Tiga hari telah berlalu...
Matahari sudah menampakan sinarnya begitu juga dengan aktifitas pondok pesantren yang mulai sibuk dengan kegiatan masing masing
Ali sudah berangkat ke kantor menyelesaikan masalah yang sangat rumit dan rupanya ali sudah menemukan siapa pelaku dari kehancuran perusahaannya untungnya ali bisa meminta bantuan dari perusahaannya yang berada di luar negri
Jadi perusahaannya kembali normal kembali
Dan prilly sudah tau jika ali berniat ngekitbahnya dari umi ali yang membicarakannya tadi malam
Ali juga teleh berbicara terlebih dahulu sebelum uminya dengan prilly jika ia memiliki perasaan untuknya dan berniat mengkitbahnya dalam beberapa bulan ke depan
Prilly menerima niat baik itu jika itu yang terbaik untuknya
Prilly berada di pohon yang cukup besar dengan ayunan yang dia dudukinya, itu ayunan yang di buatkan oleh ali kemarin sore dan ada rumah pohon juga yang biasa ali tempati jika berada di sini dengan prilly
Ada kandang kelici juga dengan kelinci berwarna abu bernama empril yang di berinama oleh ali karena kelincinya itu lucu kaya prilly kalo kata ali
Prilly menatap langit dengan awan berwarna putih bergerak mengikuti angin yang bembawanya tak tau arah
Prilly menengok ke kanan dan mendapatkan batang pohon besar yang menopang ayunan yang dia taiki di batang pohon coklat itu tertera ukiran yang baru ia sadari
ALIANDO
DAN
PRILLYItu kata yang terukir di batang pohon yang tak terlalu jelas namun prilly dapat membacanya
Senyum terukir di bibir ranum prilly melihat ukiran namanya dan laki laki yang baru saja mengungkapkan perasaan hatinya terhadap dirinya
Senyum itu bertambah saat empril kelinci lucu itu meloncat menaiki pangkuannya
Prilly menglus ngelus bulu lebat kelinci yang biasa di sebut kelinci anggora
Kelinci itu di beri ali untuk di rawat sebagaimana layak anak bagi mereka berdua kata ali sih untuk latihan prilly sebagai ibu
Tak lama ada yang bersiul
Prilly mencari asal suara itu ternyata ali dengan balutan kemeja dongker dan celana denim hitam sepertinya pulang dari kantor
" hai cantik " ali menghampiri prilly dan berdiri di belakang ayunan sebari mendorong kecil ayunan itu
Prilly tersenyum dan menikmati ayunan yang bergoyang sebari mengelus empril
" empril udah di kasih makan? " ali memberi sekantong sayur dan wortel yang dia bawa untuk makan empril
" belum sih, abis makanannya gak ada " prilly mengambil kantong plastik itu dan turun dari ayunan
Empril yang ada di gendongan prilly terlihat manja dan tak mau turun
" emprilnya gak mau turun " prilly yang akan memberi makan kelinci tersebut bingung
" yaudah sini duduk di ayunan empilnya di pangku aja " ali memberi usul agar prilly duduk lagi di ayunan tadi
" yasudah " prilly kembali terduduk di ayunan tadi sebari memberi empir makan
" idung empril gak bisa diem ih " prilly gemas dengan hidung kelinci yang kembang kempis
" ya, namanya juga kelinci prilly " ali berjongkok di hadapan prilly dan mengelus empril

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untukmu
Romancemencintai mu dalam diam memang sangat menyiksa ku , tunggu aku ukth .. aku akan segera menghalalkan mu . . . . . . . . . karya : sofia kharisma triyani