Ambush!

3.2K 262 13
                                    

"Tidak, aku tidak mau."

"Kau merusak rencanaku... sudah, turuti saja apa kata kakak iparmu!"

Kankurou memukul kepala Shikamaru keras. Sangat keras. Sampai-sampai Shikamaru berteriak kesakitan. Sungguh sayang jika kepintarannya itu pudar akibat hantaman keras Kankurou di kepala Shikamaru.

"Sakit!"

"Aku lebih tua darimu, bocah! Jadi kau harus turuti rencanaku!"

"Rencanaku sudah sempurna. 95 persen kau dapat berkencan dengan Ayame-san. Dan aku berhasil menghadapi tantangan untuk mendapatkan Temari. Adil kan?"

"Tapi kan ini misi-mu! Bukan misi-ku! Kenapa aku harus duluan mengajaknya kencan?"

"Lah, 'kan kau yang mau kencan. Tidak lucu jika aku berbicara didepan pacarnya, 'Hai Ayame-san. Putuskan pacarmu dan kencanilah Kankurou. Memang tidak setiap hari kau akan bahagia tapi sudah, kencanilah saja.' Lihat, tidak lucu 'kan... –ouch!" hantaman keras kembali mendarat di kepala Shikamaru. Kankurou sudah sampai batasnya mengatasi bocah ini.

"Dengar ya, nanas. Aku-adalah-adik-dari-wanita-yang-kau-cintai. Jadi, berhubung usiaku lebih tua daripada usiamu..." Kankurou meletakkan telunjuknya di pundak Shikamaru, kemudian tersenyum sinis. "... kau harus menurutiku."

Shikamaru memiringkan mulutnya. Ekspresinya mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan pernyataan Kankurou. Kemudian, ia menghela napas malas.

"Kita tentukan dengan Shogi. Bagaimana?" tantang Shikamaru percaya diri. Kankurou mengernyitkan dahinya, kemudian melipat lengannya didepan dadanya.

"Shogi?" Kankurou tertawa kecil meremehkan. Sementara Shikamaru, masih memasang ekspresi datar dengan pandangan melekat kearah Kankurou.

"Jangan bilang kau tidak bisa memainkannya."

"Tentu aku bisa! Ayo bertanding!"

Shikamaru menyunggingkan senyum kemenangan.

Dan kemudian, Shikamaru pulang untuk mengambil papan shogi-nya, dan kembali ke penginapan Kankurou. Kankurou yang sudah menunggu di lobby sambil duduk manis, tersenyum sinis kearahnya, yang dibalas dengan lambaian tangan tidak berdosa dari Shikamaru.

Shikamaru duduk didepannya, dan membuka papan shogi itu.

Kedua mata mereka bertaut.

Dan pertandingan pun dimulai.

///


"Bah!"

"Nah, Kankurou-dono, anda sudah kalah. Sesuai perjanjian, yang menang akan mengatur rencana. Adil 'kan?" Shikamaru tersenyum penuh kemenangan sambil menopang dagunya dengan tangan kanannya. Kankurou hanya merengut dan mengangkat sebelah alisnya. Kemudian, ia memalingkan wajahnya dari Shikamaru, dan berdiri dari kursi yang ia duduki.

"Baiklah. Atur sesukamu. Aku akan tidur." Dengan begitu, Kankurou kembali ke kamar di penginapan itu, meninggalkan Shikamaru yang tersenyum puas. Shikamaru menghela napas dan merapihkan papan shogi miliknya, kemudian mengangkatnya dan membawanya pulang. Ia harus menyiapkan rencana untuk besok pagi. Shikamaru tersenyum.

///

Keesokan harinya, Kankurou terbangun dengan kepala yang sangat berat. Kepalanya sangat pusing akibat bermain shogi bersama bocah itu, yang pada akhirnya ia kalah. Dan hari ini, sesuai janjinya, ia harus mematuhi peraturan bocah itu, Nara Shikamaru. Seperti rencana awalnya, Kankurou harus mengajak Ayame berkencan terlebih dahulu.

Kankurou merenggangkan tangannya sambil bangun dari tempat tidurnya.

'Gaara sudah gila...'

Setelah mengganti baju tidurnya dan berdandan sedikit, Kankurou keluar dari kamarnya dan keluar dari penginapan. Dan ia menemukan Shikamaru yang sudah menunggunya diluar penginapan dengan wajah bosan dan kedua tangannya dimasukkan ke saku celananya. Kankurou mengangkat sebelah alisnya. Shikamaru menatapnya dengan pandangan bosan, kemudian menguap.

May I Have Your Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang