Hai semesta? Izinkan Aku untuk bercerita
Dihari yang sangat melelahkan ini
Aku tau, kau pasti mengizinkanku kali ini, bukan? Kau sungguh murah hati sekali.
Ya! aku tdk tahu apalagi yg harus ku perbuat untuk mencurahkan semua keluh kesahku. Walaupun aku tahu ini secara tidak langsung mengumbar aib sendiri. Tapi...Ays, sudahlah. Aku rasa kau tak perlu alasan itu. Karena aku sudah tak memikirkannya lagi.
Aku adalah sepersekian Mahluk Tuhan
Yang pernah merasakan perihnya ketika melangkah di fase terendah kehidupan.
"Merelakan"
Ya,
Tentu saja? Kalian pasti pernah berada di posisiku sekarang.
Dimulai dengan Umpatan sampah yg menohok seisi kerongkongan
Butir penyesalan yg selalu hendak turun dibalik kelopak mata
Serta perasaan pilu yg selalu menyergap dengan seketika
Membuat raga seakan mati rasa
Sulit bergerak
Semuanya serba salah bukan?Aku bingung
Sebenarnya apa yg terjadi?
Perihal langkahnya yg semakin menjauh?
Dirinya yg sudah menjelma seperti bongkahan es? Atau dirinya yg menghilang dari muka bumi?Sepertinya bukan,
Mungkin Ini perihal rasa yg menghubungkan antara dua makhluk tuhan yg saling mencintai? yg seketika terputus tanpa bisa di cerna oleh rasio
Serta perasaan memiliki yg tidak bisa menghilang karena telah tertanam jauh di dasar jiwaMungkin saja!
Intinya,
Pertama, aku tidak bisa menerima lengkungan senyum yg terlukis diwajahnya saat aku tak berada disampingnya.
Kedua, Membunuh semua hal-hal manis yg sering disebut kenangan itu secara paksa.
Batin ku ini tidak terlalu kuat untuk menyadari kenyataan semua nya.
Dan yg paling utama ! Aku masih berharap untuk segera membalikkan keadaan seperti sedia kala,
Aku ingin memiliki dirinya lagi.Ohya satu lagi!
Aku ingin mengakhiri hidupku
Hanya karena kehilangan dopamin harian
Yg hanya dimiliki oleh dirinyaHahaha! Aku wanita yg paling bodoh!
Sudah ditinggalkan masih saja berharap, bermimpi
Untuk memeluk dirinya lagi.
Bodoh!
Bodoh!
Bodoh!!!!!!Maaf, ini cerita eh? Lebih tepatnya curhatan receh yg pernah ku utarakan sepanjang hidup!
Tapi tak apalah
Setidaknya aku sudah membagi sedikit beban dipundak
walaupun aku tahu ini tidak akan memberi jalan keluar.
Terima kasih semesta!
Kau baik sekali.(Curahan dari RY Untuk Pria dibalik lensa)
HAI readers!!
Apakabar?
Maaf ya author jarang bgt Nge-PublishTapi bakal diusahain buat sering2 publish kok
Hihihi, Votemment nya jgn lupa!!Thx~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dentingan lara
PoetryHanya goresan kecil tak berguna dari segudang rasa yg tak pernah diungkap . . . Masih amatiran #poemsaddict