enam

12K 335 9
                                    

Roy pov

Aku masuk ketempat biasa untuk aku bermain, teman mainku sudah menungguku di dalam

"Roy, lu dateng buat nolong kita ya? Yaampun baik banget si, yaudah buruan lepasin. Tangan gua pada sakit-sakit nih, besinya nusuk sampe kekulit kayanya bakalan berdarah kalo di teken" nita mulai meneteskan air mata dan menahan senyum karna kedatangan ku

"Apa lu pikir gua bakalan ngelepas kalian gitu aja? Hahaha ya engga lah cantik" aku mengelus wajah nita yang halus itu dan segera menekan pergelangan tangan kanannya dan menghasilkan bagitu banyak cairan merah kental yang mengalir dari pergelangan tangan kanannya itu

"Aw sakit roy, lu kenapa ngelakuin ini si? Serius ini sakit banget, aahhh" nita meringis kesakitan mulai berteriak-teriak karna besi itu menusuk tepat di pergelangan tangan kanannya

"Lu udah gila ya? Dasar bodoh, lu punya masalah apa si sama kita" gina mulai terbangun karna mendengar teriakan dari mulut nita

"Tarnyata kau sudah bangun cantik, apa tadi mimpimu indah? Pasti indah kan mangkannya kau kesal karna aku bermain sama nita duluan, oke oke aku akan bermain denganmu duluan deh, tapi di mulai dari mana ya? Apa kau punya ide bagus gina cantik?" Aku mengelus bagian pipi hingga kepinggangnya "sekarang aku tau dimulai dari mana kita bermain" aku segera mengambil gunting yang berada di meja tempat barang-barang bermainku diletakan dan aku segera menggunting bajunya dari bawah keatas dan tanpa aku sengaja aku merobek baju dalamnya, dia mulai merasa malu

"Roy lu gila ya ngelakuin ini semua? Dia itu cewe roy, lu ga seharusnya ngerobek bajunya, sadis banget lu jadi cowo" nita membentakku

"Suuttt diem deh"

"Gimana gua bisa diem kalo lu ngelakuin ini sama sahabat gua"

"Gua bisa ko bikin lu diem cantik" aku melirik kearah nita dengan senyum manis andalanku dan meninggalkan gina yang hanya mengenakan rok sekolahnya, sesegera mungkin aku mengambil jarum jait beserta benangnya

"L.. lu mau apa?" Dia terlihat gugup

"Hanya membuatmu tidak berisik" aku segera menjait bibirnya yg menggoda dan dia menangis, kurasa dia menahan sesuatu

"Apa yang lu mau si? Lu bener-bener gila roy, nita kan ga punya salah sama lu tapi kenapa lu begini? Sebelomnya lu ga pernah begini" gina mulai menangis histeris "seharusnya mita tau kalo pacarnya itu PSIKOPAT"

Aku menengok kearah gina dan langsung buru-buru menyelesaikan jaitan di bibir nita tadi dan langsung berjalan menuju ke arah gina dengan wajah polos andalanku

"Ternyata kamu udah ga sabar ya mau bermain denganku, ayo kita mulai bermain, tapi lebih seru lagi kalo rok yang melekat ditubuhmu itu kubuka, biar rasa nikmat dan seru yang aku kasih kau rasakan dengan baik" sesegera mungkin aku mengambil gunting dan menggunting roknya "hihihi isi didalamnya Memang indah tapi lebih indah lagi jika ada cairan merah kental yang mengalir dari pahamu yang mulus ini" aku mengambil sebuah kater dan menggoreskan dipaha sebelah kanan dan kirinya, dia hanya mengigit bibir bawahnya agar tidak berteriak

"Pantas saja kau sering dikejar-kejar oleh peria-peria disekolah, kau memang orang yang manis dan sungguh menggoda, dengan dada yg membusung seperti ini siapa peria yang tidak tertarik denganmu, apa badanmu sudah pernah di jelajahi oleh peria?"

"Ti..tidak, belum ada satu pun peria yang menyentuh tubuhku dan aku masih perawan" jelasnya dengan gugup

"Apa kah itu benar?"

"Iya"

"Aku boleh menyentuhnya dan menikmati tubuhmu untuk yang pertama kalinya?"

"Y..ya tapi sesudah itu kumohon lepaskan aku, biarkan aku dan nita tetap hidup" dia mulai meneteskan air mata lagi

"Yyeeyy" aku segera melumat bibirnya dengan grangas dan dia juga melumat bibirku "ciumanmu sungguh nikmat" aku melepaskan bibirnya dan memberi jeda untuknya bernafas dan melanjutkan aktivitas barusan...

Aku segera turun kebawah lebih tepatnya kebagian dada dan menciumnya dengan halus perlahan namun pasti aku menghisap payu darahnya, gina mengeluarkan desahan pelan namun menggoda aku menyadari juniorku terbangun dan menggesek kannya kearah V milik gina

"Ini sulit jika harus tergantung seperti ini, apa kah kau lelah berdiri gina?"

Gina hanya mengangguk yang menandakan iya

My boyfriend is psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang