Menang?

3.4K 285 7
                                    


"Shikamaru dan Kankurou benar-benar melakukannya?"

Gaara mengangguk mendengar pertanyaan kakaknya. Temari, si sulung dari tiga bersaudara itu hanya menghela napas.

"Bukankah kali ini terlalu berlebihan, Gaara?" Temari melipat kedua tangannya didepan dadanya, menatap adiknya yang masih menulis diatas kertas-kertasnya itu. Gaara menggeleng. Ia pun mengangkat wajahnya untuk menatap kakaknya itu.

"Kau khawatir padanya?" tanya Gaara. Temari menatap Gaara lagi, kemudian mengangguk pelan. Gaara terdiam sejenak, kemudian kembali menulis pekerjaannya. Temari menghela napas seraya menyandarkan tubuhnya pada dinding.

"Aku memiliki alasan."

Temari menoleh kearah Gaara. Bingung.

"Alasan?"

Gaara mengangguk tanpa menatap Temari. Ia masih meneruskan aktifitasnya itu. Dengan santai, ia berbicara,

"Tantangan Kankurou, aku menganggapnya sebagai uji kecerdasan. Tantangan pertamaku, aku menganggapnya uji kerjasama dengan Akimichi-san. Tantangan keduaku, aku menganggapnya uji—apakah ia rela melakukan apa saja untukmu. Dan tantangan ini, aku anggap mencakup semua tantangan-tantangan sebelumnya, sekaligus keberanian." Jelas Gaara panjang. Ia menatap Temari dengan bola mata emerald-nya itu. Awalnya, Temari terdiam sejenak, kemudian ia tersenyum.

"Tantangan-tantanganmu sangat ketat, Gaara. Aku salut kau bisa memikirkan semuanya." Ujar Temari seraya berjalan kearah meja Gaara. Gaara mengangkat bahu.

"Tapi, jika ia gagal dalam tantangan terakhir ini—"

"Aku tau." Ujar Temari, tersenyum. Ia menatap Gaara dengan tatapan dan senyuman meledek. "Kau sangat menyayangiku 'kan, Gaara?"

Wajah Gaara berubah pucat. Ia terdiam, mengabaikan pertanyaan Temari. Temari tetap menggodanya, menusuk-nusuk bahu Gaara dengan telunjuknya.

"Ayolah, Gaara. Akuilah. Apa salahnya kau sangat protektif terhadap kakakmu yang cantik, hebat, keren, dan manis ini?" goda Temari lagi, membuat Gaara memutar bola matanya, sedikit tidak setuju dengan deskripsi Temari tentang dirinya sendiri. Tiba-tiba, ia membuka laci mejanya, menunjuknya.

"Karasu pernah terjepit disini. Lalu Kankurou berteriak tiga oktaf." Ujar Gaara datar.

Temari memandang Gaara aneh.

"Kau pandai mengalihkan pembicaraan."

...

"Gah! Sial! Jurus macam apa ini!"

Toshiro memblokir serangan 'bayangan' Shikamaru itu. Para bandit-nya banyak yang jatuh pingsan, kewalahan menghadapi Kankurou dan Shikamaru yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian, Toshiro kembali memukul Kankurou dan Shikamaru yang mengerubunginya dengan kayu. Lagi-lagi bayangan.

Toshiro berlari menjauh , kemudian ia melompat dibalik semak-semak, bersembunyi disana. Dengan napas yang terengah-engah, ia memperhatikan keadaan sekitar. Para bandit-bandit nya memang berjumlah banyak. Tapi, sepertinya jumlah bayangan ini lebih banyak. Padahal, ia sudah menambahkan beberapa bandit andalannya untuk mengalahkan mereka.

Lalu, sesuatu membuat Toshiro sadar.

Kankurou tidak menggunakan bonekanya.

Ya. Padahal, Sabaku no Kankurou terkenal akan gaya bertarungnya dengan boneka-bonekanya. Juga, Nara Shikamaru, si jenius Konohagakure itu, tidak pandai dengan jurus Kagebunshin. Jurus andalannya adalah Kagemane. Dan seingatnya, Kankurou juga tidak menguasai jurus Kagebunshin.

Kedua matanya membulat lebar.

Seseorang yang ia ingat—menguasai jurus ini adalah...

SIIIING.

May I Have Your Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang