10

2.8K 177 4
                                    

Skip rumah
(Btw, dari kemaren kak rio udah balik ke rumahnya yang di Indonesia)

"Assalamualaikum! Clara yang unyu bin ajaib ini sudah pulang!" ucapku memberi salam manis, sungguh aku seneng karena sahabat-sahabatku mau nginep dan aku udah izin sama mama dan dibolehin! Seenggaknya aku ga sendirian lagi menghadapi kelakuan kakak kembarku itu.

Walaupun aku tau palingan cuma bibik doang yang ada dirumah dan paling sudah berkutat dengan dapurnya karena paling mama suruh untuk membuat makanan agak banyak karena sahabatku pada mau nginep disini.

Aku ke kamar mengganti pakaianku sekalian mandi lah, karena pulangku yang juga sore hari. Entah anak jaman sekarang merasa lelah sepertiku atau tidak, yang jelas sekolah di jaman ini sungguh melelahkan.

Aku menuju dapur, niatnya sih mau bantuin bibik yang sedang memasak. Kasian juga kan kalo masak sendiri, selagi aku bisa aku akan membantunya. Semua itu berawal dari niat.

"Bik, clara mau bantuin ya? Bibik mau masak apa buat nanti?" tanya ku saat sampai ke dapur melihat bibik sudah di pertengahan masaknya.

"Mau buat sup ayam, telur balado, sama tempe goreng krispy kesukaan abang kamu" jawab bi tira yang sudah hapal sekali makanan kesukaan keluargaku.

"Yaudah bik, clara bantuin buat tempe nya ya....yang lain kayaknya udah mau jadi" ucapku disenyumi oleh bi tira.

Aku berkutat di dapur bersama bi tira, aku sudah cukup lihai soal masak-memasak jadi bi tira senang karena sudah ku bantu.

"Assalakualaikum! Kami pulang membawa dua permen loli milkita!!" ucap kakak kembarku.

What?! Dua loli! Omaigat, aku yakin dia mengajak temannya itu ke rumah.

"Eh ada dedek di dapur. Uuu masakannya kesukaan abang!" ucap kakak kembarku barengan dan sepertinya mereka meninggalkan dua kucrut lainnya di ruang tengah.

"Berisik. Ngapain sih kak, ngajakin temen-temen kakak kesini!" kesalku membolak balik tempe yang ku goreng dengan spatula.

"Mereka mau nginep. Ka rum hah shep (kan rumah sepi)" ucap bang davin gak jelas karena mengunyah tempe yang sudah ku tiriskan.

"Itu masih panas bang...yaampun!" kesalku karena baru di tirisin udah main nyomot aja.

"Ish! Ngapain nginep! Temen-temenku juga mau pada nginep!" sambungku membuat kedua kakak kembarku tersedak dan berlari mengambil minuman dari kulkas.

"Hah! Seriusan lo!" bang darrel gapercaya, mentang-mentang udah sering chat sama talita, jadi gini-nih kalo ketemu doi.

"Si kembar juga ikut?" tanya bang davin yang kuangguki karena males meladeni mereka dan kembali menggoreng tempe.

Mereka lalu lari ke arah ruah tengah karena sebelumnya mengambil tempe lagi. Hayati lelah masak kesukaan mereka yang ujung-ujungnya udah abis duluan di comotin.

Setelah sudah ku buat temle agak banyakan, aku memutuskan untuk ke kamarku karena ini sudah jam 5 sore, ngapain lagi aku ya? Ohiya. Akan ku suruh sahabatku memakai masker ke sini.

Girl's (4)

ClaraberlK ke rumah gue pada make masker y. Gausah dandan nerd.

Alica Fiola kenapa?

Alina Fiona iya, kenapa?

ClaraberlK gpp, sebel banget tuh si abang kembar juga ngajakin temennya nginep-_-

Alina Fiona wah, anjir bakal nginep bareng pentolan sekolah yang ganteng2

ClaraberlK mereka lah yang seneng liat kita

Alina Fiona kita juga cantik hehe. Oke sip!

ClaraberlK ola sama lita kemana?

Alina Fiona ola lagi beberes sama ijin, kalo gue males jadi gue suruh dia aja hahaha!

Talitania sorry bru baca. Sama, gue abis beres-beres buku sama seragam buat besok. Sip clar!

ClaraberlK kutunggu kalian di rumah! Abis magrib juga gpp!

Alina Fiona iya, nanti gue percepat👍

Alica Fiola ^2

Talitania ^3

Tak terasa magrib sudah berlalu dan aku sudah berada di meja makan setelah mempersiapkan semuanya.

Aku melihat abang-abang gantengku bersama sahabatnya turun dengan gaya mereka yang cool dan salah satunya adalah pacarku- eh? Iya pacar. PACAR PAKSAAN. Toh dia gatau aku ini si nerd haha. Aku sudah siapkan masker untuk menutupi wajah barbie ku haha.

Tempe gorengnya sengaja ku simpan dulu agar tidak langsung habis karena ulah abangku yang serakah itu.

Ting.tong

Yes, akhirnya mereka udah sampe. Dengan girangnya aku membuka pintu melihat ketiga sahabatku yang rempong dengan bawaannya. Oh god, nginep sehari aja udah ribet gini, apalagi nginep berhari-hari?! Mungkin bukan koper lagi yang akan mereka bawa, tetapi lemarinya sudah di gotong.

"Kok datengnya barengan? Kok bawaannya rempong?!" tanya ku tak habis pikir.

"Em, hehe. Kalo bareng tadi gue samper si kembar dulu biar berangkat bareng. Kalo bawaanya banyak si...." ucapan talita terpotong karena fiola dan fiona yang menyahuti berbarengan.

"Bawaan lahir" ucap mereka berdua bersamaan diangguki talita yang juga cengengesan.

Tapi seenggaknya untuk mereka membawa ransel yang cukup besar dan melembung saja, dan tidak sampai membawa koper.

"Yaudah, masuk dan pake maskernya. Yang lain udah pada di meja makan" ucapku sedikit membantu mereka dengan mengangkat bantal-bantal mereka yang seharusnya tidak usah dibawa.

Aku dan yang lainnya masuk di tatap oleh levin dkk yang menatap kami intens, aku hanya memutar dua bola mataku malas lalu beranjak ke kamar atas.

Kamar tamu di rumahku ada 4, tapi dua sudah dipakai dan diisi barang-barangnya ferdi dan levin. Aku pun memutar otak.

"Kalian ikutin gue" perintahku. Lalu aku mengambil kunci di atas meja di kamarku dan menuju ke bawah dan membuak salah satu pintu disana dengan kunci itu.

Pintu terbuka, itu adalah ruang santai pribadiku yang ukurannya cukup luas, yang isinya ada beberapa sofa dan rak-rak buku. Di salah satu sudut ruangan juga ada kamar mandi.

Mereka tampak kagum dengan ruangan yang ku design sendiri dengan barang-barang yang ku susun sedemikian rupa.

Aku membuka lemari besar itu dan mengambil sesuatu yang besar, lembut, dan empuk lalu menggelarnya. Benda berwarna pink pastel itu sangat kontras dengan warna lantai kayu di ruangan ini, dan tak lupa AC di ruangan ini aku nyalakan.

"Maaf ya kalo kalian gak tidur di kamar. Kalo kalian gamau, gue bisa paksa temen-temen abang gue itu kok" ucapku, mata mereka berbinar.

"Anjir! Gue malah seneng banget! Kita udah kayak friendship goals gitu kan...hahaha" haru talita mengucapkan itu dengan tawanya tetapi meluncurkan setitik air mata di sudut matanya.

Lalu entah kenapa kita berpelukan dan jingkrak-jingkrak sampai ada suara yang menginterupsi kita. Lebih tepatnya teriakan.

"CLARA! MAKANANNYA KEBURU DINGIN" siapa lagi kalau bukan bang darrel yang ribet banget itu.

Aku dan yang lainnya keluar tetap dengan masker dan muka datar. Cewek lagi seneng-senengan kok di ganggu.

Belum di revisi.

GOAL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang