Roy mendiamkan ledekanku tadi.. mungkin roy tidak suka aku meledeknya seperti itu
"Mmm roy, apa kamu melihat lisa? Dari tadi dia belum kelihatan, apa dia sakit?" Ucapku dengan nada khawatir
"Aku tidak melihatnya dari tadi, coba kamu hubungi dia"
"tidak bisa, aku sudah berusaha dari tadi"
"Mungkin dia ada acara keluarga" roy hanya menjawab yang ada di pikirannya saja tetapi aku mencemaskan lisa sahabatku itu takut -takut dia kenapa -napa
Bel masuk kini telah berbunyi dan pelajaran sudah hampir dimulai dan benar sahabatku kali ini tidak masuk sekolah entah karna apa
***
Kini memasuki jam ke 3, aku sudah rindu sekali dengan kamar mandi rasanya ingin membuang penat di sana karna terlalu lama jam pelajaran berganti, biasanya aku selalu melakukan rutinitas di kamar mandi dengan lisa entah ingin membuang air kecil atau nyetor dan ntah hanya berdiam diri di sana untuk mengobrol tapi beda dengan hari ini dia tidak masuk jadi aku melakukan rutinitas itu sendiri, setelah meminta izin kepada guru aku langsung melangkahkan kaki kearah kamar mandi setelah sampai disana aku disambut oleh 3 orang wanita yang bagiku mereka cantik tapi dasar jalang meraka selalu menggoda kekasihku jika bertemu, eh tapi tunggu siapa wanita yang sedang bersujud di kakinya? Dia sedang menyiksa murid baru? Aku tidak bisa melihat mukanya karna dia membelakangiku
"Eh apa yang kau lakukan disana? Menikmati tontonan gratis?" Salah satu dari 3 wanita itu sedikit membentakku yang membuatku tersadar dari lamunanku tadi
"Eh ka.. aanu.. mm itu k" ucapku gugup dan menatap wanita yang memang ku kenal namanya
"Anu anu apa maksudmu?" Dia melipat kedua tangannya dan menajamkan kedua matanya
Aku menyempatkan diri melihat kearah wanita yang sedang bersujud di atas kaki ka amel sekarang dia bangun dari sujudnya dan melihat ke arahku
Aku sangat kaget dengan apa yang aku lihat kali ini dan langsung melihat ke arah kaka kelas yang menurut ku mereka jalang yang cantik secara bergantian
"Apa yang kalian lakukan kepada lisa? Dasar kurang ajar" aku langsung mendorong mereka dan menarik tangan sahabatku, lihatlah wajahnya sekarang penuh dengan luka yang berhasil membuat cairan kental tadi malam ada di sekitar wajahnya, dia menangis dan menggenggam tanganku dengan sangat erat yang menandakan dia sangat takut
"Auuu manisnya seorang sahabat datang menolong sahabatnya yang sedang tersiksa ulah kaka kelasnya, hihihi gemes deh. Ini semua ulahmu mit, seandainya kau tidak berpacaran dengan roy, sahabatmu itu tidak akan tersika seperti ini" dia menyentuh pipiku dengan jari telunjuknya
Aku menghempaskan tangan menjijikannya dan menatap tajam kearahnya "dasar jalang, apa kau tidak mencerna ucapanmu barusan? Tidak ada sangkut pautnya antara roy, aku, dan sahabatku keparat" entah aku belajar dari mana kata -kata ku barusan tapi aku yakin itu sangat kasar untuk di ucapkan
"Aaaa adikku yang sangat manis rupanya kamu bisa ngomong kasar juga ya, selama ini ka febi kira kamu tuh lembut banget loh" ya benar dia bernama febi kaka kelas yang aku kira memang baik padaku "kamu tau apa sangkut pautnya? Karna kamu sangat menyayangi sahabatmu dan jika kamu melihat sahabatmu begini kau pasti akan menjauhi roy demi sahabatmu ini sayang, kalo aku menjadi kamu aku bakalan ninggalin roy demi sahabat, satu hal yang harus kamu tau sayang wanita di sekolah ini sedang mengincar sahabatmu yang cantik ini untuk di siksa kemungkinan ga lama lagi kamu bakalan kehilangan nyawanya" ka febi mencoba menyentuh tubuh lisa lagi tetapi aku menjauhkan tubuhnya dengan cepat agar tidak terjangkau olehnya
"Cukup ka, kaka dan semua teman -teman kaka harus melupakan roy karna dia milikku dan tidak ada yang boleh menyakiti sahabatku" suaraku berubah serak karna menahan air yang ingin mengalir dari mataku
"Ya kalo kamu ga mau sahabatmu tersiksa maka jauhi roy" ka amel mengeluarkan suaranya yang sempat tertahan karna ka febi yang sedari tadi bicara
Hohoho saya kembali
Terimakasih kesetiaannya 😊😙😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is psychopath
Horroraku adalah seorang wanita biasa seperti manusia lainnya, dan ketika aku memiliki seorang kekasih, aku tak menyangka bahwa dia seorang psikopat, tapi dia tak perna menyakitiku karna dia mencintaiku, aku tlah mencintainya karna itu aku bertahan dengan...