#6 Principium

24 4 0
                                    

Bangunan rumah tua ini begitu menyeramkan dan di sebelahnya tidak ada bangunan lain selain rumah tua ini.

Banyak sekali akar yang muncul dari dalam tanah dan hampir menutupi bangunan tua ini dan daun-daun kering berserakan dimana-mana seperti tak terurus.

"Oh hai, sudah lama kita tidak bertemu Charlie, Linzy." Kata lelaki itu dengan senang kemudian berpelukan dengan kedua orang tuaku.

"Dan siapa tiga anak kecil yang lucu ini?." Tanya lelaki itu.

"Ini ketiga anakku. Yang pertama namanya Zhyna Nabelia Vins alias Zynavin lalu yang kedua ada Luvendra Victoria Xin alias Luvixci dan yang ini bernama Zion Abriel alias Zabriel, nah anak-anak kenalin ini Paman Gerald teman papa kalian". Jawab mamaku yang sedang menggendong Zabriel

"Hai Paman Gerald". Jawab kami serempak.

"Hai anak-anak." Kata Paman Gerald sambil tersenyum.

"Gerald sebenarnya ada yang ingin kami bicarakan." Kata papaku.

"Oh kalau begitu ayo masuk." Kata Paman Gerald dengan ramah.

Lalu kami pun masuk ke dalam. Tidak kusangka dalamnya begitu menakjubkan tidak seperti yang ada di luar. Memang dari luar tampak menakutkan tapi di dalamnya begitu hangat dan menyejukkan hati.

Hiasan deorama dan relief yang ada di dinding membuat rumah ini semakin menakjubkan.

"Wow, keren." Kataku dengan kagum.

"Iya, ini menakjubkan. Apa kau yang mendesain rumah ini Paman Gerald?." Tanya kakakku.

"Oh tentu saja rumah ini aku desain senyaman mungkin. Memang di luar seperti itu dengan maksud agar tidak ada orang lain yang mengganggu ku". Jawab Paman Gerald

"Tapi Paman di sekitar sini tidak ada bangunan lain selain rumahmu. Lalu siapa yang akan mengganggumu?." Kataku dengan heran.

"Oh tentu saja ada sayang. Kau lihat kan di sekitar depan rumah ini terdapat lingkaran batu berwarna hitam itu berfungsi untuk mengusir para Nesgromer. Kau pastinya sudah di beritahu tentang Nesgromer kan?" Kata Paman Gerald

"Iya sudah Paman". Jawabku

"Ayo duduk disini. Sebenarnya apa yang ingin kalian katakan?" Tanya Paman Gerald.

"Begini Gerald di Kerajaan Flazie sedang ada masalah." Jawab papaku dengan serius.

"Masalah apa? Apa ini ada sangkut pautnya denganku?." Tanya Paman Gerald.

"Iya, masalahnya bukan itu sekarang yang paling penting adalah ...." Jawab papa terpotong.

Tiba-tiba suara gemuruh petir menggelegar di dekat rumah ini. Lalu aku melihat di jendela dekat perapian bahwa angin ribut datang dan menerbangkan dedaunan kering yang ada di sekitar, dan api yang ada di perapian padam begitu saja.

Lalu...

"Hahaha sudah lama sekali kita tidak bertemu Gerald". Jawab suara itu entah datang dari mana.

"Ha... Rupanya ada Charlie dan Linzy juga disini." Jawab Suara lelaki itu.

"Oh dan siapa tiga anak-anak kecil itu?." Tanya suara lelaki yang menyeramkan itu.

"Jangan ganggu kami atau kau yang akan merasakan akibatnya". Jawab Paman Gerald yang mulai siaga dengan tangannya.

"Hua...Hua... Hiks hiks hiks..." Tangisan Zabriel yang tersedu-sedu makin memperparah keadaan.

Mungkin kurasa dia ketakutan dengan suara lelaki yang menyeramkan itu.

"Kenapa memangnya? Apa kau peduli dengan mereka? Hahaha..." Jawab suara itu.

Tiba-tiba sesosok laki-laki dengan jubah hitam dan mata yang berwarna merah dengan gigi tajam berada di hadapan kami entah datang dari mana.

"Colav kenapa kau bisa ada di sini?." Tanya papaku heran.

"Hahaha pertanyaan macam apa itu? Kenapa aku bisa ada di sini hah. Jawabnya dengan sinis.

"Tentu saja untuk membunuhmu dan semua keluargamu Charlie." Lanjutnya sambil menunjuk ke arah kami semua.

"Tidak usah banyak gaya. Sini cepat lawan aku." Jawab papaku dengan cepat.

"Oh honey tolong bawa anak-anak masuk ke mobil sekarang juga, biar aku dan Gerald saja yang menanganinya." Kata papaku

Dengan cepat aku, kak Zynavin, mama dan Zabriel keluar dan segera masuk ke mobil sesuai perintah papa.

"Ayo cepat honey!." Kata mamaku dengan terburu-buru.

"Huft, siapa sebenarnya lelaki tadi ma? Dan kenapa dia bisa ada di sini?." Tanya kak Zynavin.

"Dia adalah Colav, dia seorang mata-mata yang mengincar keluarga kita sayang." Jawab mamaku.

"Lalu kenapa dia bisa berada di sini?." Tanyaku yang mulai ikut berbicara.

"Entahlah, mungkin dia mengikuti kita sedari tadi. Masalah nya tadi Mama melihat ada tanda yang aneh di sekitar sini dan kemungkinan itu dia." Jawab mamaku.

"Dan suara itu? Apa itu suaranya?." Tanyaku lagi.

"Iya honey, itu suara dia kemungkinan dia disini hanya sendirian". Jawab mamaku yang kali ini terlihat seperti orang cemas.

Aku melihat kakak sedang melihat ke arah jendela mobil dimana itu menghadap ke arah pintu masuk rumah Paman Gerald.

"Kenapa kak?." Tanya mamaku yang sedari tadi melihat tingkah kakakku.

"Itu ma, sepertinya Paman dan Papa tidak mampu melawannya." Jawab kakakku gelisah sambil menunjuk dimana posisi Papa.

"Tenanglah honey, Mama yakin Papa dan Paman Gerald pasti akan selamat." Kata Mama ku mencoba menenangkan kak Zynavin.

Aku melihat dari arah jendela yang berbeda sepertinya tidak hanya orang yang bernama Colav saja yang ada di sini tapi ada empat orang lagi yang mengenakan jubah yang sama seperti dia.

Dan aku mulai berfikir mungkin Papa dan Paman Gerald tidak akan mampu melawannya. Dan mungkin tadi yang bersuara bukanlah Colav tapi pastinya orang yang berbeda.

Hua .... Hua .... Hiks .... Hiks .....

Suara Zabriel yang mulai menangis lagi membuat kami mulai panik karena situasinya yang tidak memungkinkan.

Kulihat Papa dan Paman Gerald sudah tidak mampu lagi melawannya. Aku mulai panik dan cemas begitu juga dengan Mama dan kak Zynavin.

"Oh My God, bagaimana ini? Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Papa?." Tanyaku dalam hati dengan cemas.

Tiba-tiba saja aku melihat Mama sedang mengeluarkan Kalung berbentuk bulan sabit yang pernah aku lihat sebelumnya tapi kali ini berbeda. Kulihat kalung itu mengeluarkan cahaya yang aneh.

"Kalian tunggu disini jangan kemana-mana, Zynav kalau terjadi sesuatu lindungi adik-adik mu. Mengerti?." Kata Mamaku.

"Iya baik ma." Kata kak Zynavin.

Mama kemudian keluar dari mobil sambil membawa kalung itu dan masuk ke dalam.

To Be Continue ....

Hai guys seru gak?

Itu baru awal mulai inti ya
Semoga aja next chapter lebih seru.

Selalu beri dukungan ya guys.

Like and voment ya.

#magicviolin

Magic ViolinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang