delapan

226 13 0
                                    

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

Prilly POV

      Kini aku berada di rumah ku di daerah kawasan ciamis di sini udaranya masih lumayan asri tidak banyak kebun teh seperti di pondok pesantren

Lumayan banyak kendaraan yang berlalulalang di sini tidak seperti di pondok

Memang pondok berada di kawasan puncak

Dapur berkeramik coklate yang sudah lama tidak ku pijak ini mengigatkan ku dulu selagi belajar memasak yang di bantu ibu

Setelah membut minum untuk bang ali dan bapak, aku menaruh dua cangkir itu di atas nampat hijau

Aku membawa perlahan dua cangir berisi kopi panas yang mengepul

" maaf ini minumnya " aku sambil menaruh minuman itu di meja kayu depan bapak dan bang ali

" kamu ke kamar dulu yaa.. Prilly" titah bapak pada ku

      Aku takut bapak tidak menerima bang ali

Semoga tidak terjadi apa apa
.
.
.

      Kamar biru yang aku rindukan, kini aku berbaring sebentar untuk menghilangkan lelah yang ku rasa sambil membaca novel ke sukaan ku yang lupa di bawa ke pondok pesantren

Nanti akan ku bawa sebagian buku untuk di pondok. itung itung untuk menghilangkan jenuh

      Di satu sisi sedang ada perbincangan serius antara pria muda dan pria paruh baya,  tak lama datang ibu prilly membawa roti dari tokonya sendiri untuk di suguhkan pada tamunya, Siapa lagi kalau bukan ali

" ini nak ali di coba " tawar ibu prilly

" iya makasih bu " sambil tersenyum ali mencoba roti yang terlihat menggiurkan

" enak bu, ibu bikin sendiri? " ali terlihat sangat menikmati roti buatan ibu prilly

" iya nak ali, kalau nak ali mau nanti ibu ambilkan lagi untuk nak ali "

" engga bu, engga itukan buat jualan "

" nanti ali beli, buat umi di rumah pasti umi suka " lanjut ali

Ibu prilly tersenyum, garis mukanya begitu persis prilly

" oiya bu pak, ekmm prilly itu anak tunggal ya? " Tanya ali

" iya nak ali, ibu tidak punya anak selain prilly dia putri satu satunya makanya pas prilly memutuskan untuk mondok ibu keberatan sebelumnya ibu belum pernah di tinggal jauh oleh anak ibu itu "

" ekmm ali tau bu,  ali juga anak tunggal. sebelum ali sekolah juga umi begitu pada ali tidak ingin di tinggal "

" memang nak ali sekolah di mana?  Sampai umi nak ali begitu "

" di al azar mesir bu "

" wahh nak ali lulusan al azar pinter donk,  oya ada maksud apa nak ali datang ke mari "

" ekmm.. Ali mau ngehitbah anak ibu " jujur ali

" subhanallah pak " ibu prilly sambil menatap suaminya

Suaminya hanya tersenyum karena sudah tau tujuan ali sebelumnya

" kalau ibu mah setuju aja asal prilly mau ya..lanjutkan "

" bapak juga gimana putri bapak nak ali asalkan nak ali janji pada bapak tidak anak menyakiti putri satu satunya bapak itu " bapak prilly mengiyakan permintaan ali asal prilly mau dan setuju

" in syaa allah pak, saya janji anak membahagiakan anak bapak "

      Kini perbincangan hangat terjadi antara orang tua perempuan dan calon menantu itu

      Jam menunjukan pukul 10:30

Dan ali kini akan pamit pulang sesudah menelfon supirnya untuk menjemputnya

" ya sudah yaa bu, pak ali pamit dulu "

" bentar ibu panggilkan prilly dulu "

" tidak usah bu kasihan dia pasti sudah tidur " potong ali cepat

" ya sudah ali pamit" sambil menyalami ibu dan bapak prilly

" besok kamu ke sini lagikan nak ali? " tanya bapak

" iya pak,  besok ali kesini ya sudah assalam mualaikum "

" waalaikum salam "

.
.
.
.

Ali POV

      Setelah sampai di apartemen yang di carikan supir ku tadi dan kini aku tengah berbaring meluruskan tubuh ku yang terasa kaku

Dan kantuk mulai menyerang ku







😀😁😂😃😄😅😆😙😊😋😎😍

Hii kawan pendek dulu yaa malem ini aku janji setelah ini bakal naxt yang panjang pokoknya

Aku bocorin dikit yaa...

Di naxt yang akan datang bakal ada adegan romantis dan bakal ada lamaran ali yang sangatttt....









Pokoknya tungguin aja oke

Wasalam


Cinta UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang