Hati itu butuh dikasihi bukan dipermainkan dan ditinggalkan bekas seenaknya
-
dwbrs
Alaram berbunyi, Tania tersentak mendengarnya. Entah sudah berapa kali alaram itu membangunkannya.
"Astaga, gue telat!"
Tania segera mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah. Tidak butuh waktu lama Tania bersiap, segala atribut mos yang sudah dipersiapkannya kemarin sudah melekat rapi di tubuhnya.
Tania turun dari kamarnya yang terletak di lantai dua dan menyapa kedua orang tuanya yang sudah berada di meja makan, duduk bersama mereka di sana. Maya mamanya menyiapkan sarapan untuk putri bungsunya. Sedangkan Adrian papanya sedang asik membaca koran, melihat berita pagi ini.
"Pagi Ma, Pa," Tania menyantap sepotong roti yang telah disediakan mamanya di atas piring dan segelas susu coklat hangat.
"Pelan-pelan dong sayang," kata Maya mengingatkan anak perempuannya mengunyah sarapan hampir lupa bernafas.
"Udah telat Ma, Tania pergi dulu ya," Tania mengangkat bokongnya dari kursi tersebut dan meninggalkan kedua orang tuanya di sana.
"Kamu naik apa sayang? Tidak mau pergi bareng mama dan papa saja?" Ajak Maya.
"Enggak deh Ma, Tania naik motor saja. Sudah telat banget, daaahhhh," jawab Tania sambil melambaikan tangannya pada Maya. Kedua orang tuanya hanya tersenyum melihat antusias Tania mengikuti kegiatan mos di sekolah.
Mator matic Tania berjalan menuju sekolah SMA cahaya. Tidak lupa juga Tania melihat jam yang melingkar di pergelanggan tangan kirinya.
"Duh, telat banget gue," Tania ragu untuk masuk ke dalam sekolah, tapi ini adalah hari pertama mos dan Tania memutuskan akan tetap ke sekolah walaupun telat.
"Who cares!" ucapnya cuek.
Lagi, Tania melirik jam tangannya, saat ini Tania baru sampai di depan sekolah. Di parkirkannya motor itu. Lalu Tania berlari cepat masuk ke dalam sekolah, tapi pada saat Tania sampai di depan pintu utama sekolah ada suara yang menghentikan langkahnya.
"Hey Kamu!!"
Kaki Tania terhenti, terpaku di lantai yang ia pijak saat ini. Tania memberanikan diri menoleh dan menghadap orang tersebut. Itu adalah suara Dedhy, yaa Dedhy ketua osis. Notabenenya sudah terdengar jelas di telinga Tania bahwa dia cowok playboy di sekolah itu.
"Lo tau ini jam berapa?" tanyanya dengan suara beratnya itu. Tania sedikit terkejut, Tania hanya terpaku dan menundukkan kepalanya. Degub jantungnya berdetak kencang seirama dengan letihnya ia berlari.
"Maaf kak," ucap Tania sepelan mungkin, suaranya terdengar bergetar.
"Lo udah telat 15 menit, lo harus gue hukum" Ujar Dedhy telak.
Tania mengangguk kecil, Tania pasrah untuk hukuman pertama yang akan di dapat dari ketua osis sekolah ini, "sa-saya harus apa kak?" Tania bertanya lagi hukuman apa yang harus ia lakukan.
"Lo harus nuruti apa pun yang gue suruh selama satu hari ini," Dedhy tersenyum simpul sambil memandang Tania yang hanya bisa membalasnya dengan anggukan. Dedhy merasa mendapatkan target baru sehingga ia tidak akan melepaskan cewek yang ada dihadapannya ini selama mos berlangsung.
Dilihatnya Tania bertubuh mungil, matanya yang tidak begitu sipit, bibirnya yang tipis, hidungnya yang mancung dan kecil menambahkan kesan manis pada cewek itu. Terutama matanya yang indah membuat Dedhy betah terus melihatnya.
"Pertama, lo harus lari keliling lapangan 2 kali putaran sambil teriak histeris, lo harus bilang GUE SUKA SAMA KAK DEDHY!".
Tania melotot mendengar penuturan kalimat yang diucapkan cowok itu. Begitu menyebalkan rasanya, kalimat itu sangat menjijikkan rasanya. "Kak boleh tidak kalimatnya diganti? Gue tidak mau." Tania memohon untuk tidak mengucapkan ucapan aneh itu. Dedhy menggelengkan kepalanya mantap.
Jelas begitu freak Dedhy yang Tania pikirkan saat ini, "Oke pagi ini sudah ketemu cowok alay, sabar Tania!" batinnya.
Tatapan cowok itu membesar seakan-akan Tania segera dilahapnya hidup-hidup saat ini juga. "Lo mau melawan sama gue? Mau gue kasih hukuman yang lebih berat?" Dedhy mengancam Tania dengan nada bentakan.
Mental Tania menciut, segera ia menggelengkan kepalanya menyetujui hukuman itu. "Maka dari itu, kalau lo tidak mau dihukum, lo harus nuruti prosedur mos selama 3 hari ini tanpa bantahan!" lanjut Dedhy dengan tegas.
"Siap kak!"
Tania berlari menuju lapangan dan melaksanakan hukuman itu. Dedhy tersenyum puas sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Semua orang yang melihatnya berlari sambil mengatakan ucapan aneh itu tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Tidak sedikit juga dari mereka yang menggodanya.
"Kak Dedhy ganteng banget sihhhh, fans banget gue sama lo," teriakan seseorang yang entah siapa Tania tidak mengenalnya tapi sudah jelas mereka salah satu panitia MOS di sekolah ini.
"Mau dong kak jadi pacar lo." Teriakan yang lebih histeris dan membuat Tania ingin muntah mendengarnya. Tania hanya bisa mendengus, menghela nafas sambil melirik Dedhy menyengir dari kejauhan sana.
****
[REVISI]
MEI, 28 2017
April, 23 2018
FOLLOW IG AUTHOR @dwbrs
KAMU SEDANG MEMBACA
TANIA [TERBIT]
Teen FictionCOMPLETED ! 👏👏 [Baca dulu 10 part, biar gereget 😂😂] Tania, ~siswa baru di SMA Cahaya, seorang cewek yang berani membentak cowok di sekolah itu dan dia gak tau siapa cowok itu? sampai pada akhirnya dia tau cowok itu adalah Bagas, seniornya dan ju...