Enam

80 44 29
                                    

   "Tasya! Bangun! Udah setengah 6! Kelakuannya ga pernah berubah!" kata mama.

   Siapa lagi kalo buka mama yang membangunkanku seperti ini. Lagian ini masih jam..... JAM SETENGAH 6?! aku terlambat. Mampus, bisa kena semburan mama nih. Aku mandi secara kilat, beres beres dan sarapan bersama di ruang makan. Setelah itu,langsung pergi. Untuk tidak telat.

   Sesampai di sekolah. Ratna sudah dateng, tumbenan dia udah dateng.

"Sendiri ajaa mbak, jones amat si." kataku.

Eh? Kalimat itu seperti ucapan seseorang? Oh iya,itu ucapannya kak Veno kemarin. Jadi senyum senyum sendiri mengingatnya.

"Eh Tasya kamu kenapa? Kek orang gila tauga." Kata Ratna yang membuat lamunanku pecah

"Ehehehe, gapapa kok beb." Kataku sambil menaruh tas di kursi.
"Btw na, kamu suka ma siapa sih?"

"Eh? Kenapa tiba tiba nanya itu?"

"Gapapa kan secara kita udah sahabatan lama, masa gamau ngasih tau kamu suka sama sahabatmu yang paling baek ini siih."

"Baek siah maneh teh, okelah aku kasih tau, dia Dirga." Jawabnya dengan nada datar.

Eh? Dia suka dengan Dirga? Sedangkan Hana juga suka dengannya. Apa jadinya jika mereka tau perasaan satu sama lain?

"Beneran? Ga becanda kan?"

"Iye beneran, lagian aku juga udah suka dari kelas X kali."

"Eh sumpah, beneran? Awalnya ga percaya loh."

   Akhirnya pembicaraan kami terhenti saat Hana datang. Sepertinya Ratna belum tau kalo Hana juga suka sama Dirga.

   Kita berduabelas sudah datang semua, tapi pada sibuk masing masing, karna kelas kami beda, jadi tugas tugas kami pun juga berbeda.

Kriiiing

   Bel masuk bunyi. Pelajaran pertama matematika. Tapi, gurunya ada keperluan jadi dia izin ga masuk. Ini namanya rezeki yang gaboleh disia-siakan! Aku sama Ratna bisa mengobrol,bermain,dan juga tidur. Tapi tetap saja walaupun begitu, paati bakal ada yang komen ini dan komen itu tentang kami berdua.

   Akhirnya daripada bosen di kelas terus, aku mengajak Ratna pergi ke toilet. Dan kami berpapasan dengan Dirga. Saat aku melihat muka Ratna, dia sedang memasang tampang sok stay cool nya.

"Khem khem, kesambet apa mbak tiba tiba langsung diem?" Kataku.

"Ih, gandeng Sya, aku panggilin kak Veno nih."

"Coba aja, gatakut." Kataku sambil menjulurkan lidah.

"KAK VENO!!! TASYA--"

   Ratna bodoh! Kan aku cuman becanda! Keras lagi suara nya kayak toa pengumuman pas upacara! Aku langsung menutup mulutnya dengan tanganku. Tapi malah digigit, sakit banget lagi. Tajem banget sih itu gigi.

"AW,RATNA AWAS KAMUU!!" Kataku mengejar dia ke toilet.

   Pas mau ngejar, langkahku terhenti saat tau didepanku ada Kak Veno. Duh! Mampus dah sifat aku yang kayak begini. Aku langsung diem tapi didepan kak Veno ada Ratna yang sedang cekikikan melihat ekspresiku karna kaget ada kak Veno. Awas aja, habis ini aku makan kamu Na!

"Eh? Kenapa diem aja disitu? Kaki lu keram?" Tanyanya seketika membuatku sadar bahwa aku masih didepannya.

"Eh? Ga.. Gapapa kok, gua duluan ya." Kataku.

   Aku langsung pergi dari tempat itu. Ratna sudah di toilet ternyata. Nyebelin banget ini anak, pengen digoreng rasanya.
Aku langsung menyusulnya. Tapi sebelum aku menyusul ada teriakan temannya kak Veno yang berbicara suatu hal. Aku diam di suatu tempat untuk mendengarnya.

Do YOU love ME? [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang