Eating Contest

3.3K 310 12
                                    


"Haaaah..."

Shikamaru menghempaskan tubuhnya ke tempat tidurnya. Wajahnya terlihat sangat lelah dengan sedikit riasan wajah yang masih terlihat setelah dibersihkan. Mata mengantuknya itu kini terpejam. Tangannya kini menopang kepalanya diatas bantal.

Beberapa menit memejamkan mata, akhirnya ia membuka matanya untuk menatap langit langit kamarnya. Seulas senyum simpul tampak pada wajahnya.

'2 tantangan lagi, dan aku akan mendapatkan Temari.' Batinnya bahagia. Shikamaru pun memejamkan matanya lagi dan tertidur pulas.

---

Pukul 5.30 sore.

Shikamaru merapikan penampilannya. Rompi chuunin, rambut yang diikat keatas seperti buah nanas, dan celana hitam. Penampilan yang sudah biasa terlihat dari sosok Nara Shikamaru.

Simpel. Bahkan terlalu simpel untuk berkencan dengan wanita cantik dari negara tetangga. Tapi, ia menyuruh kekasih-belum-resmi-nya itu untuk berpakaian seperti biasa juga, sih.

Shikamaru datang ke tempat Barbeque-Q lebih awal. Seorang pria gentleman harus datang lebih awal daripada lady-nya, bukan?

Ia pun memesan tempat duduk untuk dua orang dan menunggu Temari. Beberapa menit kemudian, sang lady pun datang. Memakai kimono hitam, seperti biasanya. Namun tetap cantik, seperti biasanya juga.

Temari perlahan duduk didepan Shikamaru yang menopang wajahnya dengan tangan kanannya. Wajahnya mengantuk, seperti biasa. Temari mengerutkan keningnya.

"Itukah salam yang kau ucapkan ketika bertemu pacarmu?" sindirnya. Shikamaru menguap.

"Seharusnya kau menyapaku terlebih dahulu. Kan aku sudah melewati hal-hal yang aneh seharian ini." ujar Shikamaru lagi. Kali ini Temari tertawa kecil.

"Jujur aku lebih menyukai Shinamiya-chan. Ia terlihat lebih polos, cantik, dan berkharisma daripada Shikamaru yang ini. Pemalas, tukang tidur, dan berantakan."

"Hey, hey, hey. Shinamiya dan Shikamaru itu orang yang sama, yaitu aku. Jadi rasanya sedikit aneh kalau kau memuji diriku dan mencela diriku dengan pribadi yang berbeda secara tidak langsung di waktu yang bersamaan. Hm, mengerti tidak?" Temari menggeleng. Shikamaru menghela napas. "Aku juga tidak."

"Kau ini aneh sekali, bocah. Hah, daripada buang buang waktu, sebaiknya kita memesan makanan sekarang." Ujar Temari. Shikamaru membalikkan tubuhnya untuk memanggil pelayan. Mereka pun memesan makanan setelahnya. Pelayan itu pun mencatat pesanan mereka lalu meninggalkan tempat mereka untuk memberi catatan pesanannya itu .

Suasana pun menjadi hening ketika Shikamaru mulai menguap dan menguap. Temari hanya menatap kekasih-belum-resmi -nya itu dan berpikir 'Kenapa aku mau dengan bocah ini?'. Shikamaru merasa dirinya diperhatikan oleh wanita didepannya. Ia tersenyum jahil.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku tampan, ya?"

"Hah? Hahahaha! Dasar bocah geer! Aku hanya heran dengan kebiasaanmu itu. Di tempat umum masih saja melakukan kebiasaanmu yang buruk itu. Setidaknya kau hargai sedikit wanita didepanmu dan orang orang sekitar! Dasar bocah. Masih harus diajari." Tegur Temari. Shikamaru merengut sedikit.

"Kau wanita?"

"Heh! Kurang ajar kau, bocah! Belum tau rasanya diterbangkan ke Kirigakure dengan satu tebasan ya?"

"Aku hanya bercanda, kok. Lagipula kalau kau bukan wanita, mana mau aku kencan denganmu. Aku 'kan masih normal. Lagipula aku berkencan dengan wanita paling cantik di mataku." Gombal Shikamaru. Rona pink yang tidak jelas terlihat tampak di pipi Temari yang putih. Ia speechless.

May I Have Your Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang