Part 3

20 2 0
                                    

sorry for the typo(s)

all the love xx


25 december telah tiba, kini aku harry Olivia, mom anne dan gemma menuju ke gereja untuk beribadah.

Dengan baju serba putih, harry tampak tampan sekali aku memuji nya dalam hati

"don't stare at me like that. I know today I look so handsome" seketika aku melepaskan gandengan nya.

"yeu kau terlalu percaya diri, kau terlihat seperti biasanya." Biasanya terlihat tampan dan menawan.

Ia mencubit hidung ku lalu mencium paksa pipi ku "harry kau merusak make up ku uh" omel ku padanya namun ia malah tersenyum lebar.

Sialan kau harry.

"ayo kita lihat apa yang kau dapatkan dari papa mu Olivia" aku mengangkatnya untuk duduk di pangkuan ku.

Mata nya berbinar ketika melihat isi kado yang telah kami buka bersama

"woah you get the Barbie set say thank to your pap" Olivia tersenyum lebar lalu dengan satu gerakan nya harry menyambut nya dan memeluknya.

Harry memberiku sebuah kalung dengan batu safir di dalamnya.

Aku memegangi nya lalu melihatnya, pasti ini sangatlah mahal,aku tidak ingin sebuah kado yang mahal yang aku inginkan keluarga ini tetaplah utuh untuk selamanya.

Hanya ada aku,harry dan Olivia tidak lebih.

Ia tiba-tiba mengecup pipiku pelan "I love you lee" tersenyum dengan pipi memerah "l love you more"

Dia memeluku dari belakang saat aku berada di balkon kamar

"masuklah lee sudah malam,angina malam tidak baik untuk kesehatan"

aku mendengus pelan "kau sendiri,pakailah pakaianmu jangan tidur shirtless ini musim dingin curly" aku mengambilkan ia baju nya untuk di pakai, "pakailah piyama mu ini harry,sudah lama kau tidak memakai piyama rajutan ku ini"

ia tersenyum lebar.

"berikan kepadaku aku akan memakai piyama rajutan istri ku yang paling aku sayangi di dunia ini"

aku memerah di buat nya. "kau ini. Jangan ganti di sini harry,masuklah kamar mandi" seru ku padanya

namun ia tidak menindahkan kata-kata ku. "sstt diam jangan berteriak nanti Olivia bisa bangun sayang"

aku memutar kedua bola mataku

"ayo sini naik ke kasur,ayo kita bercerita sebelum tidur" ia menarik ku untuk menaiki kasur lalu meletakan kepala ku di dada nya

dengan lembut ia memeluk ku dan sesekali mencium kening ku pelan

"harry dari sekian banyak wanita cantik bertubuh sexy seperti mantan-mantan mu kenapa kau saat itu memilih ku? Apa yang baik dariku? Aku tidak dari keluarga terpandang,aku tidak secantik wanita-wanita yang pernah bersamamu dan juga aku tidak lah se sexy mereka"

ia menghembuskan nafas nya pelan dan membenarkan bantal nya.

Posisiku masih di dalam pelukanya. "kau tau? Yang membuatmu special adalah,kau itu pintar lee,aku sopan,kau lembut kau taat terhadap agama dan saat itu juga aku berfikir aku ingin ibu dari anak-anaku kelak adalah orang yang cerdas,sopan,dan taat pada agama. Kau boleh tidak cantik kau boleh tidak sexy tapi satu yang tidak boleh di lepaskan dari seorang perempuan" ia berhenti sejenak

"apa?" Tanya ku

"kehormatan, aku tau betul kau menjaga kehormatan mu aku tau betul kau orang yang monomer satukan harga diri"

"that's why I chose you to be my forever" lanjutnya

"I love you harry"

"I love you more and more, there is no ending to fall in love with you"

aku tersenyum dan mengecup bibir nya pelan

"goodnight harry"

"goodnight lee"

Author's POV

Ia berlari menuju hotel nya,ia lupa membawa jaket dan dompetnya

Ia adalah Dylan, si pelupa dan ceroboh. Dengan tampang nya yg terlihat cool ia menyimpan banyak rahasia di dalam nya

Salah satunya bertingkah konyol. Ya di depan layar ia terlihat cool dan bijaksana namun tidak untuk di balik layar

"ah kau di sini rupanya" ia mengambil benda bermotif kulit berwarna hitam

ia membuka sedikit dompetnya "ah aku merindukan gadis ini,apa kabar ia disana apakah dia bahagia?" Dylan memandangi foto gadis yang ada dalam dompet nya dengan tampang agak sedih

"I hope you are happy" sedetik kemudian dia menutup dompetnya dan memasukan nya ke dalam saku jas yang ia pakai.

Ya dia sekarang menghadiri primer film nya The maze runner: The death cure

Di London.

"hey apakah kau masih mengharapkan nya? Apa kau masih berharap bertemu dengan wanita itu?"

"yeah aku sudah menghubunginya tadi thom"

Thomas menepuk bahu Dylan pelan "aku harap kalian bertemu dan yeah Dylan you should know she has husband, you should keep away from her, even she is your good friend since day one okay?"

"why? Kenapa kau berkata seperti itu tommy? Kau menggelikan aku tidak akan menaruh rasa kepada seseorang yang sudah berumah tangga"

Thomas hanya menggeleng pelan "tidak Dylan aku hanya memperingatkan mu saja as a good friend"

"guys lets go we should make it!" seruan seorang kru di sebrang sana membuyarkan percakapan antara Dylan dan Thomas

hari ini lee dan harry akan pulang ke London, harry yang mempunyai banyak pekerjaan dan holiday is over.

Its time back to reality batin harry saat ia mengendarai mobilnya untuk ke airport

Di sebelahnya ada lee dan Olivia anak mereka di belakang

"kau lapar lee? We can order some food if you want to" tawar harry pada istrinya

namun lee menolaknya dengan alasan ia sudah kenyang karna sudah meminum susu satu gelas tadi pagi.

"ayo kita check in" banyak sekali media di airport untung saja harry dan keluarga nya memesan kelas first class jadi ia tidak harus menunggu lama-lama untuk check in

ya kalian tau sendiri bagaimana banyak nya media dan banyak nya fans harry yang ingin bertemu dan berfoto dengan superstar kelas dunia nan tampan ini

setelah mereka sampai di lounge lee meletakan Olivia di stoller karna Olivia masih tertidur lelap.

"lee aku mau ke kamar mandi dulu" pamit harry pada istrinya yang masih menikmati teh nya di pagi hari ini.

Yang di pamitin hanya mengangguk saja menandakan ia memberi izin ? haha ya aku rasa seperti itu.

Selang beberapa menit harry ke kamar mandi

Leah mendengar suara dering hp yang berasal dari tas kecil harry

Ia sesegera mencari sumber suara itu, siapa tau ini penting bukan?

Ahkirnya leah menemukan benda pipih bewarna hitam itu

"harry membeli hp baru lagi?" guman leah

tertera nama kendall di sana

mungkin itu teman harry guman nya dalam hati nya dengan tanpa ragu ia memencet tombol bewarna hijau itu dan mengangkat nya

Love,Harry (HARRY STYLES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang