Enam

1 0 0
                                    

Perkataan Adit beberapa hari yang lalu terus terngiang-ngiang dikepalaku. Adit selalu sukses membuatku senyum-senyum sendiri hanya dengan mengingatnya.

Flashback.

"Hafalin nih tong jalan ke rumah Vira." Kata Fardin sambil tersenyum.

"Iya tong. Hafalin nih buat ntar ngapel." Sahut Firdha.

Aku hanya diam sambil mendengarkan lagu yang berputar di radio.

"Udah kok ini lagi dihafalin." Suara Adit membuatku mengalihkan pandanganku ke jendela. Menyamarkan wajahku yang sedang tersenyum.

Malamnya, chat antara aku dan Adit terus berlanjut. Sampai akhirnya ia ketiduran.

Satu notifikasi line masuk membuatku mengalihkan pandangan ku ke hp.

Ibab: Bukain vir udah didepan.

Vira: Masuk aja ga dikunci.

Setelah bersiap-siap aku, Ibab, dan Shinta berangkat menuju Roti Bakar Eddy. Setelah sampai kita mengobrol dan Shinta menagih cerita tentang bagaimana akhirnya aku dan Adit bisa dekat. Saat sedang cerita satu panggilan masuk ke hp ku.

Video call from Adit ds.

Aku segera mengangkatnya dan muncullah muka bantal Adit. Handphoneku direbut oleh Ibab dan mereka mengobrol berdua. Aku dan Shinta melihat hal tersebut hanya bisa pasrah. Karena mereka mengobrol tentang basket dan aku tidak mengerti sama sekali tentang basket.

Sekitar pukul setengah sembilan aku, Ibab, dan Shinta memutuskan untuk pulang dan bermain dirumahku. 

"Bosen banget. Ngapain kek gitu main yuk!"

"Main apa babb?" Aku mulai tertarik dengan ajakan Ibab.

"Dare or dare yukk!" Aku menoleh kearah Shinta. Ia memberiku anggukan sebagai tanda setuju memgikuti permainan Ibab.

Pensil itu terus berputar putar sampai akhirnya mengarah ke............. aku.

"Diskusi dulu kita." Kata Shinta yang selanjutnya berbisik-bisik ke Ibab.

"Jadi, darenya itu lo listening di path lagu apa aja tapi with Adit."

Setelah memikirkan lagu apa aku meminta izin pada Adit untuk membawa namanya dalam dare kali ini.

Syavira is listening Lost Stars - Keira Knightley with Adit D S.

Seketika notifikasi di pathku langsung penuh dengan ledekan.

Aku kembali melihat notifikasi hpku, semoga saja tidak ada yang memberi tahu Ari jika aku sekarang jauh-lebih-dekat dengan Adit.

Pukul setengah sebelas malam, Shinta dan Ibab pulang. Setelah membereskan ruang tamu aku segera tertidur lelap.

***

Tbc

Wkwk singkat bgt udah gt gajelas lg:( tdnya mau disatuin sm cerita lain tp gaseru. Maaf jarang updateeeee yaa aditt

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

1428 BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang