Saat hari minggu kemarin, Chika dan Widya pergi bersama pacarnya masing masing ke mall terdekat. Tapi kak Haikal mengajak kak Veno ikut. Yang tadinya mereka akan doubledate,jadi kacau. Walaupun kak Veno ikut, mereka tetep bisa jalan jalan berduaan. Dan tiba tiba saja Chika bertanya kepada kak Veno tentang aku. Chika bertanya apakah kak Veno suka denganku atau tidak. Dan dia menjawab "Idih, siapa juga yang suka sama Tasya, jijik."
....
Jadi inti dari cerita nya Chika, dia mau ngasih tau perasaannya dia ke aku? Dan itu jawabannya. Tapi bagaimana Chika bisa tau aku suka dengannya?"Eh?lu tau darimana gua suka sama Kak Veno?"tanyaku.
"Dari cara pandang lu ke dia kalo lagi di kantin atau pas mau pulang."jelasnya.
"Emang kayak gimana cara pandang gua ke dia?"tanyaku lagi.
"Yah pokoknya berbeda dari yang lain, kita juga udah ngerasa kok kalo lu mulaii suka ma kak Veno sejak jalan jalan waktu itu."kata Chika.
"Eh.... Jan bilang sapa sapa yak, aku mau yanng tau ini cuma kallian berduabelas aja."kataku.
Mereka menngangguk. Aku yakin mereka tidak akan bohong padaku. Mereka adalah sahabatku. Aku sudah tidak memikirkan tentang aku dan sahabatku. Tapi aku memikirkan apa yang Chika bilang tadi. Aku masih menahan rasa tangisku. Plis jangan nangis di sini. Aku harus kuat. Tapi nyatanya aku tidak bisa menahannya. Seketika air mata membajiri pipiku. Aku sendiri tidak mengerti.
Jika dia tidak suka denganku, mengapa dia masih baik denganku? Buat apa da ngasih gelang yang masih aku pake sampai detik ini? Buat apa dia baik tapi ternyata itu semua adalah topeng? Aku masih tidak mengerti. Aku masih menangis
"Eh.. Sya jangan nangis, gua tau ini pasti sakit banget buat lu, tapi jangan sampe lu nyakitin diri lu sendiri dengan car begini." kata Widya.
"Syaa, ke toilet aja yuk, nanti diliat orang gaenak." ajak Santi.
Kami pergi ke toilet. Tapi tidak semuanya. Hanya Hana,Widya,Santi,Chika,Leva,Nayla.
"Syaa, kenapa lu tiba tiba bisa suka ma Kak Veno?" tanya Leva.
Sepertinya mereka tidak percaya kalau aku suka dengan kak Veno.
"Gua juga gatau kenapa bisa suka sama kak Veno, entah sejak kapan gua udah suka ma dia." kataku. "tapi, kenapa gua selalu sakit hati saat suka ma seseorang ya?" lanjutku setelah beberapa detik.
"Ada saatnya kamu bisa bahagia kok Sya, kadang ada ujian sebelum kita menndapatkan kesenangan, ada juga yang mendapat kesenangan dulu tapi akhirnya dia mendapatkan pahitnya. Aku yakin pasti nanti kamu bakal bahagia dengan seseorang." kata Hana.
Kriiing
Bel pulang berbunyi. Semua murid akan pulang termasuk aku. Aku sudah tidak memikirkan hal tadi lagi. Tetapi tetap membekas dipikiran dan dihatiku. Aku pulang bersama Hana. Seperti biasa, aku naik angkot bersama Hana.
Sampai detik ini aku belum lihat kak Veno lagi. Dan yang pling penting dia tidak ada bersama temang temannya. Kenana dia? Apa dia sengaja menjauhiku? Walaupun aku sakit hati, aku gaakan bisa membenci.
.
.
.
Aku sudah sampai rumah. Ganti pakaian, cuci kaki, lalu tiduran diatas kasur sambil bermain hp. Kejadian tadi tidak bisa kulupakan begitu saja. Sepertinya akan bertahan lama. Moodku hancur habis. Gatau mau gimana lagi. Apakah terus berjuang atau berhenti seperti saat aku suka dengan Rival? Jika aku terus berjuang, pasti akan semakin tersakiti. Tapi, jika aku berhenti, aku tidak akan sanggup melupakannya. Tapi, ini baru awal dari perjuangan. Aku gaakan bisa move on kedua kalinya dengan cara secepat waktu aku suka dengan Rival. Ini menyiksa.-tomorrow-
Hari Rabu. Salah satu hari kesukaanku. Karna pelajarannya tidak terlalu banyak. Tetapi,tetap saja ada pelajaran IPA. Aku berangkat ke sekolah. Hampir 30 menit diperjalanan akhirnya sampai kesekolah. Sudah ada Santi dan Delina disana. Aku cepat berjalan ke lantai dua. Dan akan melewati kelas XII-IPS 3. Tanpa kusadari, sampai sekarang aku masih memakai gelang pemberiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/93395238-288-k21630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Do YOU love ME? [EDITING]
Dla nastolatkówdi dunia ini pasti semuanya mempunyai pasangannya masing-masing. tinggal jalanin aja, tunggu waktu yang tepat dan terus berjuang. Tapi, kenapa semua orang bisa bahagia kecuali aku? Apa salahku? Kenapa selalu tersakiti?