Part 1

37 3 0
                                    

holla new story !! sorry for the typo(s)

enjoy it!. dont forget gimme voments

all the love xx


hari ini natal telah tiba,sebagai seorang istri yang baik aku menuruti suami ku untuk berkunjung di rumah lamanya di holmes chapel.

dengan semua yang aku punya sekarang aku merasa bersyukur,dan ya menyadang sebagai istri dari harry styles bukan hal mudah bagiku,mungkin kalian berfikir menjadi seoarang istri dari artis dunia seperti harry styles itu mudah. itu tidaak samasekali.

kalain akan tahu bagaimana sulitnya menjadi seorang istri dari harry styles.

tidak sangat mengenakan okay.

pertama-tama lihat sebentar lagi pasti dia akan memanggilku.

"leah um kau tau dimanakah sepatu boots ku dan ya kaos kaki ku?" iyakan dia itu ribet sekali melebihi seorang perempuan.

aku pun berjalan sambil meletakan buku jurnal ku di atas meja rias.

"harry kau ini pelupa,kemarin kau bilang tidak mau membaa boots mu dan kau berkata itu sudah usang"

dia mengernyitkan dahinya. "oh benarkah? aku rasa aku tidak berbicara seperti itu"

"oh jesus! kemarin saat aku akan membawa boots mu dan meletakan nya ke dalam koper kau bilang seperti itu harry"

"tapi lee aku tidak mengatakan nya!" iyakan lihat? dia itu keras kepala dan ribet.

"okay whatever" aku berjalan melalui nya. Lalu aku menuju tempat tidur membangun kan olivia.

"Sayang ayo bangun sudah pagi,mama dan papa akan jalan-jalan sekitar rumah" gadis kecil berumur 2tahun ini menggeliat lalu mengucek mata nya pelan.

How cute!

Aku menggendong nya dan mulai memandikan nya,setelah memandikan nya aku memakaikan baju dress dan mantel tebal untuk nya,karna hari ini cuaca sangat dingin.

Harry sudah menunggu di bawah. "Ayo pap sudah menunggu di bawah" aku menggendong nya.

"Morning anne" sapa ku kepada ibu mertua ku
"Morning too lee" lalu anne mencium olivia yg ada di gendongan ku
Lalu di sambut harry yg mengambil olivia dari gendongan ku "ma aku ingin keluar sebentar dengan leah untuk jalan-jalan sekitar rumah" pamit harry.

Selama di perjalanan harry tidak memperdulikan ku sama sekali mengajak ku mengobrol saja tidak.

Dia ini kenapa? Dia marah?


"harry" panggilku tapi dia hanya menoleh dengan wajah datar.

Aku menahan tangan nya, dia berhenti berjalan. Tapi tidak menoleh kan wajah nya pada ku.

"lee lepas kan tangan ku!" aku tersentak akan ucapanya. Dia ini kenapa?

aku berjalan mengekor di belakang nya.

Ahkir-ahkir ini ia sering marah entah kenapa,dia selalu membuat alasan yang kurang masuk akal untuk di terima akal sehat.

"setelah ini kita akan bicara biarkan Olivia tertidur dulu lee" ucap nya setelah kami sampai di rumah.

Hujan turun rintik-rintik sore ini. "mama.." ucap Olivia sambil menunjukan botol susu nya. Artinya ini saat nya ia untuk meminum susu.

"iya sayang tunggu sebentar mama akan membuatkan mu susu lalu kau tidur ya" aku menggedong nya menuju dapur dan membuatkan nya susu.

"anak pintar minumlah lalu tidur ya sayang" aku mencium dahi nya lalu meninggalkan nya. Untuk menemui harry di bawah.

Mom anne dan gemma tampak tidak ada di rumah sore ini,aku kira mereka berbelanja.

"duduk lah disini lee" dia mempersilahkan aku duduk

"ada apa harry? Tidak biasanya kau meminta ku untuk berbicara serius begini?" ucapku sambil menyenderkan kepala ku di bahu nya yang bebas.

Lalu dia mengecup puncak kepala ku dengan pelan. Tampak ada yang di sembunyikan dari matanya. Dia tampak gelisah.

"ayo harry kau ingin berbicara masalah apa?" dia menggeleng pelan lalu memeluk tubuh ku. Dia kenapa? Apa yang di sembunyikan dariku?

"tidak,aku hanya ingin seperti ini saja" you lie!. Batin ku berteriak.

"no you are hidden something from me harry" ucapku pelan tanpa beranjak dari pelukan nya.

Dia menggelengkan kepala nya "tidak lee,maafkan kejadian pagi tadi, aku telah membentak mu" dia mengecup pelan dahi ku lagi.

"tak apa harry"

"ayo kita ke atas tidur bersama Olivia" aku menggeleng

"tidak ini masih sore aku tidak mengantuk harry jika kau ingin tidur,tidurlah terlebih dahulu nanti aku akan menyusul mu"

dia mengangguk lalu dengan gontai dia menuju ke kamar.

Tiba-tiba setelah harry masuk kamar, handphone ku yang ada di meja ruang keluarga berbunyi.

Tertera di sana nama Dylan. Ah dia sahabat ku sejak aku duduk di bangku kuliah. Lalu dengan cepat aku menyambar nya.

"halo Dylan apa kabar?" sapa ku riang , terdengar suara renyah khas Dylan

"hei! Aku baik, bagaimana dengan mu lee?" dia terlihat bersemangat.

"aku baik, oh iya kau masih di London atau sudah kembali ke amerika?" Tanya ku basa basi.

"aku di London lee, mangkanya aku mengabari mu aku ingin kita bertemu."

"yah aku masih di holmes chapel bersama harry, minggu depan aku akan kembali ke London dengan nya"

Dylan tampak diam sebentar. "ehmm aku masih di London lama tenang lah. Setelah kau kembali dari holmes chapel tolong kabari aku lagi ya?"

"siap capt! See ya in London!" lalu setelah itu aku mematikan sambungan tlp nya, dan niat menyusul harry ke kamar.

Clek, suara pintu terbuka. Aku melihat nya sedang berbicara dengan seseorang di tlp namun ketika ia menyadari ke hadirkan ku langsung memasukan ponsel nya.

Love,Harry (HARRY STYLES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang