3.Choice

951 102 12
                                    

Suara ribut memenuhi rumah minimalis bergaya eropa itu. Beberapa staff tampak menggotong kamera dan alat - alat lain untuk keperluan pengambilan gambar hari ini.

Pada musik video i'm young winner menampilkan seolah-olah mereka mengambil setting di salah satu tempat di kota paris. Bahkan mereka pun menggunakan bahasa prancis di beberapa part. Namun bukan berarti mereka harus terbang jauh - jauh ke kota menara eifel itu. Cukup mencari tempat bernuansa eropa dan model rumah klasik,maka prosesi syuting pun dapat berjalan. Bukankah di dunia entertainment seperti ini sudah biasa ' sedikit' membohongi penonton. Yang terpenting adalah, menyajikan apa yang ingin mereka lihat.

Sebenarnya pengambilan gambar sudah berlangsung sejak pagi tadi, Tae Hyun hanya perlu mengambil dua part terakhir dan ia bisa pulang. Ia sudah cukup lelah dan ditambah rasa mual yang masih tidak mau hilang dari perutnya, membuatnya merasa ingin segera pulang. Namun meski begitu ia berusaha menjalankan syuting dengan profesional.

Sekedar pemberitahuan, sampai saat ini ia masih belum memberitahukan mengenai kehamilannya pada siapapun. Termasuk juga Mino yang merupakan ayah dari bayi yang ia kandung. Bukan bermaksud egois, ia hanya masih terlalu bingung. Ia takut ini bukan berita yang diinginkan Mino, mengingat mereka sedang sibuk menyiapkan album terbaru mereka, tentunya akan sangat merepotkan jika ia dalam kondisi berbadan dua.

Ia hanya sedang menunggu waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini. Entah keputusan akhirnya nanti ia tetap mempertahankan bayi itu atau justru harus merelakannya pergi. Yang terpenting sekarang adalah menyelesaikan sub album seri E dengan baik.

Pada part terakhir ini, produsen menyuruhnya untuk mengambil gambar di dalam sebuah lemari dengan kamera yang terpasang di dalam lemari itu. Dalam mv i'm young Tae Hyun diceritakan sedang mengunjungi mantan kekasihnya di paris. Dimana ia sebenarnya masih mengharapkan yeoja tersebut. Namun ternyata yeoja tersebut sudah memiliki kekasih.

Dalam skrip Tae Hyun diperintahkan untuk menangis saat melihat yeoja itu bermesraan dengan kekasihnya, dan Tae Hyun berhasil melakukannya dengan baik. Namun kejadian setelah itu seakan menamparnya dengan keras, saat namja yang berperan sebagai tokoh pria itu mencium perut sang yeoja dengan lembut. Yeoja itu berakting sebagai wanita hamil, tak jauh berbeda dengan kondisi Tae Hyun sekarang.

Entah mengapa kerongkongannya terasa begitu kering dan semua suaranya tertahan begitu saja. Air mata yang semula hanya mengalir pelan, kini sudah membasahi wajahnya. Sesuatu seakan menghimpit dadanya hingga terasa begitu sesak bahkan hanya untuk bernafas.

Pemandangan di depan matanya benar - benar menyentaknya. Bukankah ini yang diinginkan semua pasangan di dunia? Hidup bahagia dengan dilengkapi keturunan yang berwajah mirip dengannya. Tapi kenapa ia justru memiliki pemikiran untuk merelakan bayinya? Bukankah ia terlihat lebih biadab dari seekor bintang. Tidak, Tae Hyun tidak mau itu, ia bukannya tidak menyayangi bayinya. Hanya saja........

Tanpa sadar ia memeluk perutnya sendiri dengan erat. Dan mulutnya mulai terisak dengan keras, mengabaikan fakta bahwa ia masih dalam prosesi syuting.

Para staf yang mendengar suara tangis Tae Hyun segera membuka lemari itu dan menemukan Tae Hyun yang masih menangis dengan mata bengkak dan bibir yang bergetar.

" omo Tae Hyun-ah, neo gwaenchanha? Ada apa denganmu, apa yang terjadi? " tanya salah seorang staf dengan khawatir.

Tae Hyun tidak menjawab, ia masih sibuk menangis dengan pandangan kosong di dalam lemari sempit itu. Mengabaikan orang - orang yang mengelilinginya dengan khawatir.

****

Suara hewan malam mulai menyapa. Menandakan bahwa sang surya sudah tenggelam di ufuk barat. Meski hari belum terlalu larut namun Tae Hyun sudah tenggelam dalam alam mimpinya. Tak jauh darinya ada Mino yang sedari tadi mengamatinya dalam diam.

Setelah mengembuskan nafas untuk kesekian kalinya, Mino mendudukkan dirinya di kusen jendela dan menyilangkan tangannya di depan dada. Masih mengamati Tae Hyun dengan intens.

Pikirannya tengah berkecamuk sekarang. Pasalnya ketika kembali dari studio tadi ia menemukan sebuah tespack bertanda positif di dalam tempat sampah kamar mandinya. Dan belum terjawab pertanyaan mengenai pemilik benda itu , ia semakin dibuat bingung saat sang manager membawa pulang Tae Hyun dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Ia tidak bodoh untuk dapat menghubungkan semua kejadian ini. Tentu saja benda itu milik Tae Hyun, tapi yang masih membuatnya tidak mengerti adalah, kenapa Tae Hyun tidak memberitahunya. Dan apa yang membuatnya tak sadarkan diri bahkan hingga demam seperti ini?.

" andwae......aku tidak sejahat itu......... ,andwae....jangan......jangan ambil bayiku. ..............."

Saat Mino masih merenungi segala pemikirannya, tiba - tiba saja Tae Hyun mengigau . Dengan segera ia menghampiri sang kekasih dan duduk di sampingnya. Digenggamnya tangan hangat itu dengan lembut.

" baby, tenanglah..... Aku di sini, aku akan menjagamu...... Gwaenchanha, semuanya baik -baik saja. " ujar Mino mencoba menenangkan Tae Hyun.

Dengan perlahan Tae Hyun membuka matanya yang sudah sembab dan sayu. Ia memandang Mino dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun ia masih sempat menunjukkan senyumnya.

" Mino -ya.........,kau akan jadi seorang ayah.............." ujar Tae Hyun lirih.

" ne, aku tahu,aku tahu" Mino segera memeluk Tae Hyun dan memberikan ketenangan padanya. Tak lama kemudian Tae Hyun kembali jatuh tertidur di pelukan Mino. Membiarkan Mino yang mulai larut dalam lamunannya.

****

Suasana dorm winner cukup ramai seperti biasanya. Jin woo baru saja selesai memasak sarapan untuk seluruh member. Bahkan apron merah muda itu masih membalut tubuhnya. Setelah menyusun makanan di atas meja ia mulai berkeliling memanggil para member untuk sarapan bersama.

Yang pertama kali ia bangunkan adalah Seung Yeon , sang leader. Namja tampan yang satu tahun lalu menyatakan cinta padanya.

Saat membuka pintu kamarnya, yang pertama terlihat adalah sebuah gundukan besar di atas tempat tidurnya. Dengan perlahan jin woo duduk di samping gumpalan selimut itu dan menariknya. Terlihat wajah damai Seung Yeon yang masih tertidur. Membuat jin woo tanpa sadar mengembangkan senyumnya.

" hey pemalas.....ireona, waktunya sarapan." ujar jin woo tepat di telinga Seung Yeon.

Namja bermata sipit itu hanya melenguh pelan dan kembali tertidur. Jin woo terkekeh melihat kelakuan namjachingunya itu. Memang cukup sulit membangunkan Seung Yeon yang sedang tertidur. Namun bukan jin woo jika menyerah semudah itu. Ia kembali mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga Seung Yeon.

" ya! Ireona....... aku membuat makanan kesukaanmu hari ini"

" Sebentar Tae Hyun-ah, aku masih mengantuk......... "

Jin woo terdiam di tempatnya. Sang kekasih baru saja menyebut nama orang lain di hadapannya. Dan terlebih lagi , ia mengenal dengan jelas orang itu. Bukan, ia tidak cemburu. Hanya................bingung.

****

Hai readers yang budiman, akhirnya chapter 3 terbit. Konflik yang sebenarnya hampir muncul. Untuk personil Ikon mungkin baru masuk di chapter 5 ditunggu ya. Jangan lupa vote and comment;-);-):-)

PRICKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang