Disindir (8)

72 23 3
                                    

*Keesokan harinya*

Teman sebangku ku, sedang asik mengobrol dengan arya dan ibab. Aku pun diajak gabung sama mereka. Setelah topik yang mereka bicarakan selesai, Arya menyindirku.... "Orangmah kalo ketemu nyapa ya?? *Sambil senyum senyum*  ini malah pura pura benerin kerudung..." *sindirnya*  duhh di situ aku malu. Ternyata dia memperhatikan aku -_-

Temanku Nilam dan Ibab bingung apa yang sedang arya bicarakan. Nilam pun nanya ke padaku... "maksudnya Arya apaan si Lin?" Ibabpun bingung. Aku pun langsung bilang ke Arya, "Maaf deh,,,, besok kalo ketemu lagi gua sapa" *malu*. Arya hanya membalas senyum senyum gak danta !!

Dalam hati aku, "Pengin banget di sapa ni Orang sama gua. Haha". Malu banget pas dia nyindir gitu ke aku,ya aku tau sindiran itu hanya bercanda, tapi arya membuat aku malu 😔

*Keesokan harinya*

Aku bertemu lagi dengan arya di jalan, sesuai omonganku, Aku menyapa Arya -_-
Mulai dari situ aku sama arya kalo ketemu di jalan, pasti nyapa terus. Suka gantian gitu nyapanya 😂 haha... berarti dia tau diri 😍wkwk

Dari situ aku mulai dekat dengan Arya, Tapi... ternyata ada temanku yang suka dengan arya, aku mengingat tentang masalah aku Sari dan Putra, aku tidak mau hal itu terulang lagi. Setelah aku mengetahui bahwa ada temanku yang suka dengan arya, aku pun sedikit jaga jarak dengan arya, agar arya tidak curiga juga...

Selama 1 kelas lagi sama putra aku tidak pernah ngobrol dengan Putra. Hanya sedikit pembicaraan.

Seperti waktu aku habis ngeprint tugas.
Dia nanya, "itu apa?" *sambil memegang tugas yang telah aku print*. "Tugas bu Reta" dia hanya menjawab "ooh"

Baru saja aku ingin kembali ke kelas, teman aku datang dan memintaku untuk menemaninya ngeprint. "Lin, temenin aku ngeprint,aku tinggal ngeprint doang kok"
Akupun meng "iyaa" kan.

Temanku ngeprint, aku menunggu dan melihat di sekelilingku. Putra dan teman laki lakinya tidak mengerti cara menyatukan tulisan dengan gambarnya. Mereka buat yang ada garisnya gitu, sedangkan guru menyuruh agar tidak ada garis di bagian tulisan. Putra pun meminta tolong ke padaku. Bukan putra yang ngomong langsung si, tapi putra yang menyuruh rafiq agar minta bantuanku.

Rafiq : "Lin, ini caranya giman si? Kok gua ketik gak bisa ya??"

Lina : "ini pake text box"

Rafiq : "Text box di mana??"

Lina : "di insert"

Rafiq : "ini di klik atau gimana?"

Aku pun mulai kesal, mengapa perintah atau cara yang guru berikan tidak ada yang nyantel di pikiran anak laki laki 1 pun. Huft -_-

Aku langsung meminta Mousenya.
Dan aku menunjukan caranya. Dan mereka semua memperhatikan yang aku lakukan. Setelah jadi... Semua teman cowok kelas ku bilang "Ohh....."

Rafiq : "haha, Makasih Lin" *sambil tertawa*

Lina : "iyaa"

Temanku sudah selesai ngeprint, dan dia mengajaku untuk kembali ke kelas. Aku pun ke kelas dengannya.

***

Putra duduk sama rifki, Putra sama rifki selalu berdua. Cocok jadi Couple Homo 😂

Ntah kenapa aku selalu menginjak kaki si putra tanpa sengaja. Putra hanya merengek "aww..." aku langsung bilang "maaf" tapi dia selalu mengabaikan permintaan maafku

Sekarang aku bingung, kenapa sikapnya berubah seperti ini? Apa karna dia menyadarinya bahwa aku waktu SD menjaga jarak terhadapnya? Atau ada yang disembunyikan? Ntahlah -_- Aku bersikap biasa saja.

Tinggalkan jejak agar aku semangat ngelanjutinnya
Jangan lupa Vomentnya yaa 😄😄😄 Thanks 😁

Sengaja bikinnya pendek biar penasaran.....hehe
Tinggalkan jejak agar aku semangat melanjutkan ceritanya...

Aku masih baru belajar nulis :)
Follow ig ku yaa ... noviherlina66_

❤ Thanks ❤

Jangan Lupa Votenya yaa 😄

The Love Story Of a MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang