T i g a B e l a s

273 15 5
                                    

Sore yang cerah. Dalam benak Kanaya mungkin asyik bila bisa keluar rumah sekedar berjalan-jalan. Namun tubuhnya kini sangat lemah. Dia harus mengunakan kursi roda untuk menyusuri taman dekat komplek rumahnya.

Ia termenung di salah satu sudut taman.

"Apa gue bisa bertahan di bumi. Tanpa ada selendang ajaib?" Ucapnya

Ia memejamkan mata lalu berkata "siapapun yang bisa nemuin selendang ajaib gue bila dia cewek gue bakalan jadiin dia saudara tapi kalo dia cowok dia bakalan cinta sejati gue!"

Rasa aneh tiba-tiba terasa. Ada kehangatan di lehernya. Ia merasakan ada seseorang di hadapannya kini. Perlahan ia membuka kedua mata lentiknya.

Ada Raka bersimpuh tepat di depan Kanaya.

"Semoga selendang ini bisa membuat loe lebih baik kupu-kupu" ucap Raka sambil mengengam kedua tangan Kanaya.

Wajah kanaya yang pucat pasi berangsur bersinar kembali. Matanya berkaca-kaca. Seketika ia memeluk sang Kura-kura. Dan bergumam dalam hatinya sendiri.

"Gue bakal belajar mencintai kamu Raka".

Luna berlari kearah Kanaya.

"Nay, kamu bikin aku khawatir aja. Pergi gak pamit. Aku kira kamu diculik lagi sama kakak kamu yang galak itu" teriak Luna.

Fahri tak ketinggalan baper. Ia menggengam tangan kanaya erat. Semua memandang sinis dengan keadaan itu.

"Apaan sih loe kak. Pake pegang tangan cewek gue segala. Dia baik-baik aja kan ada gue. Iya kan nay". Raka berkata dengan raut cemburunya.

Kanaya menarik tangannya dari genggaman Fahri dengan berat hati.

"Iya kak. Selama ada Raka. Kanaya bakalan baik-baik kok. Jadi kak Fahri tenang aja ya"

Kanaya kembali duduk di kursi roda. Raka dan Kanaya meninggalkan Fahri bersama dengan Luna.

***

Dia sudah tak muncul dan menampakkan wajahnya lagi.

"Mungkin kakak udah balik ke kayangan. Maafkan kanaya. Bukan hendak jadi adik durhaka. Hanya belom bisa kembali bersama. Sebelum menemukan cinta sejati".

Kehidupan kembali Normal seperti sebelumnya. Sekarang Kanaya semakin lengket dengan Raka.

Dimana ada Kanaya. Dapat dipastikan Raka ada disana.

"Kenapa loe kelihatan sedih?" Luna menyapa Kanaya yang duduk termenung di depan meja rias.

Kanaya bangkit. Berjalan menuju jendela.
" Gue udah 17 tahun hari ini tapi tak ada yang istimewa".

"Siapa bilang. Ada pesta buat Loe Nay"

Tatapan sayu berubah bergairah. Kanaya merebahkan tubuhnya di samping Luna di atas Ranjang.

"Serius?"

"Apa gue kelihatan kurang serius Nay. Mom sky kita bakalan siapin yang terbaik dong buat putrinya yang cantik ini" ucap Luna sambil memeluk saudara angkatnya itu.

"Makasih ya Luna. Di keluarga ini aku merasakan kasih sayang yang sesungguhnya"

Air bening meleleh di pipi cantik keduannya.

Bila Bidadari Jatuh Cinta 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang