Dua

209 125 77
                                    

Dua hari kemudian

Hari ini adalah hari jumat, mata pelajaran hari ini hanya ada 2. Jadi tasku tidak terlalu berat. Dan setiap jumat biasanya jalanan tidak terlalu macet. Jam 06.05 aku berangkat sekolah. Dimobil rasanya pikiranku melayang kemana-mana.
Bagaimana aku bisa move on? Kesiapa aku akan move on? Apakah dia gaakan menyakitiku seperti Rival lagi?

Pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada habisnya jika terus dipikirkan. Sudah saatnya aku turun dari mobil. Dan memulai hari jumat yang baru ini. Dan hari ini juga aku akan mencoba move on dari Rival. Sampai dikelas, ternyata sudah ada tas Ratna, tapi tak terlihat batang hidungnya sekalipun. Pergi kemana dia? Sedangkan mereka ber-4 belum dateng. Mungkin ke kamar mandi.

Akhirnya aku menuju ke kamar mandi di lantai bawah. Aku melewati ruangan anak kelas XI yaitu XI-IPS 3. Ada temennya Haikal disana. Hmmm, seminggu lagi mereka akan menghadapi TUC ke1 dari sekolah. Saat aku sampai di kamar mandi ternyata Ratna tidak ada. Mungkin dia ke fotocopy depan sekolah pikirku. Tapi kenapa selama ini? Mungkin ngantre? Akhirnya aku kembali ke kelas lagi untuk mengecek temanku yang ber-4 sudah datang apa belum. Aku melewati lagi kelas XI-IPS 3. Dan entah kenapa, mataku selalu tertuju ke temannya Haikal. Tapi aku tidak memerdulikannya. Saat diatas aku bertemu teman sejemputannya Ratna. Siapa tau dia melihat Ratna.

"Santii!!" Aku memanggilnya. Dia pun menoleh kearahku.

"Eh Tasya? Kenapa tumben manggil"

"Ehehe, kamu sejemputan kan sama Ratna? Dia kemana yak?"

"Ooh Ratna kirain siapa, dia ke ruang guru kalo gasalah"

"Ngapain?"

" ngumpulin tugas kali? Aku ga begitu tau, tapi tadi aku liat dia ke ruang guru."

"Okey makasii." Aku pun pergi ke ruang guru.

Santi itu baik,cantik,lumayan tinggi juga. Dan banyak yang suka dengannya. Ratna itu berteman dengan dengan 5 orang lainnya. Salah satunya Santi. Sesampainya di ruang guru aku melihat Ratna didalam sedang ngumpulin tugas. Dan juga ada temennya Haikal yang tadi lagi? Kenapa dia selalu ada setiap aku pergi kemanapun.mataku tertuju kepadanya. Dia sepertinya juga sedang ngumpulin tugas. Saat aku melihatnya dia menoleh kearahku. Karna malu aku langsung buang muka. Rasanya agak aneh dengan kakak kelas yang satu itu. Ratna keluar dari kelas.

"Na.. tar dulu yak tunggu sini dulu sampe kakel itu keluar" kataku sambil sedikit menunjuk kearahnya.

Aku dan Ratna sudah mulai akrab seiring waktu. Aku menunggu disini hanya untuk ingin tau namanya. Aku tak tau mengapa aku ingin banget tau namanya. Dia sedikit lama disitu. Sampai-sampai aku capek nunggu. Akhirnya aku menyerah.

"Na udah deh gajadi dia ga keluar keluar."kataku sambil mendengus sebal.

"Lah? Yaudah, lagian itukan kak Veno? Ngapain nungguin dia keluar?"tanya Ratna. Oooh jadi nama kakak kelas itu kak Veno? Kenapa ga bilang dari tadi ya.

"Oooh, gapapa tadinya mau nanya Haikal dimana, soalnya Widya nyariin tadi." Jelasku. Itu adalah kebohongan besar. Ekspresi Ratna seperti orang yang mengerti. Akhirnya kita balik ke kelas kita.

Tepat saat bel masuk bunyi. Hari ini ada pelajaran IPS. Dan jika pelajaran itu berlangsung, kita harus memakai atribut sekolahh dengan lengkap. Dan aku lupa memakai ikat pinggang. Aku mencari di tas. Tapi tidak ada. Matilah aku ini. Gurunya sudah datang. Aku harus mengambil surat izin dari guru piket. Dan itu sangat menyebalkan. Jika kita mengambil surat izin ke guru piket, kita akan terkena banyak pertanyaan dari guru piket itu dan ditambah diceramahi juga.

Do YOU love ME? [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang