Chapter 5: "what happened with him?!"

366 19 3
                                    

 Gue cuman bisa diem gak bisa ngomong apa apa, seakan lidah gue kelu buat ngomong. Dan luke di sebelah gue pun ikutan diem, sial baru pertama kali gue takut sama orang. Gue gak ngerti harus jawab apa. Akhirnya gue sikut luke yang ada di sebelah gue, dia langsung nengok ke gue dan gue melempar tatapan seperti harus-jawab-apaan-kita. Gue sama luke cuman bisa diem ketakutan karena Justin, daripada gue dibunuh Justin mendingan gue diem. Kurang dari 1 menit emosi Justin menurun dan gue merasa sedikit lega

“lo gue cariin tau gak, gimana kalo si keparat tadi dateng” ujar Justin dingin  yang mampu membuat gue bergedik

“erhhh…. Tadi.. gue cuman nyoba mobilnya luke doang kok” bales gue ragu ragu

“yakin?” Tanya Justin,

Skakmat

Mampus gue gak tau harus jawab apaan. Gak mungkin banget gue jawab ‘oh tadi gue habis balapan sama luke’ itu sama aja cari mati gue. otak gue terus berputar mencari alas an.

“iya tadi gue sama sam ngomongin automotif terus dia penasaran sama mobil gue” alibi luke,

Justin menaikan alisnya seakan tatapannya berkata yakin-lo? Gue yang daritadi diem pun langsung angkat bicara “just gue ma-“ tiba tiba Justin narik pergelangan gue dengan kasar, gue pun meronta ronta

“Justin lepasin sakit tau gak” teriak gue, dia tetap diam dan mengencangkan genggamannya. Gue cuman bisa diem dan ngumpat ngumpat dia dalam hati. Hingga akhirnya dia melepaskan genggamannya dan mendorong gue masuk ke sebuah ruangan, ruangan yang waktu itu gue pingsan.

“Justin apa apaan sih” pekik gue,

“lo tunggu sini sebentar” jawab Justin, dan mengunci pintunya dari luar.

Sialan.

“JUSTINNNN OPEN FUKCING THE DOOR” teriak gue sambil menggedor gedor pintu,

Gue check jam yang ada di handphone sudah menunjukkan jam 9pm. Pikiran gue berputar putar cari cara supaya bisa keluar. setelah beberapa menit gue berkeliling gue pun baru sadar kalo ada jendela di dekat kasur. God bless me batingue bahagia, gue pun langsung berlari bahagia baut keluar dari ruangan ini, ketika gue deketin jendelanya ternyata jendelanya di tralis. Sial sial sialll.

Gue pun menyerah, daritadi handphone gue terus bergetar karena telpon dan sms dari ms. Ellie. Gue matiin handphone gue dan melemparkan badan gue ke sofa dekat kasur berniat menunggu Justin.

-----

Gue buka mata gue sedikit. Tunggu gue di kasur? Kayaknya terakhir gue masih di sofa nunggu Justin. Gue pun menengok ke sebelah kiri dan gue lihat Justin tidur dengan muka angelnya, eh. Ada sedikit lebam di wajahnya, gak henti hentinya gue tatap wajahnya yang damai. Ehh tunggu gue tidur di kasur sama Justin, pekik gue dalem hati. Dengan kaget gue buka selimut dan ku lihat darah yang cukup banyak di pinggangnya

“JUSTIN LO KENAPA?!” teriak gue kaget.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sorry ya pendek cuman ngupdate dikit doang. makasih udah ngeluangin waktu buat baca chap ini. dont forget to vote and comment

Out of blood (BLS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang