Happy reading it guys... ! :)
***
Cahaya surya mulai redup perlahan ditelan oleh sang senja yang memberi warna jingga di angkasa.
Kini Kenzo berada disebuah tempat terindah diseluruh muka bumi yang pernah ia jumpai.
Tempat yang menjadi saksi bisu pertemuannya dengan seorang bidadari yang dikirim Tuhan untuk menghapus sisi gelap dalam dirinya.
Kenzo duduk diatas hamparan rerumputan hijau tanpa alas apapun yang ia gunakan, dihadapannya ada danau yang menampakkan keindahan alam tercermin di atas air danau yang jernih.
Ia menatap kearah langit yang memancarkan sinar keemasan seakan Kenzo sedang berusaha membuka lembaran demi lembaran usang dalam memori ingatannya.
FLASHBACK ON
Terik matahari membakar setiap inci lapisan kulit seorang pria yang sedang berjalan ditemani sebuah tongkat yang menjadi penuntun dan penentu kemana langkahnya akan ia bawa.
Tak ada seorangpun yang mengikuti kemana pria itu akan pergi, hanya ada bayangan hitam terlukis diatas tanah yang selalu mengikuti langkahnya, walau terkadang bayangan itu juga akan pergi ketika sinar mentari hilang dan tak bersinar terang.
Pria itu terus berjalan sampai akhirnya ia tiba disuatu tempat. Tempat yang cukup tenang dari keramaian yang membuatnya merasa tak nyaman. Hanya ada kicauan burung dan gemercik air yang memenuhi pendengrannya.
Terselip rasa berburuk sangka yang ia tujukan pada Sang Maha Kuasa, tapi pria itu menyadari bahwa kelakuannya dimasa lalu turut andil merusak dirinya sendiri.
"Kenapa Tuhan tak pernah adil padaku?" ujar Kenzo bermonolog dalam keheningan.
"Apakah pantas seorang hamba berkata seperti itu, setelah Allah memberikan satu kesempatan hidup untuk hambanya bertobat?" tanya seorang wanita yang sedang memetik beberapa bunga yang tumbuh liar disekitar pinggiran danau.
Kaget. Mungkin itulah kata yang tepat untuk mewakili perasaan Kenzo saat ini. Tempat yang awalnya Kenzo rasa hanya ada dia dan alam sebagai media curhat teraman, ternyata ada lagi seorang wanita yang tak Kenzo kenal siapa namanya, bagaimana rupanya, bahkan posisinya saat inipun tak dapat Kenzo ketahui.
FLASHBACK OFF
Seiring dengan waktu senja yang semakin hilang, dedaunan kering kecoklatan berjatuhan oleh terpaan angin dari sebuah pohon tua nan rindang.
Kenzo ingat betul tentang pohon itu. Pohon tempatnya dulu mendapatkan keteduhan dan ketenagan dibawah lebatnya dedaunan pohon, saat ia tak terlalu suka dengan keramaian atau event-event yang biasa diadakan dipesantren As-syifa.
Sebuah ukiran yang ditulis dengan huruf arab masih terlihat jelas dibatang pohon tua itu walaupun bentuknya sudah tak seindah saat pertamakali dan terakhirkalinya Kenzo berada disini.
Kenzo tak mengerti arti dari tulisan itu, tapi ia cukup ingat perkataan Zahra tujuh tahun silam.
FLASHBACK ON
"Tangan ahyi kenapa?" tanya Zahra penasaran dengan bekas luka goresan dipergelangan tangan kiri Kenzo saat tak sengaja Kenzo menggulungkan se-per empat lengan baju kokonya karena tangannya terasa gatal.
![](https://img.wattpad.com/cover/86846366-288-k49442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Menuju Surga (Short Story)
SpiritualeKemana aku harus melangkah jika tak ada cahaya yang menuntunku keluar dari kegelapan... Short story.