Bertukar LAGI!

542 23 0
                                    

Keesokkan Harinya. . . . . . .

Akhirnya hidupku bisa kembali normal seperti biasa. Nggak perlu lagi aku menghadapi yang namanya pelajaran IPA yang membuat aku jadi pusing. Dan nggak perlu lagi aku menghadapai hari-hari penuh ketegangan seperti kemarin-kemarin. Terserah Fliera sajalah, inikan masalah cintanya sendiri bukan masalah cintaku. Kalau aku tetap jadi dia, yang ada aku malah nanti ikut jatuh cinta dengan gebetannya Fliera sendiri lagi. Dan hubungan persaudaraanku jadi berantakan hanya karena seorang cowok. Aku terkekeh dalam lamunanku

"Ohayou fle!"Sapa Lia dengan penuh semangat sambil melambaikan tangannya usai memarkirkan motornya

"Ohayou juga deh"Jawabku lemas tak bersemangat

"Kok githu jawabnya?Jangan-jangan loe Fliera lagi?"tuduh Lia padaku sambil mengarahkan jari telunjuknya padaku

"Ngacok loe, perjanjiannyakan sudah berakhir. Gila aja kalau gue terus-terusan berada disekolahnya, bisa gila kali gue kemakan pelajaran anak IPA" Jawabku kesal

"Hahaha. Ini baru sahabat gue. Gimana pengalaman loe selama disana?Ada cowok kerennya nggak?"godanya sambil menarik turunkan alisnya padaku

"Ada dong"jawabku dengan seulas senyum

"I...h, jadi ngiri nih pingin punya kemba..."Aku langsung menutup mulut Lia

"Jangan keras-keras"bisikku ke telinga Lia

"Iya maaf, gue lupa. Trus-trus gimana, cerita dong ada yang seru nggak disana?"tanyanya penasaran

"Cowok yang dipilih Fliera lumayan juga, gue saja sampai suka dengan dia. Tapi karena gue tahu diri jadi gue tahan untuk tidak jatuh cinta dengan dia" Jawabku asal agar Lia semakin penasaran

"What?Loe juga suka dia?"tanya Lia tak percaya

"Nggak gitu-gitu juga kali. Mungkin kalau nggak keduluan saudara gue sendiri mungkin cowok itu memang pasangan yang ideal buat gue"Tambahku

"Ngomong-ngomong soal saudara loe, nyebelin juga ya dia"Lia mendadak kesal

"Kenapa memangnya?"Tanyaku sambil mengerutkan kepala

"Pokoknya dia resek banget deh, gue sampai bingung mau pakai kalimat apa yang pantas buat dia"Jawbanya menggebuh-gebuh

"Saudara gue memang gitu, tapi dia baik kok?"aku berusaha menyakinkan

"Iya tapi dua hari kemarin gue sial melulu. Dikit-dikit gue kena tumbal terus"Wajah Lia semakin berubah kesal

"Ha?Tumbal?"

"Iya, gue kena pertanyaan aneh melulu dari guru-guru. Sial deh. Tapi untung sekarang loe udah balik lagi kesekolah. Pokoknya jangan sampai bertukar sekolah lagi deh"

"Gue nggak janji ya, tahu sendirikan saudara gue kalau nggak diturutin permintaannya. Dia itu paling hebat merayu gue"

"Jangan gitu dong?Guekan paling malas waktu pelajaran bahasa Jerman. Apalagi kemarin gara-gara saudara loe itu nggak bisa ngerjainnya, gue yang kena marah. Tahu nggak apa yang dia bilang, maaf herr Heri, Lia mungkin mengajari saya salah. Gokil nggak saudara loe itu?"

Akupun tertawa dibuatnya

"Ya sudahlah lupain dia, yang pentingkan gue sekarang sudah kembali kesini. Bereskan!"

Tak lama kemudian handphoneku berbunyi

"siapa?"Tanya Lia penasaran

"Panjang umurnya dia, baru juga diomongin sudah main telfon aja"Jawabku usai melihat nama yang tercantum di layar HPku, Fliera.

Pangeran Rumusku, I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang