7.everything gone better(Nope!)

766 98 8
                                    

Mino memasuki dorm winner tanpa bersuara . Setelah keluar dari YG building ia langsung kembali ke dorm , khawatir dengan kondisi Tae hyun yang masih tidak sadarkan diri saat ia tinggal.

Sebenarnya setelah menceritakan sedikit masalahnya pada sang sahabat jiwon, ia merasa sedikit lebih tenang. Namun, Tae Hyun tetap menjadi prioritas utamanya sekarang.

Saat memasuki ruang tamu, ia disambut dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Seung Hoon, Seung Yoon, dan Jin Woo yang sedang mengobrol di ruang tamu. Menunggunya kah?

" Mino-ya ! " ujar Seung Hoon, berdiri dari duduknya. Mino memandang bingung pada ketiga temannya itu .

" Wae?" tanya Mino bingung.

" Duduklah disini, kita bicara sebentar" Jin Woo menepuk- nepuk space kosong di sampingnya. Mengisyaratkan Mino untuk segera duduk.

Jin Woo tersenyum lembut padanya, dan Seung Hoon menatapnya antusias. Namun, hal berbeda ditunjukkan oleh Seung Yoon. Ia menatapnya dengan .................marah?

" Apa sesuatu telah terjadi?"

" Aniya, tadi ....... manager hyung datang, eumm.......bersama seorang dokter."

Sontak Mino terkejut dengan ucapan Jin Woo itu. Jika ada dokter datang tentunya untuk Tae Hyun. Dan jika itu terjadi kenungkinan terbesar mereka sudah mengetahui tentang kehamilan Tae Hyun.

" Hyung, apa ter....."tanya Mino panik namun terpotong oleh ucapan Seung Yoon.

" Kenapa kau tidak memberitahukannya kepada kami?"

DEG! jantung Mino berhenti bekerja untuk beberapa saat sampai ia tersadar dan membuat air mukanya berubah. Mino hanya mampu menghembushan nafas pelan sambil menatap lantai.

" Kami belum siap untuk mengatakannya, Tae Hyun sendiri masih ragu dengan keputusannya."

" Sudah berapa lama?" tanya Seung Yoon masih dengan tatapan tajam.

" Sekitar tiga bulan"

" Apa?! Sudah selama itu dan kau masih belum bisa memutuskannya?" cecar Seung Yoon keras.

" Aku sudah memutuskannya, bagaimanapun itu darah dagingku, dan aku tidak mungkin membunuhnya. Tapi Tae Hyun...... "Ucapan Mino terhenti oleh suara pintu yang terbuka dengan keras dari arah kamarnya dan Tae Hyun.

Di sana terlihat Tae Hyun dengan wajah pucat sedang berdiri berpegang bingkai pintu. Jin Woo segera membantunya berjalan dan mendudukannya dengan tangan yang masih setia di bahu Tae Hyun.

" Aku akan mempertahankannya, apa yang kau pikirkan Song Minho? Kau pikir aku tega membunuh anakku sendiri? Sudah tiga bulan ini ia tumbuh dalam diriku dan aku tak ingin kehilangannya." Jawab Tae Hyun sambil terisak di bahu Jin Woo.

" Bukan begitu baby, tapi melihat kondisimu, sepertinya tidak memungkinkan untuk kita mempertahankannya. " ucap Mino pelan.

" Aku menginginkannya dan keputusanku tidak akan berubah." final Tae Hyun.

**

  Jam dinding menusuk angka 12 yang artinya semua orang tengah berpetualang di dunia mimpi. Mino baru saja dari kamar mandi setelah menenangkan Tae Hyun yang menangis dari tadi hingga akhirnya tertidur.

Tubuhnya juga merasa lelah, tetapi matanya belum ingin terpejam, pikirannya berkecamuk tentang masalah yang ada di hadapannya. 'mungkin udara segar dapat menenangkan pikiranku' pikir Mino dalam hati.

Setelah menaikkan selimut Tae Hyun dan mengusap lembut perut datarnya yang mulai membuncit, ia berjalan keluar untuk sekedar menghirup udara segar dari balkon.

PRICKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang