Chap 17

560 54 9
                                    

Rasa bersalah kini menghinggapi diri ku. Ya, aku merasa bersalah terhadap Yoona. Seharusnya aku percaya akan apa yang dikatakan Yoona, tapi aku malah percaya dengan wanita jalang itu.

Selama berhari-hari aku mencoba untuk meminta maaf kepada Yoona tapi dia selalu menghindari ku.

Sekarang Yoona sudah sangat berubah. Yoona yang dulunya periang, suka tersenyum, dan cerewet, sekarang dia menjadi yeoja yang dingin, kaku, tak pernah tersenyum, dan kuper. Kalau pun dia bergaul itu hanya sebatas sahabat-sahabatnya saja lah.

Dari perubahan nya itu aku jadi merasa bersalah, benar-benar merasa bersalah.

Hari ini aku berencana meminta maaf-lagi-padanya. Sebelum aku mendapatkan maaf darinya aku tak akan bisa tenang. Setelah ujian aku akan segera pergi ke Amerika dan pada saat kelulusan nantinya aku tidak akan datang.

Setelah cukup lama aku menunggunya di depan kelas akhirnya Yoona datang dengan wajah yang datar, tatapan dingin, dan tak ada senyum di bibir mungilnya itu.

Ketika dia akan memasuki kelas, dengan segera aku menarik tangannya. Dia pun memberontak atas apa yang aku lakukan.

"Apa-apaan ini?? Yakk!! Kau mau membawa ku kemana??" Dia mencoba melepaskan genggaman tangan ku. Tapi tenaga nya itu tak akan bisa menyamai tenaga ku yang jauh lebih besar dari ku.

Setelah sampai di atap gedung dia mencoba melepaskan genggaman tangan ku, aku pun melepaskan nya.

"Apa maksud dari semua ini?? Kenapa kau membawa ku kesini?? Wae? Wae? Wae?" Dia berteriak sangat kuat.

"Aku hanya ingin minta maaf. Mian kalau aku sudah menuduh mu yang tidak-tidak, Mian aku sudah menyakiti mu. Aku tahu kalau aku memang tak pantas dimaafkan." Aku menundukkan kepala ku. Entah kenapa aku tak berani menatap manik matanya. Namun, kerena dia tak segera merespon permintaan maaf ku, aku pun mendongakkan kepala ku dan melihat nya. Mata nya memerah, begitu juga dengan wajah nya.

Dia memalingkan wajahnya ke arah lain tersenyum miring, kemudian menatap ku.

"Maaf kata mu!!! Maaf??? Mudah sekali kau mengatakan hal itu!! Apakah kau tahu jika kau menancap kan sebuah paku ke dinding, dan dengan mudahnya kau menarik kembali paku itu, apa tak meninggalkan bekas?? Begitu juga dengan kau! Kau sudah menyakiti ku dan dengan mudahnya kau mengatakan maaf." Yoona mendengus kesal.

"Meskipun aku sudah memaafkan mu nantinya. Tapi bekas luka di hati ku masih ada." Sambung Yoona lagi.

"Baiklah kalau kau tidak mau memaafkan ku tidak masalah. Tapi aku meminta padamu tolong kembali menjadi Yoona yang dulu. Yoona yang selalu tersenyum, Yoona yang ramah. Bukan menjadi Yoona yang kaku, dingin, dan kau sekarang tidak mau bergaul selain dengan sahabat-sahabat mu."

Aku memegang pundaknya dan dengan segera dia menepis tangan ku.
"Mustahil bagiku untuk kembali menjadi Yoona yang dulu." Setelah mengucapkan itu dia pergi begitu saja.

※※※

Yonna's POV

Menjadi orang yang pendiam, tidak bergaul dengan banyak orang, dan menjadi pemarah bukanlah menyenangkan. Tapi ya, mau bagaimana lagi?? Aku sudah menjadi seperti itu. Kenapa?? Karena aku trauma jika ada orang yang hanya akan memanfaatkan atau berpura-pura menjadi temanku. Sama seperti Eun Ji.

Eun Ji.
Nama yang aku sangat benci untuk saat ini. Dia telah merebut Chanyeol dari ku. Dan dari yang ku dengar Chanyeol dan Eun Ji sudah putus. Aku sedikit lega mendengar itu. Tapi, aku tidak berharap lagi kepada Chanyeol. Aku hanya lega karena Chanyeol sudah tidak bersama wanita jalang itu. Wanita yang tak benar-benar mencintainya.

Saranghaja![EXO fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang