan dedaunan, yang penting bisa digunakan sebagai tempat berteduh dan berlindung dari dinginnya malam.
Aku benci ketidaknyamanan dan aku teringat pertanyaan dari salah satu fans di salah satu interview promosi dilwale yang menanyakan, dimana aku memilih untuk terdampar dan dengan siapa, aku langsung menjawabnya aku tidak akan pernah mau kemanapun yang tidak ada hotel bintang limanya, dan lihat lah dimana aku berada sekarang.
Paling tidak aku terdampar bersama Shahrukh, dia orang yang sangat bisa kuandalkan, setiap malam aku selalu tidur dalam pelukannya dan merasa aman karena aku tahu, apapun yang terjadi, dia tidak akan pernah membiarkan hal yang buruk terjadi padaku.*****************************************************************
Setiap malam, Kajol akan tidur sambil memelukku dan aku tidak pernah bisa mengalihkan perhatianku dari wajahnya yang terlihat begitu indah dan damai di sampingku, aku menyadari sekarang betapa berartinya diriku bagi dirinya dan betapa besarnya kepercayaannya padaku dan aku merasa bersalah, karena dalam hati aku merasa bersyukur kami tidak berhasil menemukan bantuan, bahkan sebagian hatiku berharap bantuan tidak akan pernah datang dan kami bisa tinggal di pulau ini selamanya, hanya kami berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Takdir Menyapa
FanfictionShahrukh dan Kajol telah berteman teman selama lebih dari 2 dekade, mereka mempunyai hubungan yang khusus, seperti ada sesuatu yang khusus yang mengikat mereka berdua, hubungan mereka lebih dari sekedar teman, mereka lebih seperti saudara, sampai Ta...