Bab 7 - Satu Jam Saja

7.8K 1K 132
                                    


"Berikan aku satu jam untuk bersamamu."

Hening. Draco menatap mata Hermione. Begitupun sebaliknya. Ini pilihan sulit. Jujur, Ia sangat ingin bersama Hermione walaupun hanya satu jam. Tapi, kalau Ia lakukan itu, Ia akan semakin sulit melupakan gadis itu. Ia takut, Ia tidak bisa melepaskan Hermione nantinya.

Beberapa menit mereka habiskan dalam kebisuan. Sampai pada akhirnya Draco telah memutuskan. Perlahan, Ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Hermione.

Jarak mereka sangat dekat. Namun sayang, mereka dipisahkan oleh jeruji besi.

Hermione mengangkat tangannya dan membelai pipi Draco perlahan. Seakan wajah Draco adalah suatu mahakarya yang sangat mahal dan sangat rapuh.

Pemuda itu menutup matanya. Merasakan kehangatan di pipinya karna sentuhan Hermione. Masa bodoh dengan logika. Kali ini.. untuk kali ini saja. Walaupun hanya satu jam, Draco tidak apa-apa.

Titik-titik air mata mengalir dari sudut mata Hermione. Ia masih menatap mata kelabu itu lekat-lekat. Seakan kalau Ia berkedip, Draco akan hilang dari pandangannya.

"Draco.. aku cin-"

"Ssstttt!" Pemuda itu meletakkan jari telunjuknya pada bibir Hermione.

"Jangan katakan itu. Kita cukup menikmati malam ini saja. Jangan membuat semuanya jadi sulit, Hermione."

Hermione terdiam sebentar. Setelah sadar, gadis itu hanya mengangguk. Ia menurunkan tangannya dari wajah Draco. Lalu menyusupkan jari-jarinya pada sela jari-jari pemuda itu. Kini tangan mereka seling menyatu.

"Apa kau akan baik-baik saja disana?" Tanya Hermione memecah keheningan.

"Iya. Aku akan selalu baik-baik saja." Jawab Draco dengan nada meyakinkan. Walau Ia sendiri tidak tahu masih hidup atau tidak saat keluar dari tempat itu. Tapi setidaknya, Ia tidak membuat Hermione khawatir.

Hermione mengangguk, "Kenapa semua ini bisa terjadi?"

Draco terdiam. Maksudnya kenapa Draco bisa di penjara atau kenapa hubungan mereka bisa sampai seperti ini? Ia tidak mengerti.

"Aku percaya, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Tuhan pasti telah merencanakan sesuatu yang indah untuk kita semua." Lanjut Hermione.

Draco tersenyum samar. Ia memperhatikan tangannya yang berada di genggaman Hermione.

Hangat. Sungguh dia merindukan hal-hal kecil yang dulu sering mereka lakukan bersama.

"Draco! Jangan lari kau ya!" Teriak Hermione dengan wajah kesalnya.

"Ayo, kejar aku kalau kau bisa. Apa kaki pendekmu itu bisa mengejar kakiku yang berlangkah besar ini?" Ejek Draco.

Hermione semakin memerah, marah. Dahinya berkerut-kerut. Ia kesal setengah mati dengan pemuda setengah ferret itu. Pasalnya, Draco baru saja membawa kabur tugas essay Hermione.

Pemuda pirang itu menggoyang-goyangkan perkamen milik Hermione di udara.

"Ayo ambil! Dasar lemah." Katanya seraya menjulurkan lidahnya.

"Draco!!!!!" Gadis itu kembali mengejar Draco. Namun sial, kakinya tersandung akar pohon. Menyebabkan tubuh mungil Hermione terhempas jatuh.

Bruuukk!!

Draco menghentikan kegiatan berlarinya. Ia menoleh kebelakang dan mendapati Hermione yang sudah terjerembab jatuh dengan posisi tengkurap. Tanpa pikir dua kali, Draco langsung berlari kearah Hermione.

"Hermione?"

Gadis itu tidak bergerak. Matanya tertutup rapat. Draco jadi panik.

Two Heart [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang