Mita melangkah agak menjauh dari gina, nita dan roy
Mita duduk dan mulai memperhatikan aktivitas roy itu, roy mulai mengikat gina dengan berdiri, tangisan dan jeritan yg gina keluarkan masih begitu terasa ngilu bagi mita, tanpa mita sadari ia tertidur menyender ketembok tetapi tidurnya itu tidak begitu nyenyak karna terganggu dengan suara-suara jeritan dari mulut gina
"Apa kau belum selesai roy? Disini berisik sekali" roy yang mendengar mita berbicara dan langsung menghentikan aktivitasnya itu
"Sebentar lagi sayang, kau dengar? Wanitaku terganggu dengan suaramu itu" roy menyentuh pipi gina dengan pisau kecil yang memang sedari tadi dipegangnya "aku punya ide gimana kalo kamu juga merasakan apa yang sahabatmu rasakan" roy mencari jarum dan benangnya
"Ja..jangan roy gua janji ga berisik lagi" roy menengok ke arah gina tetapi dia tidak menanggapi perkataan nya itu
"Ini dia jarumnya" roy memegang jarum tersebut dan berjalan menuju gina lagi sambil memasukan benang ke dalam jarum,
"Akhirnya benang ini masuk juga ayo kita mulai menjahit" roy mendekat ke arah gina "apa kau tau aku penjahit handal? Hihi ya aku yakin kau mengetahui saat melihat ke arah sahabatmu, mari kita mulai menjahitnya" dengan keadaan lemas karna sudah banyak mengeluarkan darah gina masih berusaha membuka mulut dan mengeluarkan suaranya
"R..roy kau sudah janji akan melepaskan aku dan nita"
"Aku ga berjanji" sambil menjahit bibir gina
Gina hanya meneteskan air mata saat jarum itu menusuk bibirnya yang memang begitu menggoda
Nita yang melihat sahabatnya yang senasib dengannya juga meneteskan air mata, dan roy menyadari kalo teman mainnya satu lagi sedang menangis
"Kau kenapa? Apa kamu sedih karna dari tadi aku hanya bermain dengan gina tapi kamu ga di ajak? Maafkan aku.. sebagai permintaan maaf aku akan bermain bersamamu sampe tamat ok" roy menghampiri nita sambil menyambar sebuah gunting rumput dari meja bermainnya
Nita yang bibirnya sudah di jahit terlebih dulu hanya bisa menggelengkan kepala dan meneteskan air mata
"Ayo kita bermain" roy mulai mengarahkan ujung gunting ke kaki kiri nita dan memotongnya, cairan kental terciprat ke baju dan muka roy, roy tersenyum sangat manis dan gembira, seakan belom puas dengan cipratan itu roy memotong lagi kaki kanan nya dan lagi lagi cipratan cairan kental itu membuat roy bahagia
Roy menaruh gunting itu di atas meja dan meraih sebuah obeng dan mengarahkan ke tangan nita yang terikat, ia menusuk nusukan obeng itu berkali kali nita menangis lemas karna memang begitu banyak darah yang keluar dari tubuhnya, tak beberapa lama nita tak bernafas lagi karna kekurangan darah
Roy yang menyadari hal itu langsung melihat ke arah wajah nita
"Ga asik ah masa udah nyerah aja sih" roy membuang obeng itu "sekarang giliranmu lagi" ucap roy yg menengok ke arah gina, gina yang sudah lemah karna melihat banyak darah yang mengalir dari tubuh sahabatnya hanya bisa menundukan kepalanya itu
"Tapi kenapa? Kenapa harus gua? Kenapa harus nita? Apa salah gua dan nita? Karna gua iri sama mita? Ya tuhan sebesar itu kah kesalahan gua sampe sampe ini balasan yang pantes gua terima, roy asal lu tau gua sama nita cuma jatuh hati ke lu, maaf kalo gua salah tapi jujur roy yang lu lakuin itu terlalu sakit buat di terima" batin gina yang di iringi oleh air mata yang jatuh dari matanya
"Mmmmm mulai dari mana ya? Lu pernah ngerasain tangan dan kaki di pukulin dengan benda ga? Pasti belom kan? Sekarang gua kasih tau rasanya biar lu ga penasaran" roy kembali menengok ke arah meja dan mengambil sebuah tongkat kayu, roy mengarah ke gina dan memukul mukul kan ke kaki dan tangan gina
Gina hanya menggelengkan kepala dan bergerak sebisanya karna sakit yang di tahannya.. seperti belom puas melihat kaki dan tangan gina yang membiru dan mengeluarkan darah roy kembali mengambil sebuah palu dan memukul kuku kuku jari tangan dan kaki gina hingga kuku itu rusak dan mengeluarkan darah
Sorry lama lagi, lgi ngumpulin ide idenya.. jgn lupa kasih bintang ya(vote) dan commennya.. gw butuh saran dari kalian semua yg baca..
Jangan lupa mampir buat ngasih bintang (vote) dan commen nya ya
#terimakasih😊😍😙
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is psychopath
Horroraku adalah seorang wanita biasa seperti manusia lainnya, dan ketika aku memiliki seorang kekasih, aku tak menyangka bahwa dia seorang psikopat, tapi dia tak perna menyakitiku karna dia mencintaiku, aku tlah mencintainya karna itu aku bertahan dengan...