Baka Club

153 3 0
                                    

Seorang gadis terlihat sedang menempelkan brosur sebuah club yang (sama sekali gak) terkenal.

Gadis itu bernama Lula, dan brosur club yang sedang ia pasang di mading club adalah brosur klub 'cipta game'.

Bukkk...

"Adududuh."

Erang lula saat seseorang tak sengaja menabraknya, membuat ia dan beberapa selembaran brosur nya terjatuh.

Sebuah tangan terulur untuk membantunya berdiri, lula meraih tangan tersebut dan segera berdiri, di lihat nya wajah dari pemilik tangan kekar itu, dan ternyata ia seorang lelaki tampan.

Rambut sedikit berantakan, sepertinya ia sehabis berolah raga, matanya berwarna coklat terang, dan tingginya sekitar 188cm.

"Maaf ya, gak sengaja." Ucapnya sambil mengembalikan beberapa selembaran brosur kepada Lula.

"Iya aku maafin," jawab lula ia menatap lelaki itu sejenak. "Tapi kamu harus masuk klub cipta game ya."

"Hah? Gak gak, gue gak minat ikut club apapun, makasih." Sifat asli dari lelaki tersebut sudah terlihat rupanya.

Dan Lula pun segera kembali ke ruang klub, untuk berkumpul dengan anggotanya.

"Gaes, selebarannya udah gue tempel di mading." Ucap Lula saat tiba di ruang clubnya.

"Guru-guru lagi rapat, kenapa kita gak main game aja dulu." Ucap Brizlie.

"Yaya, kalian main biar saya tidur." Ucap Bu Rena.

10 menit kemudian..

Entah ide siapa, sebuah tong berukuran sedang sudah ada di dalam ruang klub dan Brizlie sudah membakar beberapa kertas yang ada di dalam Tong tersebut.

Blam...

"Oy, kalian terluka?."

Ucap suara seorang lelaki yang masuk dengan panik karena melihat sebuah ruang klub mengeluarkan asap hitam.

"Eh, lo? Lo ngapain di sini? Terus kenapa ada asap begini?." Ucap lelaki yang membantu Lula tadi.

"Hm, ooo, asap ini cuma ilusi aja, tenang tenang." Ucap Lula bohong.

"Ilusi jidat lu, jelas jelas itu ada apinya."

"Fer, ini alat pemadam kebakaran." Ucap salah satu kawan dari lelaki tersebut menyodorkan alat pemadam.

Lelaki tadi mulai memadamkan api yang di dalam tong, dan berhasil padam.

"Hahhh," semua lega. "Alhamdullilah!, apinya padam." Ucap semua orang di ruang klub itu.

"Gue kerasukan apa yak? Gak biasanya gue peduli sama ginian." Batin lelaki itu.

"Hebat juga lu yak, bisa matiin api ilusi tadi." Ucap Lula menyela.

"Gaperlu gue jawab, dan btw kenapa bisa ada kebakaran begini?," lelaki itu melihat ke lantai, dan tampak beberapa kembang api berserakan. "Hah?."

"Aaakkkk....." salah satu teman lelaki itu menjerit, karena Bu Rena menyetrum nya dengan stun gun. "Oke oke kerja bagus." Ucap Bu Rena polos.

"Patrikkk..." lelaki itu menyerukan nama kawannya "Itoo..." ia menyerukan nama kawannya yang kedua, di mana keadaan kawannya yang satu itu sudah kehilangan kesadaran karena Brizlie menumpahkan air ke dalam hidungnya.

"Lu semua Sinting!!" Jeritnya.

"Saya spesialis cemeti dewa (petir/listrik)." Ucap Bu Rena.

W.O.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang