CMS 6 (The End)

148 11 0
                                    

Happy reading it guys... ! :)

***

Kenzo's POV

          Sepulang dari makam Zahra, sore harinya aku duduk di balkon taman rumahku ditemani sebuah benda yang selama ini menemani kesendirianku.

          Gitar pemberian Zahra selalu menjadi penghilang rasa penat saat aku di sibukan oleh pekerjaanku dikantor.

          Sejenak aku termenung menatap lekat kearah langit, ketika sang raja siang mencapai titik terendah bumi, langit memancarkan semburat jingga yang sangat indah.

          Kala senja terasa aku merasa ada sesuatu yang perlahan mulai hilang, meninggalkanku sendiri dalam kegelapan yang akan datang.

          Kala matahari pergi kembali keperaduannya, akan adakah cahaya yang menerangi bumi yang gelap gulita? Jika sang dewi malam tak datang, siapa yang akan menjadi penerang? Saat bintang menjadi lubang hitam, sanggupkah aku bertahan dalam kegelapan yang tak berujung? Kemanakah aku harus melangkah bila tak ada cahaya menerangiku keluar dari labirin gelap yang menyesatkan?

          Hanya ada satu jawaban yaitu diam. Diam menunggu cahaya yang akan menuntunkuku keluar dari kegelapan, tapi diam tak selalu benar. Bagaimana mungkin aku diam dalam kegelapan? sementara ada bayangan hitam yang terus mengejar.

          Hidup adalah pilihan dan aku adalah salah satu yang terpilih untuk hidup menikmati dunia ini.

          Dunia yang memiliki ribuan bahkan jutaan cahaya warna-warni seperti pelangi yang menghiasi awan setelah hujan reda, begitulah hidup, saat kau merasa sedih maka akan ada kebahagiaan yang datang setelahnya, juga sebaliknya.

          Dimasa lalu aku harus terjebak dalam kegelapan, sampai akhirnya aku berputus asa dan berusaha mengakhiri hidup, tapi ternyata Tuhan memberiku satu kesempatan untuk bangkit lagi. Bangkit dari keterpurukan yang memporak porandakan kehidupanku.

          Aku menjadi tahu makna dari sebuah kehidupan, saat bertemu dengannya di dalam penjara suci yang mendamaikan seluruh jiwa dan raga.

          Penjara suci itu menjadi saksi berawalnya kisah kita yang teruntai oleh kenangan, kenangan yang tercipta karena pertemuan dan pertemuan yang berakhir dengan perpisahan.

          Hidup itu singkat, sesingkat-singkatnya kecepatan cahaya yang tak bisa kau tandingi.

          Aku pernah bertanya. "Mengapa Tuhan menciptakan kita jika akhirnya kita harus berpisah?"

          Zahra tersenyum kemudian menjawab, "Karena Tuhan mengajarkan kita arti kesabaran, kerinduan, kesedihan dan kesetiaan yang sesungguhnya. Kesabaran yang mengajarkan kita untuk bisa mengiklaskan apa yang telah Tuhan takdirkan, Kerinduan yang mengajarkan kita makna kasih sayang, kesedihan yang mengajarkan kita untuk bisa menghargai cinta dari seseorang dan kesetiaan yang mengajarkan kita arti sebuah penantian sejati, karena disitulah makna sesungguhnya tentang cinta abadi yang sehidup semati."

          Aku mulai memetik gitar dan bernyanyi dalam keheningan yang membawaku kedalam dimensi lain yang memunculkan kehadiran Zahra disana, seakan dirinya berada disampingku dan bernyanyi bersamaku.

Judul Lagu : Cinta Surga (Rasya Ft. Aurel)

Pria :
Setetes embun pagi
Menghapus perihku yang dulu terluka kini t'lah membaik
Kau malaikat cinta dari surga

Wanita :
Hangatnya sentuhan cintamu
Meluluhkan hati yang dulu membeku kini t'lah mencair
Selamanya kan tetap begitu

Pria :
Kau yang terbaik untukku
Seluruh nafasku untukmu
Kutak bisa bila harus tanpa kamu

Wanita :
Cinta kita cinta surga
Sampai mati tetap bersama.
Kau dan aku
Kau dan aku selamanya

          Mencintaimu seperti berjalan sendirian dalam senja yang akan menghantarkan kegelapan, tapi tak sedikitpun kurasa takut, sebab aku yakin akan ada cahaya yang menuntunku kembali pulang.

          Seperti dikau Zahra, sahabatku, saudariku dan bidadariku. Kau adalah cahaya yang telah membebaskanku dari kegelapan, kegelapan yang menjebakku bak labirin yang tak dapat ku lalui dan kegelapan yang menyebabkan jiwaku mati tapi tidak dengan raga ini.

          Kau adalah malaikatku, Zahra. Sayap-sayapmu membawa diriku terbang keangkasa bersamamu, menikmati indahnya alam yang Tuhan ciptakan, menikmati indahnya cinta dan kebersamaan yang Tuhan karuniakan.

          Kau wanita yang menyadarkanku akan makna kehidupan, kehidupan yang Tuhan ciptakan agar kita bisa bertahan dan melawan keterpurukan.

          Kau wanita yang memberiku cinta tulus dan suci mu yang seputih kapas, bahkan aku merasa tak pantas mendapatkan itu semua.

          Jika ada wanita yang lebih cantik darimu aku meyakininya tapi, jika ada wanita berhati mulia sepertimu aku meragukannya.

Duet :
Kau yang terbaik untukku
Seluruh nafasku untuk mu
Ku tak bisa bila harus tanpa kamu
Cinta kita cinta surga
Sampai mati tetap bersama.
Kau dan aku
Kau dan aku selamanya

          Kebersamaan itu hanya sebatas pertemuan singkat antara kita karena waktu selalu berjalan begitu cepat, bagai air yang mengalir dengan derasnya.

          Aku menyadari bahwa, setiap pertemuan selalu ada perpisahan dan pertemuan itu mengukir kenangan indah yang akan tersimpan abadi selamanya.

          Satu janjiku padamu Zahra, aku akan menunggu ... menunggu ajal menjemputku dan menyatukan kita dalam surga-Nya.

          Aku meyakini jiwamu selalu ada bersamaku dan hidup di dalam sanubari ini, walau ragamu berada di dalam gundukan tanah.

          Ketahuilah Zahra, matamu yang ada dalam tubuhku selalu memunculkan wajah cantikmu yang sedang tersenyum kearahku dan sesungguhnya mata itu adalah cahaya, cahaya pembimbingku ke jalan yang lurus untuk menuju surga Sang Ilahi Robbi.

~ Tamat ~

***

Thanks for reading my story...

I hope you like it and this story can make you know about the meaning of a true love.

Publish On Sunday, 12th Of March 2017, at 12.44 AM.

Regard
The Writer

Cahaya Menuju Surga (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang