Curhat

3.1K 75 4
                                    

WARNING: Cerita sudah saya privat acak!
Siang ini terasa sangat melelahkan bagiku. Rutinitas yang itu-itu saja membuat aku menjadi bosan dengan rutinitas sekolah. Selalu saja tugas siswa hanya belajar, belajar dan belajar. Toh, pada akhirnya saat ujian sekolah tetap saja menyontek lirik kanan kiri. Dan alhasil banyak pula sarjana-sarjana yang pada menganggur.

"Aku pulang...."Teriakku dari ujung pintu

"Oh, non Fleo sudah pulang"Ujar Bibi dari dapur

"Bi, minta es sirup dong. Haus banget nih Fleo"Pintaku sambil melempar ransel kemudian merebahkan tubuhku diatas sofa

"Haus banget ya non, nih minumnya"Ujar bibi' sambil menyerahkan es sirup rasa jeruk kesukaanku

"Terima kasih bi. Oh ya Bi' Flier sudah pulang belum?"Tanyaku sambil meminum minuman buatan bibi'

"Belum, mungkin sebentar lagi non"

"Baunya harum banget nih bi', Bibi' masak apa hari ini?"Tanyaku sambil mengendus-endus bau sedap dari dapur itu

"Biasa, masakan kesukaan non Fleo sama non Fliera"

"Yang bener Bi'. Ya sudah Fleo ganti baju dulu"

Akupun segera berlari menuju kamarku. Sejak tadi perutku keroncongan. Akupun mengganti baju seragamku dengan kaos oblong dan celana ¾. Tak lama kemudian Fliera tiba-tiba main nyelonong masuk kedalam kamarku.

"Kenapa Flie?Kok kayaknya kamu kusut banget"Tanyaku keheranan

"Ini nih, hasil ulangan matematikaku dapat 70. Terpaksa deh aku harus ikut ulangan lagi nanti. Apalagi ini remedial pertamaku selama aku sekolah"Keluh Fliera

Aku tertawa mendengar penjelasan adikku ini.

"Yeee...kok tertawa sih?Ini tuh nggak lucu, ini bencana bagi hidupku"

"Hahaha...Gimana aku nggak tertawa, kalau aku nih nilai matematikaku dapat 70 aku sangat bersyukur karena itu kemajuan dalam hidupku. Nah, kamu malah ngomel nggak jelas cuma karena dapat nilai 70 doang. Gimana kalau kamu dapat nilai 30 seperti aku?"

"Iiih..Itu sih kamunya saja yang nggak belajar sampai dapat 30. Apa kata Bunda nanti kalau tahu nilai matematikaku dapat 70 seperti ini"

"Bodoh, itukan urusan kamu. Makanya akukan sudah bilang jangan masuk jurusan IPA, masih saja ngotot mampu berada disana"

"Itukan kamu yang memang malas sama pelajaran IPA"

"Kamu salah, aku nggak masuk kelas IPA atau IPS karena didua jurusan ini mata pelajaran utamanya hitung-hitungan melulu. Aku sih ogah, masih mendingkan masuk kelas BAHASA"

"Ah terserah kamu saja"

"Ya sudah, aku mau makan. Yang telat hanya dapat sisanya saja"Godaku padanya

"Fleo.....!!!"teriak Flier sambil melempar bantal ke arahku tapi aku lari menghindarinya

Namaku Fleoriza, murid sebuah SMA yang terkenal dengan eskul basket perempuannya yang selalu menjuarai berbagai kejuaraan. Aku mempunyai saudara kembar, namanya Fliera. Kita berdua termasuk kembar identik dan nggak ada tanda kelahiran yang mampu membedakan kita. Postur tubuhpun kita sama, wajah kita sama semuanya serba sama. Tapi orang dirumah membedakan kita berdua melalui kebiasaan, sifat dan selera yang sangat berbeda. Mungkin jika kita mempunyai selera yang sama, pasti Ayah dan Bunda belum tentu bisa membedakan kita berdua.

Fliera selalu terobsesi menjadi yang nomer satu dikelasnya. Makanya dia selalu belajar dan belajar. Jauh berbeda dengan aku yang suka cuek dengan mata pelajaran di sekolah. Paling-paling aku belajar kalau besok ada ulangan disekolah. Sedangkan PR, aku baru menyontek milik anak-anak kalau aku nggak bisa mengerjakannya sendiri. Selain aku cuek dengan pelajaran disekolah, aku juga cuek dengan penampilan. Fliera yang terlihat lebih girly dan manis dengan pakaian khas anak perempuan, aku justru lebih suka memakai t-shirt dan celana doang. Karena ketomboyanku itulah Ayah dan Bunda bisa membedakan kita berdua dengan mudah. Apalagi Bunda paling tahu kegiatan apa saja yang membuat aku bisa dibedakan sama Fliera, Basket dan Silat. Karena kegiatan yang tak lazim buat perempuan itulah yang membuat Bunda sering membanding-bandingkan aku dengan Fliera. Bete sih, tapi inilah aku apa adanya.

Pangeran Rumusku, I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang