Chapter 1 (Part 1)

111 19 11
                                    

(Saturnus)

"Hey nak, kau berhutang kepadaku 100 dowa" Kata Ernost sang kapten judi

"Maaf aku tidak punya uang" Kata Con sambil menundukkan kepalanya dengan hoodie hitam

"Kau jangan bermain-main kepadaku, perut peliharaanku lapar! Kau bisa saja di lahap olehnya"

"Sungguh aku tidak punya uang, Ernost" Kata Con

"Kau harus di beri pelajaran" Ernost mengancamku dengan mengepalkan tangannya. Dia membuka pagar yang tertutup oleh dinding dan menunjukkan bahwa ada seorang monster yang siap melahap Con jika ia tidak membayar tagihannya. Con terkejut dan menghindar dari tangan monster itu. Monster itu memiliki perut yang buncit berwarna pink dan air liur yang menjijikan.

Con yang lari ke atas atap menghindari tangan monster itu yang panjang. Ia terus berlari tanpa henti. Sesampainya di atap, Con bingung entah kemana. Dia yang ketakutan akan tangan monster itu yang mendekatinya akhirnya kaki Con ditarik oleh monster itu.

Con yang berbekal pisau kecil harus memotong genggaman tangan monster itu. Dia berhasil memotong tangan monster itu dan meloncat dari atap. Dia masuk kedalam gundukan sampah. Dia merintih dan lari dari kota itu sejauh-jauhnya.

Sesampainya di keesokan hari yang bersalju, ia terus berjalan menyusuri padang pasir. Ia beristirahat dan melepas dahaga nya dengan minum yang ia bawa namun tak seberapa.

Ia beristirahat di balik batu besar. Ia tidur dengan hoodie hitamnya yang menyelimutinya. Namun sebuah rombongan pesawat membangunkannya. Ia terus bersembunyi di balik batu besar itu dan mencari perlindungan. Derap langkah semakin dekat ia dengar.

"Kau siapa?" Suara itu mengejutkan Con yang berlindung. Dua orang mengangkat Con dari duduknya dan menghadap orang yang besar itu.

"A-a-a aku Con" jawabnya terbatah-batah

"Mengapa kau ke wilayah ini, kau akan mati nak"

"Aku tidak memiliki tempat perlindungan lain di kota, ada yang mengejarku" jawabku dengan jujur

"Kau ikut dengan rombongan kami, aku Panglima Caessar"

"Mengapa kau membawaku?" tanya Con

Panglima itu menggendong Con di pundaknya menuju pesawat. Con yang menunggu lama di pesawat, sempat ingin kabur namun tertahan oleh anak buahnya. Merek sedang menggali padang pasir hingga membentuk bolongan besar.

Setelah sekian lama, akhirnya pesawat itu membawanya ke suatu tempat. Ya, ibu kota Saturnus, Babbage. Con yang memasuki bangunan yang besar melihat ke sekeliling bangunan itu dengan tercengang.

"Nak, kau akan aku latih sebagai prajurit, bersiaplah dalam 1 jam"

Con menerima baju baja dari Panglima itu akhirnya memakai baju baja itu dan memegang sebuah pedang. Satu jam berlalu akhirnya ia keluar dan menuju tempat latihan prajurit. Ia melihat banyak sekali orang yang berlatih. Con yang dipanggil oleh Panglima Caessar akhirnya menemuinya.

"Nak disini kau akan dilatih, olehku sendiri" Katanya

"Aku masih baru tolong jangan sakiti aku" Panglima itu pun mulai menyerang Con. Con yang mengeluarkan semua jurusnya tidak sebanding dengan Panglima Caessar. Pedang Panglima Caessar mengenai pipinya yang tertup helm. Con yang sedikit tepar akibat latihan itu, akhirnya bangkit dan dengan berani nya menyerang Panglima Caessar.

Sebuah keberuntungan, Con dengan semua keberaniannya berhasil mengalahkan Panglima itu. Dia sangat bahagia dan terkejut kalau ia bisa melakukan itu semua.

"Kau hebat sekali nak, berlatilah terus" Kata Panglima Caessar

"Terimakasih, Panglima" Con menunduk kepadanya

4 DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang