17.

17K 1K 20
                                    

Guys!
Gue fast update!
Jangan lupa tekan bintang setelah membaca ya. Karna satu vote sangat berarti bagi author :)

Happy reading!
__________________________________________

Siang ini Anna tengah duduk santai di kursinya, di ruangannya. Ini adalah ruangan pribadi Anna yang terdapat di boutiq miliknya. Sekarang Anna memiliki usaha sendiri, ia memutuskan untuk membangun boutiq. Pakaian yg berada di boutiqnya merupakan rancangannya sendiri, boutiq ini lumayan besar dan letaknya yang strategis karna berdekatan dengan mall.

Ini waktunya makan siang, namun Anna bingung mau makan siang kemana, walaupun boutiqnya dekat dengan mall tetap saja ia bingung mau makan apa. Lalu ia teringat dengan keponakannya.

Raffa udah makan belum ya? Kan bi inah lagi nemenin mami. Pikirnya. Tanpa mikir panjang Anna langsung saja menelfon ke nomor Raffa, karna Anna sengaja memberi Raffa handphone untuk berjaga jaga.

"Hallo"

"Hallo bunda"

"Raffa lagi ngapain? Udah makan siang?"

"Raffa masih di tk--"

"Kok masih di tk? Uncle gak jemput kamu? Ya udah tunggu bunda di pos satpam ya"

Anna langsung memutus sambungan dan melajukan mobilnya ke tk tempat Raffa sekolah.

Anna POV

Yang benar saja si El itu, kenapa dia tidak menelfonku atau smsku kalau dia tidak bisa menjemput Raffa. Ini sudah jam setengah dua, berarti sudah satu setengah jam Raffa menunggu disana.

Gue mengendarai mobil dengan cepat, karna takut Raffa kenapa napa. Raffa tunggu bunda nak.

Sesampainya di tk Raffa, tampaklah Raffa yg sedang duduk menunggu di post satpam. Gue turun menghampirinya.

"Nah, den Raffa mamanya udah jemput tu" ucap pak satpam gue hanya tersenyum.

Raffa menoleh "bunda" ucapnya lalu ia berpamitan kpd pak satpam "pak, Raffa pulang dulu ya"

"Iya, hati hati ya den" jawab pak satpam. Raffa langsung masuk ke mobil, sedangkan gue mengucapkan terimakasih kepada pak satpam karna udah temenin Raffa.

"Makasih banyak ya pak udah temenin Raffa sampai saya datang"

"Sama sama atuh neng, kok tumben mamanya yang jemput, biasanya kan papanya" ucapnya.

Hah? Papanya? Mana ada papa yang tega biarin anak nya nunggu hampir dua jam. Lagian dia bukan papanya Raffa juga.

Gue hanya tersenyum dan berpamitan, lalu masuk ke mobil dan melajukan mobil keluar dari tk.

"Raffa kok nggak telfon bunda sih?"

"Raffa telfon kok bun, tapi bukan bunda yang jawab, ada tante tante yang jawab trus bilang 'sisa pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini, silahkan melakukan pengisian ulang' gitu bun" jawabnya menirukan cara bicara operator.

From The BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang