Afifah Zahra.
Ya, nama gue terkesan kampungan.
Emang iya. Bodo amat. Diem lu!! Lah malah nyolot.Gue masih ABG, alias Anak Babe Gue.
Alhamdullilah gue taun ini baru masuk SMA. Sooo, artinya gue jadi adek kelas di SMA, masa-masa menegangkan di mana salah tingkah dikit kakak kelas seangkatan bakal nyerbu. Mampus.Alhamdulilah. Gue polos. Gue pendiem. Gue alim. Alim alimnya dedek Gemes maksudnya.
Ya nggak lah💢
Intinya gue ini gak kayak para cabai-cabai yang hobi dandan, dan juga haus tenar. Big No. Bukan gue banget.
Gue tipikal orang suka komunikasi yang baik, temenan apa adanya. Sip hidup gue tenang ampe akhirat.
Tapi. Gue malu untuk mengakui. Gue naksir ketua klub basket di SMA gue ini. Sial! Gue gak ada beda nya sama cabai-cabai yang lagi ribut di tengah lapangan nontonin tim basket latihan, sambil teriak-teriak. "Ahh... Kak Cristof ... ahhh kak, liat ke sini dong Kak... ahh Kak Cristof." Lah malah mendesah 💢
Sip. Gue gabung dong!! Ada Kak Cristof ya? Saya naksir loh, Kak Cristof --ketua tim basket-- sini dong main sama Om. Eh adek maksudnya.
"Kak Cristof lagi tanding anjer!!."
Teriak Diana, teman Sebangku gue.
"Lu ngapain ikut teriak! Kayak cabai aje lu ah." Cibir gue.
"Yee. Situ aja naksir juga sama Kak Cristof. Situ juga cabai kalik ah. Cabai itu gaboleh menghina sesama cabai. Pamali." Balas Diana.
Gue dan Diana pun menerobos kerumunan para cabai-cabai an yang memenuhi lapangan basket, bahkan dari luar pun kerumunan ini bak tsunami.
Sesak. Sempit. Desak-desakan pula. Dan kampretnya lagi aset gue di senggol para cabai-cabai. Ati-ati woy, gue ngerti aset gue rata. Tapi setidaknya jangan di Sikut juga kalik ah! Penindasan ini namanya.
Tinggal 3 langkah lagi. Gue dan Diana akan sampai di surga. Tinggal 3 langkah lagi, wajah Kak Cristof, aset ter tampan sekolah akan gue lihat dari jarak dekat.
Bukk...
Ya, sepertinya mimpi Anda gagal. Anda hangus tuan. Terima kasih atas perjuangan Anda untuk menempuh lapangan ini.
Pandangan gue mulai pudar. Gue merasa sesuatu di hidung gue mengalir. Sekilas gue juga liat ada Finn dan Jack lagi muter-muter di kepala gue. Makin puyengan dah.
Sip. Afifah KOIT pemirsa
dia terkena hantaman bola basket pemirsa. Dan asalkan Anda tau pemirsa, yang lempar bola basket tadi itu Cristof pemirsa, meski dia gak sengaja sih.
***
"Biar saya yang jaga, kamu boleh kembali ke kelas sekarang."
Samar-samar gue mendengar percakapan, entah siapa. Yang jelas dan terpenting sekarang adalah, gue dimana!!
"UKS?."
"Eh. Kamu udah bangun?."
Ucap seseorang saat mendengar gumaman gue.
Langkahnya terdengar indah. Bau? Bau parfum. Ah pasti cogan ini. Pasti, atau jangan-jangan Kak Cristof? Ah tidak!!
"Tunggu sebentar di situ ya, saya sedang membersihkan meja, sebentar lagi saya selesai dan akan memeriksa kembali keadaan mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
W.O.G
Short StorySekumpulan cerita tentang dunia persahabatan, romansa, dan petualangan para gadis.