4.Confused

979 107 23
                                    

Mino menyandarkan punggungnya pada dinding di samping pintu kamar mandinya. Menyilangkan tangan dengan mata yang terpejam erat. Telinganya dapat mendengar dengan jelas suara Tae Hyun yang berusaha mengeluarkan seluruh isi perutnya di balik pintu kayu itu.

Ingin rasanya Mino segera masuk dan memeluk Tae Hyun, menenangkan namja cantiknya dan jika bisa , mengurangi sedikit rasa sakitnya. Namun apa daya, baru mendengar suara Tae Hyun saja sudah membuatnya sakit di seluruh tubuhnya.

" Tae Hyun-ah......izinkan aku masuk ......., apa kau baik - baik saja? "

" NAN GWAENCH-Hoekkk.......
Ughhhh.........." teriak Tae Hyun dari dalam kamar mandi.

Untuk kesekian kalinya ia mengembuskan nafas lelah. Tae Hyun itu sama sepertinya, keras kepala. Jadi akan sangat sulit untuk membujuknya.

Saat Mino akan mencoba membujuk Tae Hyun ( lagi) , ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Setelah memandang pintu di hadapannya sebentar ia segera beranjak dan melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

" Mino-ya, sarapan sudah siap. Yang lain sudah menunggu kalian. "

Mino hanya tersenyum saat melihat Jin woo yang berdiri di depan kamarnya. Seperti biasa, hyungnya itu akan memasak sarapan dan membangunkan seluruh member untuk makan bersama.

Jin woo sedikit melongokkan kepalanya ke dalam kamar Mino dan Tae Hyun. Namun ia tidak melihat keberadaan member termuda mereka itu. Dan yang dapat ia dengar adalah suara seseorang yang sedang muntah di kamar mandi.

" Apa Tae Hyun baik - baik saja? Apa demamnya sudah turun? Haruskah aku membuat bubur untuknya? "

" Gwaenchanha hyung, itu tidak perlu. Mianhae, sepertinya kami tidak bisa sarapan dengan kalian, Tae Hyun masih butuh sedikit istirahat. "

" Apa terjadi sesuatu padanya? Aku akan memanggil dokter kalau begitu "
" andwae, itu tidak perlu. Kondisinya sudah lebih baik, hanya butuh sedikit istirahat. Lagipula, kau tahu sendiri bagaimana sifatnya. Ia pasti menolak diperiksa oleh dokter "

Jin woo mengembuskan nafasnya pelan dan mengangguk mengerti.

" arraseo, jika kalian butuh sesuatu katakan saja. Kami semua ada di bawah "

" Nde, gomawo hyung "

Jin woo tersenyum sekilas sebelum pergi meninggalkan kamar Mino. Mino kembali menutup pintunya dan berjalan ke arah tempat tidur, dimana Tae Hyun sudah berbaring di sana. Mino duduk di samping Tae Hyun dan menggenggam tangannya lembut.

" sudah lebih baik? "

" euummm......nan gwaenchanha " jawab Tae Hyun

" jadi..........ini karena uri aegi? "

Tae hyun tidak menjawab, ia hanya mengangguk dan menyunggingkan senyum di bibir pucatnya. Ia terlalu lelah, bahkan hanya untuk bicara.

" kau ingin sesuatu? Kau belum makan apapun sejak semalam. " tawar Mino. Ia menggenggam tangan Tae Hyun dengan lembut.

" nan gwaenchanha..........kau sarapan saja dulu..........aku hanya butuh istirahat sebentar, kau tidak boleh sakit..........kau bilang akan menjagaku bukan?"

Mino tampak berpikir sejenak. Kemudian ia hanya bisa mengembuskan nafas panjang. Hal terbaik yang dapat ia lakukan adalah menuruti kata - kata Tae Hyun. Namun saat ia akan beranjak dari tempat duduknya, sebuah tangan dingin menarik tangannya.

" jebal.......jangan katakan hal ini pada member yang lain........" pinta Tae Hyun.

Mino balas menggenggam tangan Tae Hyun dan mengangguk singkat. Ia mencium kening Tae Hyun sekilas sebelum benar-benar meninggalkan ruangan itu.

****

Jin woo melangkahkan kakinya menuju meja makan, dimana Seung Yeon dan Seung Hoon sedang menunggunya untuk sarapan. Ia mengambil tempat duduk di samping Seung Yeon sang kekasih.

" di mana mereka? " tanya Seung Hoon

" Tae Hyun masih sakit, mereka tidak bisa sarapan dengan kita " jawab jin woo sambil mengambil makanan ke piring Seung Yeon.

" mwo? Aku akan melihatnya"

Jin woo mencegah Seung Yeon yang baru saja akan beranjak dari tempat duduknya. Tangannya menarik lengan Seung Yeon meskipun wajahnya masih melihat ke arah makanan yang sudah ia buat.

" Tae Hyun sedang istirahat, lagipula sudah ada Mino yang menemaninya. Lebih baik kau segera menghabiskan sarapanmu dan kita segera berangkat ke YG. "

Jin Woo melepas tangan Seung Yeon dari genggamannya dan beranjak dari meja makan. Nada suaranya benar - benar dingin, bukan seperti Jin Woo yang biasanya. Bahkan ia belum sempat memakan sarapannya. Ia berlalu begitu saja ke kamar tanpa menjelaskan apapun.

Seung Hoon yang merasakan gelagat aneh Jin Woo juga ikut bingung. Selain itu Seung Yeon yang duduk di hadapannya juga terlihat aneh.

Saat Seung Hoon akan bertanya pada Seung Yeon, Mino datang dan bergabung dengan mereka. Ia tampak lelah dan bingung. Hal ini semakin membuat Seung Hoon penasaran, apa yang sebenarnya terjadi pada teman - temannya.

" ya! Kalian benar - benar membuat moodku buruk hari ini. Ada apa dengan wajah kalian itu? Mino-ya, apa Tae Hyun masih sakit? " Tanya Seung Hoon menghentikan sarapannya.

" aniyo, kondisinya sudah lebih baik. Hanya perlu sedikit istirahat " Jawab Mino tanpa berani mengangkat wajahnya.

" baguslah, dan kau Seung Yeon-ah, ada apa denganmu dan Jin Woo? Apa kalian sedang bertengkar?"

" a-aniyo.....kami baik - baik saja"

Tentu tidak semudah itu Seung Hoon mempercayai ucapan Mino dan Seung Yeon. Dari sikap mereka saja sudah terlihat dengan jelas jika mereka sedang berbohong. Tapi ia tak ingin ambil pusing akan hal itu. Ia memilih untuk percaya saja dan melanjutkan sarapannya.

Itu urusan mereka.pikir Seung Hoon acuh. Bahkan ia seakan sengaja membiarkan kedua orang dihadapannya yang masih merenung dalam diam.

****

Jin woo's side

Tenanglah Jin Woo, tidak ada apa - apa antara Tae Hyun dan Seung Yeon. Tae Hyun itu milik Mino dan Seung Yeon itu milikmu. Ya! Hanya milikmu.

Kenapa aku bisa begitu egois? Seung Yeon itu leader, ia pasti khawatir jika ada member yang sakit. Dan tentang yang tadi pagi, bukankah sudah biasa seperti itu. Maski, tak bisa ku pungkiri rasa sakit yang tiba-tiba membuatku sulit bernafas, saat mendengarnya menyebut nama orang lain di tengah tidurnya. Tapi bagiku sudah biasa mendengarnya menyebut nama Tae Hyun dalam tidurnya. Jadi......kurasa kali ini lagi-lagi aku yang salah karena terlalu cemburu. Ne, aku yang salah..........lagi.

****
Hai readers-nim seperti janjiku kita bertemu lagi di chapter 4 . Mulai kelihatan kan konfliknya? Tetap stay tuned ya. Untuk request dan saran tulis di comment ya. Lumayan terkejut lihat yang baca tadi pagi 69 , jadi pengen ketawa. Sampai jumpa di chapter 5 jangan lupa vote and comment. Share cerita ini ke teman kalian ya.;-);-)

Love
Top'swife

PRICKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang