Beautiful

7.1K 327 3
                                    

Seperti biasa Nana dijemput Kak Tara.

.

Seperti biasa setelah shalat dzuhur Nana dan Kak Tara makan siang.

"Kak besok aku mau ke pantai liat sun rise boleh nggak?"

"Sama siapa?"

"Sama temen."

"Boleh tapi pulangnya jangan malem-malem ya."

"Iya."

.

Nana menyiapkan barang-barang yang akan dibutuhkan besok. Nana akan membawa kacamata, makanan ringan, minuman, pakaian ganti, topi, dan yang lainnya. Setelah menyiapkan barang- barang, Nana menuju pulau kapuk untuk mimpi indah

.

Jam weker membangunkan Nana dari mimpi indah yang belum ia selesaikan.

Ia segera mandi dan bergegas turun ke bawah.

Suara klakson dari mobil Ijal susah berteriak dari tadi.

"Iya bentar!" Teriak Nana dari tangga.

Nana segera keluar menuju mobil Ijal. Saat ia memasuki mobil, ia tidak melihat Nursandika dan Dhea. Nana hanya melihat Ijal dan Syifa adik Ijal yang biasanya dipanggil Empa.

"Eh ada Empa."

"Tadi dia ngebet pengeng ikut."

"Hai Empa." Nana menyapa Syifa dengan antusias.

"Hai kak cantik." Syifa tersenyum semangat.

"Kok Kak cantik sih kan nama kakak bukan kak cantik?"

"Kan aku belum tau nama kakak. Hehehe..."

"Oh iya, kan kita baru pertama kali ketemu ya."

"Kakak itu namanya Kak Yuliana, panggilannya Nana, sayang..." Sahut Ijal.

"Oo... Kak Nana cantik deh kak."

"Kan cewek." Nana membelai rambut Syifa.

"Eh Dhea sama Nursandika dimana?" Tanya Nana.

"Si Dhea ada acara keluarga. Kalo si Dika saudaranya ada yang nikahan." Jawab Ijal.

"Kak Empa laper.." Syifa merengek kelaparan.

"Jal nanti berhenti di tempat makan ya? Empa laper nih."

"Bentar ya Empa di depan ada rumah makan padang, sabar ya sayang." Coba kalo panggilan sayang itu buat gue. Pikir Nana.

Ijal memberhentikan mobilnya di sebuah rumah makan padang.

"Makan dulu yuk!" Ajak Ijal.

"Yeay makan!" Syifa sangat semangat. Karena sejak tadi ia merengek kelaparan.

Setelah makan mereka meneruskan parjalanan.

Tak terasa mereka sudah sampai pada tempat tujuan.

"Wah masih gelap ya kak." Syifa melihat langit yang masih dipenuhi oleh bintang-bintang.

"Iya, shalat dulu yuk." Ajak Ijal.

Setelah shalat mereka bertiga menuju pantai. Tak lama kemudian sun rise muncul dari permukaan.

"It's so beautiful." Nana takjub dengan keindahan yang ada di hadapannya.

"Wah... Indah banget mataharinya." Syifa tak kalah takjub.

Ijal hanya tersenyum melihat keindahan yang ada di hadapannya.

"Eh Na, lho tau nggak sih? Nursandika itu udah suka sama lo dari awal masuk sekolah. Dia tuh diem-diem nyimpen foto-foto lo di hpnya. Dia tuh diem-diem foto elo pake kamera gue, kalo nggak dikirim dalam sehari dia bisa marah sama gue. Kadang kalo dia lagi sakit, dia bela-belain berangkat sekolah demi ngeliat lo. Mungkin kalo bukan gue yang maksa dia buat nembak lo, dia nggak bakal lakuin itu." Nana hanya tersenyum mendengar penjelasan ijal.

Nana akan mencoba untuk menghargai usaha Nursandika. Dia juga akan belajar ikhlas mencintainya.

Jangan lupa vote dan comment ya, biar author bisa tau siapa sih reader yang cans dan gans ini? Buat yang mau dikasih tau sosmednya ijal bisa comment kok :)

Idolaku Pacar Halalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang