Minggu kelabu
Angin suram menggelayuti fikiran
Aku tetap melangkah meski langit tengah basahSetidaknya raga kini merasa lega
Ritme hidup kembali teratur
Aku Mengakhiri drama itu
Ya! Drama murahan yg berkisah antara ketidak singkron nya Rasa dan asaMungkin selama ini sang waktu menertawaiku
Karena masih sanggup menyusuri jejak kasih yang tak berujung
Aku mendamba dirimu
Masih menyayangimu dengan setulus-tulusnyaKu akui!
Menipu sanubari memang tak semudah yg ku sangka
Hanya menyisakan pilu yg tak kunjung beranjak di dada
Sadis?tak-berperasaan? Dan segudang kalimat yg kau lontarkan
Sama sekali Tak membuat diriku ragu atas keputusankuTapi sebenarnya Apa yg lebih sadis dan tak berperasaan dari pria yg membuka hati hanya untuk Mencari bayangan seseorang? Dan berharap mencoba kembali ketitik semula dengan wanita lain yg justru mencintai nya tanpa syarat?
Kau bisa mencurahkan semua alasanmu kedalam buku harian
Sebab, telingaku tidak akan sudi mendengar satu kata pun dari mulut manismu itu!Tenanglah, Gadis yg selama ini kau damba mungkin akan kembali lagi kepelukan mu
Tetapi bayangannya tidak akan hadir lagi bersamamu,
Ia telah memudar dikala fajar menyingsing.Haihaihai! Baru sempet update nih
Maklum mahasiswa baru
Kudu pinter2 ngatur waktuTibalah malam ini bisa nyempetin buat update lg
Walaupun hasilnya gaje banget
Jgn lupa kritik dan saran ya guys
Vote dan commentnya juga hihi-Ap-
KAMU SEDANG MEMBACA
Dentingan lara
PoesíaHanya goresan kecil tak berguna dari segudang rasa yg tak pernah diungkap . . . Masih amatiran #poemsaddict